donor darah saat puasa
Maret 29, 2024 Artikel

Amankah Donor Darah Saat Puasa? Ini Dia Penjelasannya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Amunizer – Bulan Ramadhan identik dengan momen penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah serta amal kebaikan. Salah satu amalan mulia yang dapat dilakukan di bulan ini adalah donor darah. Donor darah saat puasa tak hanya menolong sesama, tapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan pendonor.

Namun, keraguan dan kekhawatiran masih membayangi sebagian orang untuk melakukan donor darah pada saat puasa. Kekhawatiran akan lemas, bahaya dehidrasi, bahkan batalnya puasa menjadi alasan utama keraguan tersebut.

Benarkah donor darah saat puasa membahayakan kesehatan dan membatalkan puasa? Simak artikel ini selengkapnya untuk mengetahui fakta, mitos, serta tips seputar donor darah saat puasa.

Bolehkah Donor Darah Saat Puasa?

Ketika berpuasa, kita diharuskan untuk mengubah pola makan dengan menahan diri dari konsumsi makanan dan minuman pada periode tertentu. Hal ini tentu akan berdampak pada penurunan cadangan air dalam tubuh, serta kemungkinan kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan.

Alasan inilah yang membuat sebagian orang merasa cemas untuk melakukan donor darah saat puasa. Donor darah dikhawatirkan berdampak pada kondisi kesehatan jika pendonor berpuasa karena prosedurnya melibatkan pengambilan 350-500 cc darah dari tubuh.

Namun faktanya, meskipun dilakukan selama masa puasa, donor darah tetap disarankan dan dianggap aman menurut pandangan medis. Faktanya, walaupun donor darah dilakukan saat berpuasa, manfaatnya masih tetap dapat dirasakan dengan baik.

Maka dari itu, untuk mengurangi kemungkinan timbulnya efek samping, sangat penting bagi setiap pendonor untuk mempersiapkan kesehatannya sebelum melakukan donor darah saat puasa.

Apa Efek Samping Donor Darah Saat Puasa?

Perlu diketahui, bahwa seseorang dapat mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi jika donor darah saat puasa dilakukan secara tidak benar dan tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Pusing dan nyeri di kepala.
  • Kelelahan.
  • Perut terasa mual.
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran.

Sebenarnya, efek donor darah saat puasa bisa terjadi ketika tubuh tiba-tiba memproduksi lebih sedikit sel darah merah, sehingga tubuh kekurangan cairan dan asupan zat besi. Selain itu, orang dengan kondisi medis tertentu juga dapat mengalami efek samping ini, seperti anemia, diabetes, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan donor darah saat puasa jika Anda menderita salah satu penyakit tersebut. Dengan begitu, dokter dapat menilai apakah Anda diperbolehkan untuk donor darah dan memberikan saran untuk meminimalkan risiko efek samping.

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Puasa

Tips Persiapan Sebelum Donor Darah saat Puasa

Untuk mengurangi risiko efek samping yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan donor darah waktu puasa. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

1. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup merupakan salah satu tips donor darah saat puasa yang penting. Hal ini dikarenakan tubuh memerlukan waktu untuk memulihkan diri setelah kehilangan darah. Di samping itu, saat berpuasa, sistem imun tubuh menjadi sedikit lebih rentan, sehingga istirahat yang cukup akan membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dengan cukup istirahat, tubuh memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dan memproduksi darah yang lebih sehat. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk beristirahat agar proses donor darah dapat berjalan dengan optimal.

2. Konsumsi Makanan yang Bergizi

Donor darah adalah tindakan yang memerlukan kekuatan fisik yang cukup, terutama ketika dilakukan saat puasa.  Saat berpuasa, donor darah aman dilakukan asalkan Anda mempersiapkan diri dengan baik, salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Saat berpuasa, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti zat besi, protein, dan vitamin. Zat besi merupakan komponen utama dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah, sehingga mengonsumsi makanan, seperti daging, ikan, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan sangatlah penting.

3. Minum Air yang Cukup

Memastikan asupan cairan yang cukup adalah langkah penting dalam persiapan melakukan donor darah saat puasa. Ketika berpuasa, tubuh cenderung kehilangan cairan lebih cepat karena tidak ada asupan air atau cairan melalui makanan. 

Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mempersulit proses donor darah. Itulah sebabnya sangat disarankan untuk minum air dalam jumlah yang cukup saat hendak melakukan proses donor darah.

4. Hindari Konsumsi Obat Tertentu

Melakukan donor darah saat puasa memerlukan perhatian khusus terhadap penggunaan obat-obatan tertentu. Perlu diingat, bahwa beberapa jenis obat mungkin memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan penerima darah.

Beberapa jenis obat yang perlu dihindari saat hendak melakukan donor darah waktu puasa adalah obat anti agregasi trombosit, obat pengencer darah, dan obat penekan imunitas.

5. Pilih Waktu yang Tepat

Faktor penting lainnya dalam menjamin keamanan Anda sebagai pendonor adalah mengetahui kapan harus melakukan donor darah saat puasa. Memilih waktu yang ideal untuk donor darah akan memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi fisik terbaik dan menurunkan kemungkinan komplikasi sebelum, selama, atau setelah prosedur.

Waktu yang ideal untuk mendonorkan darah saat berpuasa adalah pagi setelah sahur dan malam setelah berbuka. Pada pagi hari, tubuh masih memiliki cadangan energi dan cairan dari makanan sahur, sementara di malam hari setelah berbuka, Anda memiliki kesempatan untuk menghidrasi kembali dan memulihkan energi setelah seharian berpuasa.

Baca juga: 5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh

Itulah informasi seputar donor darah saat puasa dan tips-tips untuk mengikutinya. Donor darah pada saat puasa memang aman untuk dilakukan, tetapi perlu diingat untuk memastikan kesehatan tubuh dan asupan nutrisi yang cukup saat berbuka dan sahur. Hal ini akan membantu mengurangi potensi risiko yang mungkin timbul setelah melakukan donor darah.

Selain itu, Anda juga perlu menjaga daya tahan tubuh secara keseluruhan dengan berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan sehat dan suplemen sesuai kebutuhan.

Salah satu suplemen yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda adalah Amunizer. Mengandung elderberry dengan antioksidan dan zink untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta berbagai vitamin dan mineral esensial, Amunizer memberikan dukungan lengkap untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang optimal. Yuk, jaga daya tahan tubuh bersama Amunizer! Healthy product for healthy family!

Baca juga: 8 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Puasa agar Tetap Bugar

Related article