prokitis adalah
Februari 29, 2024 Artikel

Proktitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Scrubber – Proktitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada jaringan pelapis rektum. Adapun rektum adalah saluran pencernaan akhir di mana tinja ditampung sebelum dikeluarkan.

Hal ini bisa menyebabkan berbagai gangguan pencernaan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengetahui apa itu proktitis hingga cara mengatasinya, yuk baca artikel ini sampai selesai!

Apa itu Proktitis?

Proktitis adalah kondisi medis yang disebabkan radang pada jaringan pelapis rektum. Pada umumnya, penyakit ini terjadi ketika seseorang mengalami gangguan medis tertentu seperti peradangan pada usus. Kemudian, penderita pun akan mengalami berbagai gangguan pencernaan, seperti nyeri pada dubur hingga perdarahan. Kondisi-kondisi tersebut umumnya dialami dalam jangka pendek walaupun berpotensi menjadi penyakit kronis.

Penyebab Proktitis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proktitis adalah kondisi medis yang mungkin dialami penderita penyakit tertentu. Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga bisa menyebabkan penyakit ini. Adapun rincian kemungkinan penyebab proktitis adalah sebagai berikut:

  • Infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore, sifilis, herpes genital, sitomegalovirus, dan klamidia.
  • Infeksi yang diakibatkan konsumsi antibiotik tanpa pengawasan dokter. Sebab, ada antibiotik yang bisa membunuh bakteri baik sehingga bakteri Clostridium difficile yang berbahaya bisa tumbuh pada rektum.
  • Infeksi yang disebabkan makanan terkontaminasi bakteri Campylobacter, Salmonella, dan Shigella.
  • Infeksi kuman Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera pada usus besar.
  • Penyakit akibat radang usus, seperti Crohn’s disease dan kolitis ulseratif.
  • Alergi susu sapi maupun kedelai pada bayi.
  • Paparan radioterapi untuk kanker pada rektum, prostat, ovarium, dan sekitarnya.
  • Penumpukan sel darah putih yakni eosinofil dalam lapisan rektum pada anak berusia di bawah 2 tahun.
  • Setelah operasi usus besar, seperti ileostomi, kolonostomi, hingga pembuatan stoma atau lubang buatan untuk BAB.

Gejala Proktitis

Secara tiba-tiba dan cepat menjadi parah atau kronis, seorang penderita proktitis dapat mengalami gejala tertentu. Biasanya, gejala yang mungkin dialami penderita proktitis adalah sebagai berikut:

  • Sakit perut kiri bawah.
  • Kram perut.
  • Diare.
  • Sembelit.
  • BAB berdarah.
  • Merasa ingin BAB secara terus-menerus atau tenesmus.
  • Nanah atau lendir keluar dari anus.
  • Bengkak di kelenjar getah bening pada selangkangan.
  • Dubur terasa penuh.

Komplikasi Proktitis

Jika tidak segera diatasi, proktitis adalah penyakit yang juga bisa memunculkan berbagai komplikasi. Berikut adalah komplikasi yang mungkin dialami penderita proktitis.

  • Abses atau nanah di rektum bagian dalam yang bisa menyebabkan bengkak dan nyeri.
  • Perdarahan kronis yang mengakibatkan anemia dan gejalanya, mulai dari konjungtiva pucat, tubuh lemas, sakit kepala, pusing, hingga sesak napas.
  • Timbul fistula, yaitu saluran abnormal di antara usus dan kulit maupun kandung kemih atau vagina.
  • Muncul striktur, yaitu penyempitan rektum yang tidak normal karena adanya jaringan parut.
  • Terbentuk ulserasi, yaitu luka berbentuk kawah pada area rektum.

Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diagnosis Proktitis

Untuk mendiagnosis proktitis, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dengan menanyakan gejala yang dialami, riwayat medis, penyakit genetik keluarga, penggunaan obat, serta perilaku seksual. 

Tidak lupa, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi kemungkinan peradangan pada rektum. Selanjutnya, beberapa tes berikut mungkin dijalankan:

  • Pemeriksaan tes darah dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab proktitis, termasuk infeksi.
  • Pemeriksaan feses lengkap dilakukan untuk mencari bukti infeksi atau pendarahan.
  • Pemeriksaan kultur feses dilakukan untuk mengidentifikasi adanya virus atau bakteri.
  • Sigmoidoskopi dilakukan untuk memeriksa kondisi bagian terakhir usus besar atau sigmoid dan rektum.
  • Kolonoskopi dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi usus besar secara lebih luas supaya mengetahui bagaimana inflamasi yang terjadi.
  • Pemeriksaan IMS.
  • Tes darah dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan infeksi.
  • Pemeriksaan sampel lendir dari rektum dilakukan untuk menilai apakah kondisi ini disebabkan IMS atau tidak.

Cara Mengobati Proktitis

Proktitis adalah penyakit yang sebaiknya segera diobati agar penderita tidak mengalami komplikasi tertentu. Adapun beberapa cara mengobati proktitis adalah sebagai berikut: 

  • Membatasi perilaku seksual dengan tidak sering berganti pasangan seksual, menghindari seks anal, dan selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Mengimplementasikan pola makan sehat.
  • Menghindari konsumsi makanan yang pedas, asam, maupun berlemak, kopi, susu, minuman bersoda, dan alkohol.
  • Memenuhi kebutuhan cairan dengan memperbanyak minum air putih.
  • Selama beberapa menit, rendam selangkangan dan bokong dengan air hangat.
  • Lakukan konsultasi ke dokter untuk menerima anjuran, seperti konsumsi obat sesuai dengan penyebab serta prosedur pembedahan tertentu jika diperlukan.

Cara Mencegah Proktitis

Supaya tidak mengalami penyakit ini, ada beberapa hal yang mungkin bisa Anda lakukan. Setidaknya, cara mencegah proktitis berikut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • Hindari seks anal. 
  • Jangan sering berganti pasangan seksual.
  • Gunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual.
  • Jangan berhubungan seksual dengan orang yang mempunyai luka maupun cairan abnormal atau pada area genitalnya.
  • Jangan berhubungan seks ketika mengalami IMS sampai sembuh.
  • Atasi stres.
  • Jaga higienitas diri, termasuk saat hendak makan dan minum.
  • Jangan menggunakan NAPZA.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol.

Sekian informasi mengenai apa itu proktitis. Proktitis adalah penyakit yang mempengaruhi pencernaan dan dapat mengakibatkan berbagai kondisi medis hingga komplikasi tertentu.

Untuk menjaga pencernaan secara alami, Anda bisa mengonsumsi produk Enesis Group, yaitu Scrubber. Adapun Scrubber merupakan minuman es jeruk yang dilengkapi probiotik, prebiotik, serta berbagai serat alami. Maka dari itu, dengan minum Scrubber, Anda pun mampu memenuhi kebutuhan serat dan mengoptimalkan daya tahan sehingga pencernaan serta kesehatan tubuh secara menyeluruh akan terjaga.

Jadi, yuk konsumsi Scrubber supaya kesehatan pencernaan semakin terjaga! Jangan lupa, healthy product for healthy family!

Baca juga: Sindrom Iritasi Perut Besar: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Related article