Juli 31, 2023 Artikel

Penyakit Divertikular: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Vegeta Herbal – Penyakit divertikular adalah infeksi atau peradangan yang terjadi pada kantong-kantong kecil di sekitar saluran pernapasan (divertikula), terutama di usus besar.

Umumnya, divertikula lebih rentan terbentuk pada orang berumur 40 tahun ke atas. Hal ini dikarenakan dinding usus pada usia tersebut cenderung melemah.

Namun, penyakit divertikular juga dapat dialami jika seseorang jarang mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait gejala, penyebab, serta cara mengatasi penyakit divertikular, simak terus penjelasannya berikut ini!

Apa itu Penyakit Divertikular?

Penyakit divertikular atau divertikulitis adalah peradangan yang terjadi di sekitar divertikula, disertai dengan gejala seperti mual, demam, sakit perut parah, hingga kebiasaan Buang Air Besar (BAB) menjadi berubah.

Perlu diketahui, divertikula di dinding usus atau disebut sebagai divertikulosis umumnya bukan penyakit berbahaya, bahkan pada beberapa kasus ada yang tidak disertai dengan gejala.

Adapun sejumlah faktor yang lebih rentan terkena penyakit divertikular, di antaranya yaitu:

  • Jarang berolahraga.
  • Kurang memenuhi asupan serat pada makanan.
  • Seiring bertambahnya usia.
  • Obesitas atau berat badan berlebih.
  • Kebiasaan merokok.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau anti-inflamasi nonsteroid.

Gejala Divertikulitis

Sebagai catatan, usus besar (kolon) merupakan organ berbentuk seperti tabung berukuran 1,8 meter yang berfungsi untuk menyerap cairan serta memproses limbah makanan hasil sistem pencernaan.

Secara umum, ketika divertikula terbentuk di sekitar dinding usus besar, penderita tidak akan merasakan tanda-tanda. Namun, pada beberapa kasus, ada juga yang mengalami sejumlah gejala, seperti:

  • Keluar tinja yang berdarah.
  • Diare disertai sembelit.
  • Perut terasa nyeri yang parah setelah makan atau ketika bergerak.
  • Perut kembung dan terasa penuh dengan gas.

Apabila penyakit divertikula sudah mengalami terinfeksi hingga meradang, penderita bisa mengalami gejala yang cukup parah, seperti:

  • Demam hingga menggigil.
  • Nyeri pada perut semakin parah dan berkelanjutan.
  • Mual disertai muntah secara terus-menerus.

Penyebab Penyakit Divertikular

Umumnya, penyebab penyakit divertikular belum diketahui secara pasti, namun sembelit dan pola makan rendah serat sering kali dikaitkan dengan terbentuknya divertikula pada usus besar.

Selain itu, terbentuknya divertikula diduga terjadi pada saat feses tidak tercerna dengan baik, sehingga makanan menjadi tersumbat dan terjebak di dalam dinding usus.

Penyumbatan itu menimbulkan robekan-robekan kecil di sekitar dinding usus besar hingga divertikula membengkak, inilah yang menjadi penyebab penyakit divertikular.

Pencernaan makanan yang bergerak sangat lambat akibat tekanan dari feses di usus besar juga menjadi penyebab penyakit divertikulitis.

Kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah titik di usus besar menjadi lemah, sehingga abses-abses kecil pada dinding kolon mulai terbentuk.

Baca juga: Penyakit ISPA: Penyebab, Gejala, Pencegahan & Pengobatannya

Perbedaan Divertikulosis dan Divertikulitis

Dapat dikatakan bahwa penyakit divertikular lebih berbahaya daripada divertikulosis, karena kondisi ini bisa memicu komplikasi pada penderitanya.

Apalagi, jika kantung divertikula sudah mengalami infeksi hingga timbul peradangan. 

Pada dasarnya, divertikulosis adalah sebuah kondisi yang terjadi ketika timbulnya kantung-kantung kecil dan menonjol di sekitar dinding pada usus besar.

Sementara itu, penyakit divertikulitis adalah kondisi yang terjadi pada saat kantung kecil tersebut mengalami infeksi hingga meradang.

Namun, perlu diketahui, sekitar 1:5 hingga 1:7 dari total kasusnya, ada beberapa penderita yang mengalami kondisi divertikulosis berubah menjadi divertikular.

Komplikasi Penyakit Divertikular

Seperti penjelasan sebelumnya, penyakit divertikular dapat menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderitanya, seperti:

  • Fistula, terbentuknya saluran abnormal di antara usus besar dan kecil, vagina, serta kandung kemih.
  • Abses, timbulnya kumpulan nanah di dalam divertikula atau kantung usus.
  • Perforasi dan peritonitis, kondisi yang terjadi saat divertikula menjadi robek (perforasi), sehingga usus besar di dalam rongga perut meradang dan terinfeksi (peritonitis).
  • Obstruksi usus, yaitu kondisi saat divertikula yang menyempit akibat peradangan, sehingga sistem pencernaan menjadi tersumbat.

Cara Mengatasi Divertikular

Biasanya, pengobatan yang diberikan oleh dokter ketika penderitanya terdeteksi penyakit divertikular akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya.

Berikut adalah sejumlah cara mengatasi penyakit divertikulitis yang umumnya dilakukan, antara lain yaitu:

1. Diet Tinggi Cairan atau Rendah Serat

Jika mengalami kondisi divertikular, kamu bisa melakukan diet tinggi cairan atau rendah serat untuk mengurangi beban kerja usus hingga gejala yang dirasakan perlahan menghilang.

Caranya, kamu bisa mengonsumsi cairan dari air putih, susu, hingga buah-buahan sebagai asupan harian.

Berikut adalah beberapa daftar makanan yang dianjurkan dan tidak, atau perlu dikurangi ketika melakukan diet rendah serat:

Diet Rendah Serat

2. Obat-Obatan 

Biasanya, dokter akan memberikan obat-obatan kepada penderita divertikular untuk meredakan nyerinya, seperti paracetamol.

Namun, jika diperlukan, dokter juga akan meresepkan obat sejenis antibiotik untuk mengobati kondisinya apabila sudah terjadi infeksi.

3. Antibiotik Suntik atau Nutrisi Infus

Selain melalui obat-obatan, cara mengatasi divertikular yang umumnya diberikan dokter adalah melalui antibiotik suntik atau nutrisi dari infus untuk mengatasi infeksi.

Adapun beberapa jenis antibiotik yang akan diberikan antara lain yaitu ceftriaxone, metronidazole, cefotaxime, levofloxacin, serta ciprofloxacine.

4. Drainase Jarum

Apabila kondisi divertikulitis sudah mengalami terbentuknya abses pada divertikula, biasanya dokter akan melakukan pengobatan dengan memasukkan jarum khusus ke dalam perut atau disebut dengan drainase.

Cara ini dilakukan dengan bantuan CT scan atau endoskopi, tujuannya untuk mengeluarkan abses atau nanah dari dalam dinding usus atau divertikula.

5. Operasi 

Jika gejala divertikulitis yang dialami pasien sudah memburuk, terjadi secara berulang, bahkan timbul komplikasi, maka langkah terakhir sebagai pengobatan dari dokter adalah melakukan operasi.

Umumnya, ada dua jenis prosedur operasi untuk menangani kondisi divertikulitis, yakni:

  • Reseksi usus kolostomi, yaitu membuang usus yang meradang dengan membuat lubang (stoma) pada divertikula.
  • Reseksi usus dan anastomosis, yaitu membuang bagian peradangan usus, untuk disambungkan kembali dengan bagian yang sehat (anastomosis).

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Tenggorokan Sebelah Kanan & Cara Mengatasi

Cara Mencegah Penyakit Divertikular 

Mungkin, sebagian dari kamu bertanya-tanya, apakah ada cara untuk mencegah penyakit divertikular jika suatu saat merasakan gejalanya?

Well, pada dasarnya, hal ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahannya, seperti:

  • Rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari untuk mengurangi tekanan dan menjaga fungsi usus.
  • Memperbanyak minum air putih, untuk mencegah terjadinya sembelit.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat, untuk menjaga kesehatan usus besar, dan melancarkan BAB.
  • Menghindari kebiasaan merokok, karena hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit divertikulitis.

Demikian penjelasan lengkap terkait apa itu penyakit divertikular, mulai dari penyebab, gejala, komplikasi, hingga cara mengobati dan tips mencegahnya.

Seperti penjelasan sebelumnya, salah satu cara mencegah penyakit divertikular adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan dan minuman tinggi serat agar dapat memudahkan proses pencernaan.

Nah, salah satu alternatifnya, kamu bisa mengonsumsi Vegeta Herbal yang kaya akan serat dan laksatif alami.

Vegeta Herbal adalah suplemen yang terdiri dari kombinasi serat, laksatif dan bersifat anti kembung yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alami, sehingga mampu menjaga kesehatan pencernaan.

Selain itu, kandungan alami yang dimiliki Vegeta Herbal juga dapat membantu membersihkan tubuh dari zat beracun.

Yuk, selalu jaga kesehatan pencernaanmu dan keluarga dengan sedia Vegeta Herbal di rumah! Healthy Product for Healthy Family!

Baca juga: 5 Penyakit Yang Reda Dengan Kandungan Eucalyptus

Related article