perbedaan campak dan alergi
Juli 21, 2025 Artikel

Perbedaan Campak dan Alergi: Kenali Gejala Khas dan Cirinya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Munculnya ruam kemerahan pada kulit sering kali menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran. Pertanyaan yang umum muncul adalah, apakah ini merupakan gejala campak, atau sekadar reaksi alergi biasa?

Meskipun sekilas keduanya bisa tampak mirip, sangat penting untuk memahami perbedaan campak dan alergi karena keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda dan memerlukan penanganan yang juga tidak sama.

Lalu, bagaimana cara praktis untuk membedakannya? Misalnya, apakah campak gatal seperti ruam alergi pada umumnya? Dan yang tak kalah penting, apakah campak menular?

Untuk membantu Anda mengenali tanda-tandanya dengan lebih jelas, mari kita bahas bersama ciri-ciri khas dari kedua kondisi tersebut dalam ulasan berikut ini.

Perbedaan Campak dan Alergi 

Campak adalah infeksi virus yang sering ditandai dengan ruam merah pada kulit, demam, batuk, dan pilek. Sementara itu, alergi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk ruam pada kulit, gatal-gatal, sesak napas, hingga hilang kesadaran. 

Perbedaan campak dan alergi terletak pada penyebab dan penularannya. Campak disebabkan oleh infeksi virus campak dan dapat menular melalui udara atau kontak langsung dengan penderita, sementara alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alergen tertentu dan tidak menular antar individu.

Gejala Campak dan Alergi 

Untuk lebih memahami perbedaan campak dan alergi, berikut penjelasan mengenai masing-masing gejala dari penyakit tersebut.

1. Gejala Campak

Campak ditandai dengan beberapa gejala khas, yaitu:

  • Ruam merah, biasanya muncul pertama kali di wajah, terutama di sekitar garis rambut dan di belakang telinga kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Pada awalnya, ruam tersebut hanya berupa bintik-bintik kecil kemerahan, lalu semakin lama akan semakin melebar. 
  • Demam tinggi, dapat mencapai 39-40°C. Demam akibat campak sering terjadi beberapa hari sebelum ruam muncul. Demam ini disebabkan oleh adanya infeksi.
  • Batuk kering terus-menerus, sering kali disertai dengan tenggorokan yang sakit atau tidak nyaman. Penderita campak juga biasanya mengalami pilek yang disertai hidung tersumbat, serta mata yang terlihat bengkak, merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Bintik koplik (koplik spots), yaitu bintik-bintik putih kecil yang muncul di dalam mulut, terutama di bagian dalam pipi. Biasanya, tanda khas penyakit campak ini muncul sebelum gejala ruam kulit.

2. Gejala Alergi

Beberapa gejala alergi adalah sebagai berikut:

  • Ruam kulit 
  • Hidung tersumbat atau pilek, sering disertai bersin dan bisa terjadi akibat alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, atau alergen lainnya. 
  • Gangguan pernapasan, seperti sesak napas, mengi, dan napas yang pendek-pendek.
  • Anafilaksis, yaitu reaksi alergi berat yang menyebabkan penurunan tekanan darah, pembengkakan saluran napas atas, dan kesulitan bernapas sehingga dapat mengancam nyawa.

Baca juga: Rhinitis Alergi (Hay Fever): Gejala, Penyebab & Pengobatan

Penyebab Campak dan Alergi

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, perbedaan campak dan alergi terletak pada penyebabnya. Campak disebabkan oleh infeksi virus, sementara alergi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu. Berikut penjelasan lebih detailnya.

1. Penyebab Campak

Campak disebabkan oleh virus campak, yaitu anggota dari jenis Morbillivirus dalam keluarga Paramyxoviridae. Virus campak sangat menular dan dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti ingus atau air liur. 

2. Penyebab Alergi

Penyebab alergi sangat bervariasi tergantung pada alergen yang memicunya. Adapun alergen umum, yaitu:

  • Debu.
  • Serbuk sari.
  • Alergi makanan tertentu, seperti kacang, susu, telur, seafood.
  • Bulu hewan peliharaan.
  • Gigitan serangga.
  • Obat-obatan.
  • Faktor genetik
  • Alergi debu dan polusi, kelembapan, dan alergi dingin atau panas yang ekstrem.

Baca juga: 10 Penyebab Bintik Merah Pada Kulit Tapi Tidak Gatal

Pengobatan Campak dan Alergi

Perbedaan alergi dan campak tidak hanya terletak pada gejala dan penyebabnya, tapi juga pada jenis pengobatan yang harus dilakukan. Berikut penjelasan detail mengenai pengobatan untuk masing-masing penyakit.

1. Pengobatan Campak

Pengobatan campak berfokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi karena tidak ada obat khusus yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan sebagai bentuk perawatan adalah dengan beristirahat yang cukup, serta mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. 

Untuk mencegah terulangnya penyakit campak di masa depan, Anda disarankan untuk melakukan vaksin kombinasi MMR (campak, gondongan, rubella) untuk memperoleh perlindungan maksimal sekaligus mencegah penyebaran virus kepada orang lain.

2. Pengobatan Alergi

Pengobatan alergi sangat bervariasi tergantung pada jenis alergi, tingkat keparahan, dan respons individu terhadap terapi yang diberikan. Oleh karena itu, beberapa langkah umum yang dapat Anda lakukan untuk mengobati alergi adalah sebagai berikut.

  • Menghindari kontak dengan zat-zat yang menyebabkan reaksi alergi. 
  • Mengonsumsi obat antihistamin untuk membantu mengurangi gejala gatal-gatal, bersin, dan hidung tersumbat. 
  • Untuk reaksi alergi yang parah atau anafilaksis, biasanya injeksi (obat suntik) epinefrin (adrenalin) digunakan sebagai pengobatan darurat untuk memberikan bantuan cepat. Pemberian obat ini harus dengan pengawasan dokter. 
  • Terapi imunologi alergen (AIT), terutama untuk kasus alergi yang kronis atau berat. Penderita diberi dosis kecil alergen secara teratur untuk meningkatkan toleransi tubuh terhadap alergen tersebut. 

Demikian penjelasan mengenai perbedaan campak dan alergi, mulai dari gejala hingga pengobatannya. Mengenali perbedaan antara keduanya bisa menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga dan memberikan penanganan yang tepat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang terdekat. 

Selain itu, dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa melakukan pencegahan dini untuk menghindari penyakit tersebut. Misalnya, dalam pencegahan campak, Anda perlu membiasakan diri untuk membersihkan tangan dari kuman menggunakan air ataupun pembersih tangan yang terbukti ampuh, seperti Antis.

Antis merupakan salah satu produk dari Enesis Group yang mengandung 70% alkohol sehingga ampuh membunuh kuman penyebab typhus, diare, salmonela, flu, hingga virus paramyxovirus penyebab campak yang seringnya menular melalui percikan yang dihasilkan saat penderita batuk atau bersin.

Yuk, pakai Antis sekarang untuk menghindarkan diri Anda dan keluarga dari penyakit yang disebabkan oleh kuman dan virus. Healthy product for healthy family!

Baca juga: Begini 7 Pertolongan Pertama Alergi Obat, Simak Baik-Baik!

Related article

Recent Post

tempat healing di jakarta
10 Tempat Healing di Jakarta, Efektif Atasi Rasa Jenuh!
cara naik jaklingko
Cara Naik JakLingko Biar Nggak Bingung, Pemula Wajib Tahu!
cara bayar lrt
5 Cara Bayar LRT untuk yang Baru Pertama Kali Naik, Mudah!
cara naik busway
Cara Naik Busway TransJakarta yang Mudah & Aman, Wajib Tahu!