rubella adalah
April 13, 2023 Artikel

Rubella: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Cara Mengobati

Antis – Rubella adalah sebuah infeksi virus menular yang umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan campak Jerman.

Biasanya, gejala rubella berupa ruam-ruam kemerahan pada kulit layaknya alergi. Namun, dalam sebagian kasus, rubella juga bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Selain melalui vaksin, pencegahan rubella dapat dilakukan dengan kebiasaan menjaga kebersihan tangan.

Untuk selengkapnya mengenai apa itu rubella, yuk simak artikel berikut sampai habis!

Apa itu Rubella?

Penyakit rubella adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami demam dan ruam merah pada kulit wajah dan tubuh. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyerang kelenjar getah bening.

Rubella disebut juga campak Jerman. Sebab, gejala ruam merah yang disebabkannya mirip dengan campak. Namun, gejala rubella lebih ringan dibanding campak.

Selain ruam, penyakit rubella juga dapat mengakibatkan demam ringan pada anak serta orang dewasa.

Perbedaan Campak dan Rubella

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, campak dan rubella memang mengeluarkan gejala mirip, yaitu timbulnya ruam merah pada tubuh.

Meskipun begitu, kedua penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang berbeda. Penyebab rubella adalah virus dari genus Rubivirus, sedangkan campak diakibatkan oleh morbilivirus.

Untuk selengkapnya, kamu bisa simak tabel berikut ini agar dapat memahami perbedaan campak dan rubella.

perbedaan Campak dan Rubella

Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Bintik Merah pada DBD, Yuk Disimak! 

Penyebab Rubella

Penyebab utama rubella adalah penularan melalui droplet (percikan air liur) penderita yang keluar saat bersin, batuk, bahkan penggunaan alat makan bersama.

Bagi ibu hamil, rubella memiliki kemungkinan sebesar 90% untuk menularkan virus ke janin yang tengah dikandungnya melalui aliran darah. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan beberapa komplikasi, seperti kelainan jantung pada janin dan katarak. 

Selain itu, anak yang lahir dengan penyakit rubella dapat menularkan virus hingga ia berusia satu tahun.

Saat seseorang terinfeksi rubella, ia dapat menularkan virus ke orang lain dalam 1-2 minggu sebelum gejala pertama muncul sampai 7 hari setelah ruam merah di tubuh menghilang.

Ada juga penderita yang tidak mengalami gejala, tetapi ia tetap bisa menularkan virus rubella ke orang lain.

Jika kamu mengalami rubella meskipun tidak mengalami gejalanya, segera beritahu orang lain atau yang pernah berkontak denganmu. Hal ini dapat meminimalisasi penularan virus pada orang lain.

Gejala Rubella

Gejala utama penyakit rubella adalah munculnya ruam berupa bintik-bintik merah yang berawal di muka, lalu menjalar ke seluruh tubuh.

Ruam merah tersebut biasanya akan menimbulkan rasa gatal selama 3 hari. Adapun gejala selain ruam merah yang menyerang penderita rubella adalah sebagai berikut.

  • Batuk
  • Hidung tersumbat
  • Demam ringan
  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Mata memerah
  • Muntah
  • Nyeri sendiri
  • Sakit tenggorokan
  • Kelenjar getah bening membengkak
  • Adanya benjolan di sekitar telinga dan leher karena pembengkakan kelenjar getah bening

Cara Mencegah Rubella

Pencegahan terbaik penyakit rubella adalah pemberian vaksin MMR atau MR, yang juga merupakan pencegahan untuk campak.

Vaksin ini merupakan imunisasi dasar yang memang diberikan pada anak.

Satu dosis vaksin ini mempunyai efektivitas hingga mencapai 97% dalam mencegah penyakit rubella.

Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan dua kali, yaitu pada anak usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun.

Selain itu, vaksin MR juga diutamakan untuk berikan kepada perempuan yang berencana hamil dan belum memiliki kekebalan terhadap rubella setelah melakukan tes TORCH.

Pada umumnya, vaksin ini diberikan ke seseorang yang berusia 9 bulan, 18 bulan, dan 16 tahun serta disuntikkan pada jaringan lemak di lengan bagian atas.

Baca juga: Waspada Penyakit Ini Bisa Menyebar Lewat Sentuhan Tangan 

Cara Mengobati Rubella

Karena gejalanya tergolong ringan, pengobatan rubella dapat dilakukan di rumah. Dokter umumnya akan meresepkan obat sesuai dengan gejala yang muncul seperti parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri apabila diperlukan.

Selain itu, penderita rubella juga dianjurkan untuk melakukan istirahat yang cukup serta mengurangi kontak dengan orang lain agar tidak terjadi penularan.

Bagi ibu hamil, dokter akan meresepkan hyperimmune globulin untuk meringankan gejala. Namun, obat ini tidak dapat mencegah kemungkinan terjadinya kelainan pada bayi yang lahir.

Adapun beberapa hal yang dapat membantu meringankan gejala rubella adalah:

  • Memerhatikan kebersihan tubuh dengan sering mencuci tangan menggunakan air atau handsanitizer seperti Antis
  • Tidak menggaruk ruam merah yang muncul karena dapat berbekas
  • Rajin minum obat yang telah diresepkan oleh dokter

Kapan Harus ke Dokter

Segeralah konsultasikan ke dokter apabila kamu mengalami beberapa gejala yang mirip rubella atau pernah kontak dengan penderitanya, terlebih bagi ibu hamil.

Sebab, jika tidak segera ditangani, rubella adalah penyakit yang apabila menyerang ibu hamil dapat mengakibatkan peningkatan risiko keguguran, meninggalnya janin dalam kandungan, kelahiran prematur, serta bayi lahir dalam kondisi cacat.

Demikian penjelasan lengkap mengenai penyakit rubella mulai dari pengertian, perbedaannya dengan campak, gejala, serta pencegahan dan cara mengobatinya.

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa rubella adalah penyakit yang sebenarnya memiliki gejala ringan sehingga pengobatannya bisa dilakukan di rumah.

Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, rubella dapat mengakibatkan penyakit komplikasi yang serius.

Untuk mencegah penularan penyakit rubella melalui droplet, pastikan kamu menjaga kebersihan tubuh, utamanya dengan rajin mencuci tangan menggunakan air atau hand sanitizer Antis.

Antis adalah hand sanitizer yang bebas kandungan alkohol dan efektif membunuh kuman serta bakteri penyebab berbagai penyakit, termasuk rubella.

Jadi, pastikan untuk selalu menyediakan Antis ke manapun kamu pergi, ya! Healthy product for healthy family!

Baca juga: Ini Cara Menggunakan Hand Sanitizer untuk Kulit Tangan

Related article