penyebab pemanasan global
Februari 10, 2024 Artikel

7 Penyebab Pemanasan Global yang Perlu Anda Waspadai

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Soffell – Ada sejumlah penyebab pemanasan global atau global warming yang perlu diwaspadai dan segera diatasi untuk kepentingan bersama. Apabila penyebab global warming tidak segera direspons, maka fenomena ini akan memicu berbagai dampak negatif seperti peningkatan suhu dan volume lautan hingga kepunahan spesies.

Lebih lanjut, bagi individu, dampak pemanasan global adalah rentan mengalami gejala dehidrasi dan terjangkit wabah penyakit seperti DBD. Lantas, apa saja penyebab pemanasan global yang perlu kita atasi bersama? Mari simak pembahasan dalam artikel berikut ini hingga tuntas.

Apa itu Global Warming?

Secara sederhana, global warming atau pemanasan global adalah kondisi ketika bumi mengalami ketidakseimbangan ekosistem akibat peningkatan suhu atmosfer, laut, dan daratan. Sebagai informasi, peningkatan suhu bumi per dekade adalah 0,06° Celsius dan telah terhitung sejak tahun 1850. 

Kondisi ini tentunya memicu berbagai perubahan alam, termasuk menipisnya lapisan ozon, wabah penyakit menular, hingga perubahan iklim drastis. Dampak pemanasan global akan dijelaskan lebih rinci dalam artikel ini. 

Penyebab Pemanasan Global

Penyebab pemanasan global sebagian besar didasari atas perilaku manusia, seperti deforestasi, limbah industri, dan masih banyak lagi. Lantas, bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut dapat memengaruhi suhu Bumi? Ternyata, perilaku-perilaku tersebut dapat menghasilkan gas rumah kaca secara berlebihan yang tidak dapat dilepaskan sehingga terperangkap di Bumi.

Gas-gas tersebut kemudian menghambat panas matahari keluar dari Bumi sehingga suhu planet menjadi lebih panas dari yang biasanya. Bahkan, saat ini Bumi kita sedang mengalami pemanasan tercepat dalam catatan sejarah, yang mana jika tidak segera ditangani akan semakin menimbulkan kerusakan. 

Ada sejumlah aktivitas manusia yang bertanggung jawab atas peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di Bumi. Yuk, simak poin-poin berikut ini.

1. Penebangan Hutan (Deforestasi)

Penyebab pemanasan global yang pertama yaitu penebangan hutan secara besar-besaran. Tahukah Anda, pepohonan besar di Bumi memiliki peran untuk menyerap kelebihan karbon dioksida?

Penebangan hutan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab ini tentunya akan menyebabkan gas rumah kaca tidak dapat dikendalikan. Belum lagi, terdapat oknum yang memutuskan untuk melakukan pembakaran hutan untuk kepentingan komersil.

Karena pepohonan yang bertugas untuk menyerap karbon dioksida sudah ditebang, gas berbahaya tersebut akan terus menyelimuti atmosfer Bumi dan memerangkap panas matahari. Akibatnya, suhu rata-rata di permukaan bumi akan terus meningkat dan mengganggu keseimbangan ekosistem yang penting bagi kehidupan manusia, misalnya kebutuhan akan udara bersih, hasil bumi, dan lain sebagainya.

Baca juga: 7 Tips Bangun Pagi Agar Tubuh Lebih Segar dan Semangat

2. Limbah Industri

Dilansir dari Hellosehat, gas hasil limbah industri dan rumah tangga merupakan penyebab pemanasan global terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor. Tidak dapat dipungkiri, kegiatan industri di berbagai sektor berkontribusi terhadap global warming, bahkan sejak pertengahan abad ke-19 sebagai awal mula revolusi industri di Amerika Serikat.

Ada banyak industri yang menjadi dalang semakin parahnya pemanasan global, salah satunya industri plastik. Diperkirakan, pembuatan setiap ton plastik PET dalam industri plastik bisa menghasilkan sekitar 3 ton gas karbon dioksida.

3. Limbah Pertanian dan Peternakan

Selain industri, limbah penyebab pemanasan global juga berasal dari sektor pertanian dan peternakan. Meski dibutuhkan bagi kehidupan manusia, peternakan sapi dan kerbau berkontribusi menghasilkan gas metana yang meningkatkan risiko efek rumah kaca.

Di samping itu, pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan turut menghasilkan gas dinitrogen oksida (N2O). Data menunjukan bahwa limbah industri agrikultur menyumbang 10% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca pada 2019.

4. Penggunaan Listrik yang Masif

Penggunaan listrik memang penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari manusia. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa pembangkit listrik menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri.

Pada tahun 2019, penggunaan listrik yang masif dapat menghasilkan sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca. Hal ini tentunya berasal dari penggunaan alat-alat elektronik yang boros di rumah, seperti lemari pendingin, pendingin ruangan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, mari gunakan alat-alat elektronik di rumah dengan bijak. Matikan alat-alat elektronik apabila sudah tidak digunakan. Jangan sampai, kita menjadi salah satu di antara penyebab pemanasan global.

5. Efek Rumah Kaca

Berikutnya, penyebab pemanasan global adalah efek rumah kaca. Sebenarnya, efek rumah kaca berperan memberikan suhu panas agar suhu bumi stabil dan tidak diselimuti oleh dingin.

Sebagian besar aktivitas di bumi menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan gas metana.

Karena kadar gas rumah kaca tinggi, gas-gas tersebut menyelubungi dan terperangkap di bumi. Sama seperti kaca, gas rumah kaca memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya dilepaskan ke angkasa, sehingga berakibat pada peningkatan suhu rata-rata bumi.

Baca juga: 11 Tips Menghadapi Cuaca Panas, Hindari Berbagai Penyakit!

6. Penggunaan Transportasi

Selanjutnya, penyebab pemanasan global yang menjadi kontributor pertama gas rumah kaca adalah penggunaan transportasi. Sebagian besar pengoperasian transportasi membutuhkan bahan bakar fosil. Seperti diesel dan bensin. Sebagai gantinya, mesin pembakaran internal bahan bakar fosil menghasilkan gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida dan metana.

Lebih parahnya, data menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan besar-besaran dalam penggunaan energi untuk kepentingan transportasi di masa mendatang. Padahal, setiap liter bensin berkontribusi sebanyak 2 kg karbon dioksida ke atmosfer. Selain karbon dioksida, gas polutan lainnya adalah metana. Meskipun metana tidak bertahan lama di udara seperti karbon dioksida, polutan ini berpotensi memerangkap lebih banyak panas 84 kali lebih cepat dari karbon dioksida. 

7. Pembuatan Energi

Terakhir, penyebab pemanasan global yang tidak kalah penting adalah pembuatan energi. Dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik, sebagian besar pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Pembakaran jenis ini dapat menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida dalam jumlah besar.

Sebagai alternatifnya, pemerintah bisa menggunakan sumber daya terbarukan sebagai tenaga pembangkit listrik, seperti angin dan tenaga surya. Tidak seperti bahan bakar tidak terbarukan, sumber daya ini lebih sedikit menghasilkan emisi gas rumah kaca dari proses pembangkitan listrik.

Dampak Pemanasan Global

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menipisnya lapisan ozon bisa memicu terjadinya peningkatan suhu rata-rata di bumi. Dampak pemanasan global tidak bisa dibiarkan karena amat berbahaya bagi kehidupan manusia dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Adapun dampak pemanasan global adalah sebagai berikut. 

  • Kebakaran hutan.
  • Mencairnya es di kutub.
  • Munculnya wabah penyakit.
  • Kabut asap.
  • Krisis air bersih.
  • Naiknya permukaan air laut.
  • Meningkatnya suhu air laut.
  • Rusaknya terumbu karang.
  • Iklim tidak stabil.
  • Gangguan ekologis.

Itu dia rincian penyebab pemanasan global, mulai dari penebangan hutan hingga pembuatan energi, yang perlu kita respons bersama. Perlu diketahui bersama, perubahan iklim sebagai dampak pemanasan global dapat memengaruhi lingkungan tempat kita tinggal. 

Hal yang perlu kita waspadai salah satunya adalah perkembangbiakkan nyamuk yang berkaitan dengan kelembapan udara dan curah hujan serta sistem imun makhluk hidup yang menurun sehingga mudah terserang penyakit.

Dilansir dari Kemenkes, jenis-jenis nyamuk yang dipengaruhi oleh pemanasan global di antaranya Anopheles gambiae, A. darlingi, Culex quinquefasciatus, Aedes aegypti, dan lain-lain. Jika sistem imun manusia menurun dan perkembangbiakkan nyamuk meningkat, hal ini bisa memicu berbagai wabah penyakit seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, dan virus zika.

Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa keluarga Anda senantiasa terlindungi dari gigitan nyamuk serta terhindar dari infeksi atau penularan penyakit. Salah satu produk yang bisa menjawab permasalahan ini adalah Soffell dari Enesis Group.

Soffell adalah losion penolak nyamuk yang efektif melindungi tubuh hingga 8 jam dan mengandung moisturizer khusus yang cocok digunakan saat cuaca panas. Dengan formula yang lembut, Soffel tidak lengket diaplikasikan ke kulit dan melindungi tubuh dari gigitan nyamuk sebab mengandung aroma yang tidak disukai nyamuk.

Jadi, tunggu apa lagi? Sedia Soffell di rumah dan saat bepergian yang bisa Anda dapatkan dengan mudah di Tokopedia dan Shopee. Healthy product for healthy family!

Baca juga: Efek Cuaca Panas Terhadap Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Related article