Pernahkah kamu bangun pagi dengan kepala terasa berat, berdenyut, atau seolah berputar setelah semalaman kurang tidur? Kondisi ini tentu sangat mengganggu sebab dapat menurunkan produktivitas, konsentrasi, atau bahkan suasana hati dan mood.
Banyak orang menganggap pusing setelah begadang sebagai hal sepele yang akan hilang dengan sendirinya. Padahal, pusing akibat kurang tidur adalah sinyal bahwa tubuh sedang memberi peringatan serius, yakni waktu istirahat kamu tidak terpenuhi.
Lalu, mengapa kurang tidur bisa memicu pusing dan bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawaban selengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
Kurang tidur bukan hanya menimbulkan lingkaran hitam di bawah mata. Ketika kamu tidur kurang dari 7–9 jam setiap malam, proses pemulihan alami tubuh juga akan terganggu dan memicu berbagai reaksi yang berujung pada pusing. Berikut penjelasan lengkap terkait penyebabnya:
Saat tidur, jantung memompa darah dengan ritme yang lebih stabil dan otak memperoleh suplai oksigen yang cukup untuk memulihkan sel-sel saraf. Jika jam tidur berkurang, sirkulasi darah akan menjadi kurang optimal sehingga pasokan oksigen ke otak pun akan menurun. Akibatnya, kamu dapat merasakan kepala terasa berat atau berputar.
Kurang tidur juga berpotensi meningkatkan hormon stres seperti kortisol dan menurunkan hormon pengatur suasana hati, seperti serotonin dan dopamin. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi emosi, tetapi juga memicu sakit kepala tegang (tension type headache) dan migrain yang membuat pusing berlangsung lebih lama.
Bagian sistem saraf pusat yang mengatur keseimbangan tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Jika kamu kurang tidur, koordinasi sinyal dari telinga bagian dalam menuju otak juga bisa terganggu sehingga timbul sensasi limbung atau seperti mabuk perjalanan meskipun kamu sedang diam.
Begadang sering diikuti oleh berkurangnya asupan cairan. Kamu juga perlu tahu bahwa dehidrasi ini bisa menurunkan volume darah dan memengaruhi kestabilan tekanan darah, sehingga memicu pusing.
Selain itu, metabolisme gula darah juga kerap kali menjadi tidak stabil sehingga mengakibatkan kadar gula naik turun drastis yang dapat mengurangi ketersediaan energi dan menimbulkan rasa pusing.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Headache Medicine melaporkan bahwa di antara pasien migrain, 83,1% mengalami sakit kepala pada hari setelah kerja malam ketika tidur hanya ≤ 4 jam. Sedangkan pada pasien tension-type headache (TTH), angka tersebut mencapai 41,7%.
Temuan ini menunjukkan bahwa tidur sangat singkat, terutama kurang dari atau sama dengan 4 jam, sangat berpotensi memicu sakit kepala.
Baca juga: Posisi Tidur yang Baik & Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
Jika kamu sering merasakan pusing karena kurang tidur, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakannya.
Cobalah tidur singkat sekitar 20–30 menit di siang hari. Tidur singkat memang tidak sepenuhnya menggantikan tidur malam, tetapi tetap cocok untuk menyegarkan pikiran dan mengurangi pusing sementara, kok.
Power nap dapat membantu mengurangi keluhan pusing akibat kurang tidur, karena memberikan kesempatan bagi otak untuk istirahat sejenak. Meski singkat, tidur selama 20–30 menit ini juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak serta menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol.
Namun, jika pusing terjadi berulang atau tidak membaik dengan tidur yang cukup, perlu diperiksakan lebih lanjut apakah ada penyebab medis lainnya seperti anemia, dehidrasi, atau adanya gangguan di sistem saraf.
Salah satu cara mengatasi pusing karena kurang tidur adalah selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Maka dari itu, kamu disarankan untuk banyak mengonsumsi air minum sesuai dengan takaran per harinya.
Sebagai tips, minumlah air putih atau larutan elektrolit untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah pusing. Sebaliknya, hindari minuman berkafein atau beralkohol karena dapat menambah dehidrasi dan memperburuk gejala.
Gerakan sederhana seperti memutar leher perlahan atau meregangkan bahu juga dapat membnatu mengurangi ketegangan otot pemicu sakit kepala. Kamu juga bisa mencoba teknik pernapasan dalam atau meditasi singkat untuk menurunkan kadar hormon stres.
Pilih makanan bergizi seimbang seperti buah-buahan, sayuran, dan karbohidrat kompleks, seperti oatmeal atau roti gandum untuk menstabilkan kadar gula darah dan menjaga energi, sehingga pusing berkurang.
Jika pusing disertai penglihatan kabur, mual hebat, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera temui tenaga medis. Pusing yang parah dapat menjadi tanda kondisi lain seperti vertigo, migrain kronis, atau gangguan tekanan darah.
Setelah gejala mereda, pastikan kamu kembali ke pola tidur malam yang konsisten dan berkualitas, ya. Matikan lampu, atur suhu ruangan, dan hindari penggunaan gawai setidaknya 30 menit sebelum tidur agar tubuh kembali ke ritme normal dan proses pemulihan berjalan optimal.
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa kebiasaan yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi risiko pusing akibat kurang tidur.
Usahakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Pola tidur yang teratur membantu jam biologis tubuh tetap stabil sehingga kamu lebih mudah tertidur dan bangun dengan segar.
Pastikan kamar tidur tenang, sejuk, dan minim cahaya. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman agar tubuh benar-benar beristirahat.
Efek stimulan kafein dapat bertahan hingga enam jam. Jika kamu minum kopi atau teh berkafein pada sore hari, kualitas tidur malam bisa terganggu.
Cahaya biru dari layar ponsel atau komputer dapat menekan produksi melatonin. Jika kamu perlu menggunakan gawai, aktifkan mode night shift atau gunakan kacamata dengan filter cahaya biru.
Meditasi singkat, membaca buku, atau mendengarkan musik lembut dapat membantu menurunkan tingkat stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang nyenyak.
Hindari makan berat atau makanan pedas menjelang tidur karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Pilih camilan ringan seperti pisang atau segelas susu hangat untuk membantu tubuh lebih rileks.
Pastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi sepanjang hari. Dehidrasi ringan dapat memengaruhi kualitas tidur dan berpotensi memicu pusing keesokan harinya.
Namun, menjaga kualitas tidur tidak hanya bergantung pada jadwal dan kebiasaan tidur yang baik, lho. Lingkungan yang bebas gangguan, terutama dari nyamuk, juga sangat penting untuk menikmati nyamannya suasana tidur.
Dengan kandungan aktif seperti Prallethrin dan Permethrin, Force Magic efektif membasmi nyamuk sekaligus menjaga kamar tidur tetap aman dan tenang sepanjang malam.
Yuk, nikmati tidur yang nyenyak tanpa gangguan dengan Force Magic!
Baca Juga: Tidur Setelah Subuh: Dampak bagi Kesehatan & Produktivitas