penyakit sistem imun
Mei 7, 2024 Artikel

Mengenal Penyakit Sistem Imun dan Jenis-Jenisnya di Tubuh

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Amunizer – Penyakit sistem imun merupakan kondisi di mana sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Hal ini membuat sistem imun yang berperan penting dalam melawan infeksi oleh virus, bakteri, jamur, dan parasit mengalami gangguan. 

Ketika sistem imun mengalami gangguan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit, seperti penyakit autoimun, imunodefisiensi, dan alergi. Untuk mengetahui mengenai penyakit sistem imun, simak ulasan berikut ini. 

Apa itu Penyakit Autoimun?

Penyakit sistem imun atau autoimun adalah kondisi di mana sistem imunitas menyerang sel sehat yang ada pada tubuh. Penyakit ini kemudian akan berkembang ketika sel kekebalan tubuh tidak dapat menilai sel sehat sehingga menganggapnya sebagai zat yang asing.

Akibat dari hal ini, tubuh akan mulai memproduksi antibodi yang berfungsi untuk menyerang dan merusak sel-sel sehat. 

Penyakit sistem imun ini umumnya lebih sering terjadi pada wanita dalam usia produktif di mana faktor penyebabnya dapat beda antara satu penderita dengan lainnya.

Lebih lanjut, penyakit sistem imun ini bisa merusak sel jaringan dalam tubuh sehingga menimbulkan peradangan dan mengakibatkan kondisi yang cukup serius, seperti gangguan saraf, tulang persendian, kelenjar, dan organ lainnya. 

Jenis-Jenis Penyakit Autoimun

Berikut adalah beberapa jenis penyakit sistem imun yang sering terjadi:

1. Diabetes Mellitus 

Diabetes melitus tipe 1 merupakan salah satu contoh penyakit sistem imun yang terkait dengan hormon. Penyakit ini muncul ketika sistem kekebalan tubuh keliru kemudian menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Insulin sendiri berperan penting dalam mengendalikan kadar gula darah.

Akibat kerusakan sel-sel penghasil insulin tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara memadai, sehingga mengakibatkan kadar gula darah pada pasien menjadi tinggi.

Kondisi gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti kerusakan mata, ginjal, dan saraf. Untuk menanganinya, penderita diabetes mellitus memerlukan suntikan insulin secara rutin untuk membantu mengendalikan kadar gula darah mereka.

2. Anemia Pernisiosa

Anemia pernisiosa merupakan jenis anemia yang terjadi akibat tubuh tidak dapat memproduksi vitamin B12 secara normal. Vitamin B12 sendiri memiliki peran penting dalam pembentukan sel darah merah.

Ketika kekurangan vitamin B12, tubuh justru memproduksi sel darah merah atau hemoglobin abnormal yang disebut makrosit. Sayangnya, sel darah merah abnormal ini tidak dapat keluar dari sumsum tulang dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini berakibat pada kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen atau anemia.

Adapun gejala anemia pernisiosa yang sering terjadi dapat berupa sakit kepala, tubuh lesu, penurunan berat badan, dan gangguan keseimbangan saat berjalan. Jika tidak segera diobati, anemia pernisiosa dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Baca juga: 5 Manfaat Probiotik Dan Prebiotik Untuk Kesehatan Tubuh

3. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan penebalan, pengelupasan, dan bercak putih pada kulit. Penyakit peradangan ini juga menyebabkan gatal, nyeri, dan pertumbuhan sel kulit baru yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan orang normal.

Umumnya, pertumbuhan sel kulit baru membutuhkan waktu hingga satu bulan. Namun, pada penderita psoriasis, proses ini hanya memakan waktu beberapa hari. Hal ini menyebabkan penumpukan sel kulit yang berlebihan, sehingga muncullah ciri-ciri khas psoriasis, seperti kulit yang menebal dan bersisik.

4. Sklerosis Ganda 

Multiple sclerosis atau sklerosis ganda merupakan contoh penyakit sistem imun yang menyerang lapisan pelindung saraf. Hal ini menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang berakibat pada penurunan kemampuan koordinasi tubuh, mati rasa, otot menegang, kebutaan, hingga kelumpuhan.

Penyakit ini umumnya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang mielin yang mana merupakan lapisan lemak pelindung untuk mengisolasi serabut saraf. Gangguan autoimun ini menyebabkan peradangan dan kerusakan pada mielin yang mengganggu transmisi sinyal saraf antara otak dan tubuh.

5. Antibody Syndrome atau Antiphospholipid (APS) 

Antibody Syndrome atau Antiphospholipid merupakan penyakit sistem imun tertentu yang menyerang lapisan dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan. Hal ini terjadi karena faktor pemicu pembentukan bekuan darah di vena dan arteri yang mana dapat menyumbat aliran darah sehingga berakibat serius pada organ dan jaringan yang terkena.

6. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Lupus bukanlah penyakit tunggal, namun terdiri dari dari beberapa jenis. Salah satu jenis yang paling umum dialami perempuan berusia muda adalah systemic lupus erythematosus (SLE). 

Penyakit ini mempunyai gejala fisik yang cukup mudah dikenali, seperti rambut rontok, ruam kemerahan di wajah menyerupai sayap kupu-kupu, dan penurunan berat badan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, SLE dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk ginjal, sendi, dan kulit. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut.

7. Graves 

Graves merupakan salah satu contoh penyakit sistem imun yang cukup umum terjadi pada masyarakat. Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid yang memacu kelenjar tersebut untuk memproduksi hormon tiroid secara berlebihan sehingga menyebabkan hipertiroidisme.

Gejala penyakit Graves yang sering dialami antara lain rasa gelisah, pembesaran dada pada pria, keringat berlebih, dan siklus menstruasi tidak teratur. Perlu diketahui, bahwa wanita memiliki risiko terkena penyakit Graves lebih tinggi dibandingkan pria.

Demikian informasi mengenai penyakit sistem imun dan jenis-jenisnya. Penyakit ini umumnya bisa terjadi pada siapa saja, karena itu Anda perlu menjaga kesehatan dengan baik untuk menghindarinya. 

Salah satu cara menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit sistem imun adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin. Karena itu, Anda bisa mengonsumsi Amunizer sebagai solusi praktis pemenuhan kebutuhan vitamin di tubuh. 

Amunizer adalah minuman atau suplemen kesehatan yang memiliki kandungan lengkap berupa vitamin C 1000 mg untuk menjaga daya tahan tubuh dan Elderberry sebagai antioksidan. 

Jadi, yuk konsumsi Amunizer sekarang juga untuk menjaga daya tahan tubuh agar penyakit sistem imun tidak menghampiri! Healthy product for healthy family!

Baca juga: Inilah Pola Hidup yang Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Related article