diare adalah
Desember 4, 2023 Artikel

Diare: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Vegeta HerbalDiare adalah kondisi ketika terjadi masalah pencernaan yang ditandai dengan adanya perubahan konsistensi buang air besar menjadi cair dan frekuensinya tiga atau lebih per hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya efek pengobatan hingga infeksi saluran pencernaan.

Meski umumnya sistem kekebalan tubuh manusia mampu menghadapi kondisi ini, diare tetap memerlukan penanganan lebih lanjut sesegera mungkin. Sebab, kondisi ini berpotensi memicu dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Pada kasus yang lebih serius, diare yang tak kunjung sembuh bahkan berisiko menyebabkan kerusakan ginjal.

Jadi, yuk mulai waspadai penyakit diare dengan membaca penjelasan berikut ini!

Apa itu Diare?

Diare adalah keluhan buang air besar akibat kontaminasi virus, bakteri, atau parasit di sistem pencernaan. Kondisi ini ditandai dengan BAB encer yang berlangsung tiga kali atau lebih dalam sehari. Perlu diketahui, diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang banyak menyerang bayi dan anak-anak.

Meski gejala yang dirasakan akibat diare umumnya ringan dan banyak kasus diare dapat sembuh dengan sendirinya, kondisi ini tidak bisa dianggap remeh karena berisiko menyebabkan komplikasi yang lebih berbahaya.

Jenis-Jenis Diare

Berdasarkan durasinya, diare dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu diare akut, persisten, dan kronis.

1. Diare Akut

Diare akut adalah jenis diare yang terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berlangsung selama tiga hari hingga seminggu. Penyebab utama diare akut adalah infeksi virus atau patogen lainnya di saluran pencernaan. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi, misalnya makanan basi atau tidak diolah dengan baik.

Baca juga: 11 Cara Mengatasi Diare secara Alami di Rumah, Mudah & Aman!

2. Diare Persisten

Selanjutnya, diare persisten adalah gangguan sistem pencernaan yang membuat penderitanya buang air besar terus menerus dan dapat berlangsung sekitar dua hingga empat minggu. Diare persisten disebabkan oleh patogen berbeda dari penyebab diare akut.

3. Diare Kronis

Jenis diare berdasarkan durasinya yang terakhir adalah diare kronis. Diare kronis tergolong jenis diare yang paling lama durasinya karena berlangsung selama empat minggu atau lebih. Berbeda dengan jenis lainnya, diare kronis biasanya disebabkan oleh alergi, efek samping obat-obatan, hingga kondisi medis tertentu.

Gejala Diare

Diare adalah penyakit yang dapat dengan mudah dikenali gejalanya. Selain ditandai dengan BAB encer dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam sehari, diare juga dapat disertai gejala lainnya, seperti:

  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Menurunnya nafsu makan.
  • Sakit perut atau kram.
  • Kondisi dehidrasi atau rasa haus tak kunjung henti.
  • Lemas dan pusing.
  • Bercak merah pada feses.
  • Urine berwarna gelap.
  • Mulut atau kulit kering.

Penyebab Diare

Terdapat berbagai macam hal yang menyebabkan seseorang mengalami diare, mulai dari infeksi virus, alergi, hingga kondisi medis tertentu. Beberapa penyebab diare adalah seperti berikut ini:

  • Infeksi virus, seperti norovirus atau rotavirus. Virus tersebut biasa menyebabkan diare akut pada balita.
  • Infeksi bakteri, seperti salmonella, escherichia coli, dan clostridium difficile. Beberapa bakteri tersebut dapat ditemukan pada daging yang kurang matang atau air terkontaminasi.
  • Alergi makanan, seperti alergi terhadap udang, susu, kedelai, telur, dan sebagainya.
  • Radang usus yang biasanya disertai dengan rasa mulas, sakit perut, dan munculnya darah pada tinja.
  • Efek samping terapi medis, seperti radioterapi, operasi, atau psikoterapi.
  • Sindrom malabsorbsi, yakni gangguan penyerapan nutrisi di usus halus yang menyebabkan diare kronis.

Baca juga: 8 Ciri-Ciri Perut Kembung yang Tidak Boleh Dianggap Remeh

Diagnosis Diare

Sejumlah tes dan metode diagnosis diare adalah sebagai berikut: 

  • Pemeriksaan feses yang dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan pada sistem pencernaan.
  • Tes darah dilakukan untuk mengetahui apakah ada kondisi medis lain yang turut menyebabkan diare kronis.
  • Kolonoskopi dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelainan pada usus besar.

Cara Mengatasi Diare

Meski diare umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, namun terdapat beberapa cara mengatasi diare yang dapat kamu terapkan untuk meringankan gejalanya dan mempercepat proses pemulihan. Adapun uraian mengenai cara mengatasi diare adalah:

  • Mengonsumsi obat diare sesuai anjuran dokter.
  • Jaga asupan cairan supaya terhindar dari dehidrasi. Pasalnya, kondisi diare berpotensi besar menyebabkan seseorang dehidrasi. Sehingga, disarankan untuk mengonsumsi oralit sebagai pencegahan agar tidak terjadi dehidrasi.
  • Mengidentifikasi dan mengobati kondisi medis lain yang turut menyebabkan diare, misalnya radang usus, Crohn’s disease, dan sebagainya.
  • Mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter bila gangguan tersebut berasal dari infeksi bakteri.
  • Mengonsumsi makanan mengandung probiotik untuk diare yang dapat dijumpai dalam susu, yoghurt, keju, dan fermentasi lainnya.

Itu dia pembahasan seputar diare yang perlu kamu ketahui. Dapat disimpulkan, meski diare umumnya bukanlah kondisi serius, kamu tidak boleh menganggap sepele kondisi ini. Hal ini dikarenakan diare yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan terjadinya komplikasi, seperti dehidrasi berat hingga hipomagnesemia. 

Untuk itu, pastikan supaya kamu senantiasa menerapkan kebiasaan hidup bersih, mulai dari rajin mencuci tangan hingga konsumsi makanan dan minuman sehat. Berkenaan dengan hal ini, percayakan pada Vegeta Herbal. Vegeta Herbal adalah suplemen dengan kandungan serat tinggi dan anti kembung yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alami. 

Dengan rutin mengonsumsi Vegeta Herbal, kamu akan meraih sejumlah manfaat, seperti melancarkan buang air besar dan membantu organ mendetoksifikasi tubuh. Tertarik dengan manfaatnya? Yuk, segera konsumsi Vegeta Herbal yang tersedia di Tokopedia dan Shopee. Healthy products for healthy family!

Baca juga: Mengenal Fungsi Lambung dalam Sistem Pencernaan, Yuk Simak!

Related article