infeksi cacing kremi
Maret 29, 2024 Artikel

Infeksi Cacing Kremi: Gejala, Penyebab, & Cara Mengobatinya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Scrubber – Apakah Anda pernah merasa gatal di area sekitar anus? Mungkin saja itu adalah salah satu gejala dari infeksi cacing kremi yang sering terjadi, terutama pada anak-anak. Beberapa gejala yang mungkin dirasakan penderita infeksi ini adalah timbul rasa gatal pada anus, diare, dan lainnya. Dengan gejala-gejala tersebut, infeksi cacing kremi tentunya bisa jadi masalah yang mengganggu.

Namun, dengan pemahaman yang tepat mengenai gejala yang muncul, penyebab, dan cara mengobatinya, infeksi cacing kremi dapat diatasi dengan lebih baik. Mari simak lebih dalam tentang infeksi cacing kremi, mulai dari gejala yang muncul hingga langkah-langkah pengobatannya pada artikel berikut ini!

Apa itu Infeksi Cacing Kremi?

Enterobiasis atau infeksi cacing kremi adalah infeksi yang paling sering terjadi, terutama pada anak anak-anak. Infeksi ini bisa terjadi akibat jenis cacing yang disebut juga sebagai Enterobius vermicularis menyerang usus halus dan besar manusia. Selain itu, infeksi cacing kremi juga dapat menular dengan mudah.

Cacing kremi memiliki panjang rata-rata 6-13 milimeter. Parasit ini dapat terlihat pada tinja atau sekitar anus. Hal ini terjadi karena cacing kremi bertelur di lipatan anus saat pengidapnya sedang tertidur. Telur cacing kremi ini dapat bertahan hidup selama 2-3 minggu.

Sebagian orang mungkin tidak menunjukkan tanda apapun saat terinfeksi cacing kremi, akan tetapi, secara umum, gejala yang dirasakan jika mengalami infeksi ini bisa berupa muncul rasa gatal pada anus terutama di malam hari. Meskipun infeksi ini tidak selalu menimbulkan komplikasi serius, tetapi gejalanya dapat mengganggu tidur dan menyebabkan iritasi pada area anus yang sensitif.

Anak-anak di bawah 18 tahun, orang tua dan pengasuh anak, serta orang yang berada di rumah sakit akan lebih berisiko terkena infeksi cacing kremi. Selain itu, infeksinya cenderung lebih mudah menyebar di antara anggota keluarga, terutama orang yang tinggal di daerah padat penduduk dengan kebiasaan mencuci tangan yang rendah.

Penyebab Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi bisa terjadi akibat telur cacing bernama Enterobius vermicularis ke dalam tubuh. Ukuran cacing ini sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,6-0,13 cm. Terdapat beberapa cara masuknya telur cacing ini ke dalam tubuh, antara lain:

  • Kontak langsung: Menyentuh benda yang terkontaminasi telur cacing kremi, kemudian makan atau menggigit kuku tanpa mencuci tangan. Penularan juga bisa terjadi melalui aktivitas seksual.
  • Autoinfeksi: Gatal pada anus akibat telur cacing kremi mendorong seseorang untuk menggaruknya. Apabila seseorang tidak membersihkan tangannya, maka telur yang menempel pada tangan dapat tertelan kembali saat makan, sehingga memicu infeksi ulang.

Cacing kremi biasanya bertelur di sekitar anus, terutama pada malam hari. Kemudian, setelah menetas mereka akan berkembang biak di saluran pencernaan. Itulah mengapa rasa gatal pada anus sering timbul saat malam hari.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan infeksi cacing kremi, yaitu: 

  • Kebersihan yang buruk.
  • Langsung makan tanpa mencuci tangan, terutama setelah menyentuh benda terkontaminasi.
  • Tinggal bersama orang yang terinfeksi cacing kremi.

Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Gejala Infeksi Cacing Kremi

Sebagian besar infeksi cacing kremi tidak menunjukkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, seperti ketika jumlah cacing pada saluran pencernaan sudah berkembang biak banyak, maka gejalanya pun bisa terasa mengganggu. Berikut beberapa gejala infeksi cacing kremi yang perlu diperhatikan:

  • Rasa gatal di area anus dan vagina (pada wanita), terutama di malam hari.
  • Adanya iritasi yang ditandai dengan kemerahan dan luka di sekitar anus atau vagina.
  • Kesulitan tidur akibat rasa gatal yang mengganggu.
  • Penurunan berat badan.
  • Sakit perut, mual, muntah, dan diare.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Mengompol (pada anak-anak).
  • Luka dan kemerahan di sekitar anus karena garukan.
  • Ditemukan cacing pada feses.

Diagnosis Infeksi Cacing Kremi

Diagnosis infeksi cacing kremi dimulai dengan wawancara medis atau anamnesis untuk mengetahui gejala, riwayat kesehatan, dan kebiasaan pasien. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk di area anus.

Pada kasus berat, dokter biasanya dapat menemukan cacing kremi di sekitar anus. Gejala lain yang bisa terlihat adalah, seperti luka, iritasi, dan kemerahan pada area anus. Selain itu, untuk mendiagnosis infeksi cacing kremi, dokter mungkin memerlukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes selotip: Tes selotip atau scoth tape test dilakukan dengan cara menempelkan selotip bening di sekitar anus. Setelah itu, selotip akan diperiksa menggunakan mikroskop untuk melihat apakah ada cacing kremi yang menempel. Tes ini idealnya dilakukan di pagi hari sebelum buang air atau mandi.
  • Tes sampel kuku: Tes sampel kuku dilakukan dengan megambil bagian bawah kuku yang digunakan untuk menggaruk anus. Lalu, dianalisis di laboratorium untuk melihat apakah terdapat cacing kremi.
  • Pemeriksaan feses: Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel feses yang kemudian diperiksa di laboratorium untuk mencari telur cacing dan memastikan ada tidaknya infeksi.

Komplikasi Infeksi Cacing Kremi

Meskipun jarang terjadi, namun jika tidak ditangani dengan tepat infeksi cacing kremi dapat memicu komplikasi serius. Cacing kremi dapat menyebar dari anus ke vagina lalu berkembang biak di sana. Setelah itu, mereka akan bermigrasi ke bagian lain, seperti rahim, saluran indung telur, dan organ panggul, yang kemudian menyebabkan beberapa komplikasi seperti:

  • Vaginitis: Infeksi pada vagina.
  • Endometritis: Peradangan pada lapisan rahim.
  • Salpingitis: Peradangan pada tuba fallopi.

Selain itu, terdapat juga beberapa komplikasi lain yang disebabkan oleh infeksi cacing kremi, diantaranya:

  • Peritonitis.
  • Uretritis.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Eksim.
  • Penurunan berat badan.
  • Radang usus buntu. Ini terjadi akibat cacing menyumbat usus buntu dan menyebabkan peradangan.
  • Abses di saluran tuba dan ovarium.

Baca juga: Ini Dia 5 Ciri-Ciri Anak Cacingan yang Perlu Kamu Ketahui!

Cara Mengobati Infeksi Cacing Kremi

Pengobatan infeksi cacing kremi bertujuan untuk membasmi cacing dan telurnya serta mencegah infeksi berulang. Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan:

1. Minum Obat Cacing

Biasanya, dokter akan meresepkan obat cacing, seperti pyrantel pamoate, mebendazole, atau albendazole kepada pasien. Salah satu dari obat tersebut akan diminum dalam satu dosis di awal, lalu diulangi lagi dua minggu kemudian.

2. Menggunakan Salep untuk Iritasi

Selain obat cacing, dokter juga akan memberikan salep untuk mengatasi iritasi, kemerahan, nyeri, dan pembengkakan di sekitar anus. Untuk meredakan rasa gatal, pasien juga biasanya diberikan obat antihistamin yang bisa meredakan rasa gatal.

3. Menjaga Kebersihan

Penting agar selalu mencuci tangan secara teratur untuk mencegah penyebaran cacing. Selain itu, pastikan juga agar membersihkan rumah secara menyeluruh untuk menghilangkan cacing dan telurnya yang mungkin menempel pada benda-benda, seperti sprei, sarung bantal, selimut, serta barang lainnya.

Perlu diperhatikan juga, selain orang yang terinfeksi, keluarga atau orang-orang yang tinggal bersama juga perlu diobati untuk mencegah penularan. Semua anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah juga harus menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan.

Cara Mencegah Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Berikut beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah buang air besar dan sebelum makan.
  • Jaga kebersihan kuku, potong kuku secara teratur, serta hindari kebiasaan menggigit kuku dan mengisap jari.
  • Gunakan alas kaki saat keluar rumah.
  • Masak sayuran sampai benar-benar matang.
  • Hindari penggunaan barang pribadi bersama dengan orang lain.
  • Rutin membersihkan permukaan benda di rumah untuk mencegah telur cacing kremi berkembang biak.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai infeksi cacing kremi, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara pengobatannya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu gejala infeksi cacing kremi adalah gangguan pencernaan. 

Oleh karena itu, menjaga kesehatan pencernaan bisa menjadi solusi untuk mengatasinya.

Untuk membantu Anda menjaga pencernaan secara alami, Enesis Group menghadirkan Scrubber, minuman es jeruk yang diperkaya dengan probiotik, prebiotik, dan berbagai serat alami.

Scrubber membantu memenuhi kebutuhan serat harian Anda, mengoptimalkan daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan pencernaan. Dengan minum Scrubber, Anda dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan tubuh secara menyeluruh.

Yuk, konsumsi Scrubber dan rasakan manfaatnya! Ingat, healthy product for healthy family!

Baca juga: Infeksi Bakteri Streptococcus: Gejala, Penyebab & Pengobatan

Related article