sindrom metabolik adalah
Juli 3, 2023 Artikel

Sindrom Metabolik: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko & Obatnya

Amunizer – Sindrom metabolik adalah sekumpulan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan, mulai dari obesitas, hipertensi, kadar kolesterol ang meningkat, hingga kadar gula darah tinggi.

Salah satu penyebab terjadinya sindrom metabolik adalah karena berkurangnya sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin.

Kondisi ini dapat dikurangi dengan cara membiasakan menerapkan pola hidup bersih dan sehat secara teratur.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai penyakit sindrom metabolik, simak baik-baik penjelasan berikut ini, ya!

Apa itu Sindrom Metabolik? 

Sindrom metabolik adalah kumpulan gangguan kesehatan yang bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke, diabetes, atau penyakit jantung pada seseorang secara bersamaan.

Secara umum, gangguan kesehatan yang akan dialami oleh penderita penyakit sindrom metabolik adalah:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kelebihan lemak ditandai dengan peningkatan lingkar pinggang
  • Kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah yang rendah 
  • Meningkatnya kadar trigliserida di dalam darah
  • Glukosa atau gula darah yang tinggi

Seseorang akan dikatakan mengalami sindrom metabolik apabila mempunyai tiga atau lebih kondisi tersebut secara bersamaan.

Namun, apabila kamu mengalami beberapa dari kondisi penyakit sindrom metabolik, hal ini dapat dicegah dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk memperlambat datangnya komplikasi lain.

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Metabolik 

Pada dasarnya, penyebab sindrom metabolik belum dapat diidentifikasi secara pasti. Namun, kondisi ini sering kali dikaitkan dengan obesitas atau kelebihan berat badan, serta aktivitas fisik yang rendah.

Selain itu, penyebab sindrom metabolik adalah karena terjadinya resistansi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat merespons hormon yang bisa mengendalikan kadar gula dalam darah tersebut.

Dengan demikian, sel-sel di dalam tubuh tidak dapat merespon hormon insulin secara normal, sehingga gula darah menjadi meningkat dan bisa memicu penyakit diabetes melitus.

Tak hanya itu saja, ada pula sejumlah faktor risiko sindrom metabolik yang lebih rentan memicu kondisinya, di antaranya yaitu:

  • Keturunan, mempunyai anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit sindrom metabolik
  • Usia yang bertambah, 40% pemicu meningkatnya sindrom metabolik adalah pada orang-orang berusia di atas 60 tahun.
  • Diabetes, terutama pada wanita hamil yang juga memiliki riwayat penyakit ini pada jenis gestasional, dan keluarga dengan riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2 yang sering disebut kencing manis.
  • Obesitas, mengalami kelebihan berat badan, terutama pada area pinggang atau perut. Hal ini dapat dideteksi dengan menghitung indeks masa tubuh (IMT). Jika seseorang memiliki IMT lebih dari 30, maka dapat dikatakan obesitas. 
  • Resistensi insulin, cenderung terjadi secara genetik.
  • Penyakit lainnya, seperti jantung, sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyakit perlemakan hati non-alkoholik.

Baca juga: 9 Makanan untuk Penderita Hipertensi, Turunkan Darah Tinggi!

Gejala Sindrom Metabolik 

Salah satu cara untuk mengetahui gejala sindrom metabolik adalah ketika lingkar pinggang secara bertahap menjadi membesar.

Selain itu, jika teridentifikasi mengalami kadar gula darah yang meningkat, penderitanya akan mengalami gejala penyakit diabetes, seperti sering merasa lapar dan buang air kecil, kelelahan, serta perasaan haus.

Ada pula sejumlah gejala sindrom metabolik lainnya, antara lain yaitu:

  • Sakit kepala
  • Pegal-pegal
  • Sesak napas

Perlu diketahui, biasanya beberapa gejala sindrom metabolik adalah kondisi penyakit seperti gula dan tekanan darah tinggi, atau kolesterol akan muncul secara perlahan dan sulit untuk dikenali.

Maka dari itu, ada baiknya kamu sering melakukan tes atau pemeriksaan tekanan darah secara berkala, meskipun tidak mengalami gejalanya.

Diagnosis Sindrom Metabolik  

Ketika kamu melakukan pemeriksaan sindrom metabolik, umumnya dokter akan menanyakan apakah pasien mengalami gejala penyakit diabetes melitus atau tekanan darah tinggi.

Setelahnya, pemeriksaan fisik yang akan dilakukan dokter mengenai sindrom metabolik adalah mengukur lingkar pinggang, menimbang berat badan, serta menjalani tes darah.

Jika teridentifikasi mengalami sindrom metabolik, seseorang akan mengalami beberapa ciri-ciri berikut ini, yaitu:

  • Lingkar pinggang membesar, pada pria lebih dari 90 cm, dan wanita di atas 80 cm.
  • Tingkat trigliserida di dalam darah menunjukkan angka lebih dari 150 mg/dL
  • Kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah sindrom metabolik adalah kurang dari 50 mg/dL.
  • Tingkat tekanan darah konsisten pada angka 140/90 mmHg atau lebih daripada itu.
  • Peningkatan kadar gula darah dalam darah, yakni kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL, gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL atau peningkatan HbA1c lebih dari 6,5%.

Baca juga: 10 Cara Menaikkan Trombosit dengan Cepat dan Alami, Simak!

Cara Mengobati Sindrom Metabolik 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salah satu cara mengurangi gejala sindrom metabolik adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

Tetapi, apabila kadar kolesterol yang dialami oleh penderita sindrom metabolik semakin meningkat, kemungkinan dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan gejalanya, seperti statin.

Umumnya, obat tersebut akan diberikan kepada pasien yang sebelumnya sudah mempunyai riwayat penyakit kadar kolesterol HDL rendah, jantung, atau diabetes.

Namun, kamu juga bisa melakukan pengobatan sindrom metabolik dengan mudah dari rumah, di antaranya adalah:

  • Menjaga berat badan ideal, salah satunya dengan cara melakukan diet sehat.
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, seperti jalan atau lari pagi.
  • Mengurangi konsumsi garam, serta menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh.
  • Mengubah pola makan sehat, dengan cara memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, atau produk susu dan daging tanpa lemak.

Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu sindrom metabolik, mulai dari penyebab, faktor risiko, gejala, dan cara mengobatinya.

Dapat diketahui bahwa salah satu pengobatan sindrom metabolik adalah dengan mengurangi konsumsi garam serta mengubah pola makan sehat.

Selain itu, kamu juga bisa membantu meningkatkan dan menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi Amunizer.

Selain itu, Amunizer juga mengandung Elderberry 1000 mg yang dapat menangkal radikal bebas, serta tanaman herbal berupa Phyllanthus, Lonicera, dan Forsythia, berperan sebagai anti virus.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk jaga kesehatanmu dengan mulai mengonsumsi Amunizer! Ingat, healthy products for healthy family!

Baca juga: 10 Cara Mencegah Diabetes yang Bisa Dilakukan Sedini Mungkin

Related article