8 Penyakit yang Disebabkan Oleh Lalat dan Cara Mencegahnya!
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Penyakit yang disebabkan oleh lalat mungkin sering dianggap sepele, namun dampaknya bisa sangat serius. Serangga kecil ini ternyata mampu membawa berbagai jenis penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatan keluarga.
Mulai dari yang ringan, seperti diare hingga penyakit serius seperti tifus, lalat turut berperan dalam penularan penyakit tersebut. Lantas, penyakit apa saja yang dapat ditularkan oleh lalat dan bagaimana cara mencegahnya? Mari simak lebih lanjut di bawah ini!
Selain mengganggu, lalat juga dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, seperti diare, keracunan makanan, tifus, dan masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh lalat.
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering disebabkan oleh lalat. Lalat rumah, sebagai vektor penyakit, diketahui membawa bakteri E. coli yang dapat menyebabkan diare, muntah, kram perut, dan bahkan BAB berdarah.
Bakteri ini menempel pada tubuh lalat, kemudian berpindah ke makanan yang dikonsumsi. Infeksi E. coli ini dapat memicu diare akut, termasuk disentri, dan biasanya muncul dalam kurun waktu tiga hari hingga paling lambat dua minggu setelah terpapar
Penyakit yang disebabkan oleh lalat berikutnya adalah kolera. Kolera merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Lalat menyebabkan penyakit ini dengan cara hinggap pada makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia. Infeksi Vibrio cholerae dapat menyebabkan diare akut yang parah sehingga berpotensi mengalami dehidrasi parah.
Keracunan makanan dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti mual, muntah, diare, kram perut, dan demam. Kondisi ini biasanya terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus.
Lalat berperan penting sebagai penyebab kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk Anda selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari kondisi tersebut.
Baca juga: Ini 5 Jenis Lalat yang Berbahaya dan Perlu Diwaspadai
Demam tifoid dan paratifoid merupakan penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Lalat membawa penyakit ini menyebarkan bakteri tersebut ke makanan atau minuman yang Anda konsumsi.
Infeksi Salmonella typhi ini dapat menyebabkan demam tinggi yang berlangsung lebih dari seminggu, gangguan pencernaan, dan bahkan gangguan kesadaran.
Lalat dapat menjadi perantara penularan cacing ke dalam tubuh manusia. Lalat membawa cacing masuk ke dalam makanan dan minuman sehingga ketika dikonsumsi cacing tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi helmintik.
Infeksi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti mual, muntah, hingga anemia. Selain itu, cacing yang telah masuk ke dalam tubuh dapat juga menyebar ke organ-organ lain.
Tularemia adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Salah satu bentuk tularemia yang umum adalah jenis ulseroglandular. Pada jenis ini, penderita akan mengalami ulkus pada kulit di sekitar area terinfeksi, disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening yang berwarna merah. Kelenjar getah bening yang membengkak ini biasanya terletak di ketiak.
Selain masalah pencernaan, lalat juga dapat menyebabkan infeksi mata, seperti trakoma. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, Chlamydia psittaci, dan Chlamydia pneumoniae yang sering ditemukan pada tempat-tempat kotor.
Lalat dapat membawa bakteri ini dan menularkannya ke mata manusia melalui kontak dengan tangan, makanan, atau benda yang terkontaminasi. Gejala awal trakoma meliputi rasa gatal serta iritasi pada mata dan kelopak mata. Jika tidak segera diobati, trakoma dapat menyebabkan penglihatan kabur dan nyeri pada bola mata.
Baca juga: 7 Jenis Serangga yang Sering Mengganggu di Rumah
Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini sering kali ditularkan oleh lalat dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh, seperti kulit, paru-paru, hingga usus. Penyakit ini sering kali ditandai dengan munculnya benjolan kecil, seperti bisul.
Kemudian, benjolan tersebut berubah menjadi luka tidak sakit dengan bagian tengah berwarna hitam. Jika tidak segera diobati, antraks dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius.
Lalat adalah salah satu serangga yang dapat menyebabkan berbagai penyakit jika dibiarkan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar lalat tidak mengganggu kesehatan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit akibat lalat:
Menurut dr. Shabrina Ghassani Roza selaku dokter Enesis Group, kunci terpenting agar makanan tidak dihinggapi lalat adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri, makanan, serta lingkungan sekitar, terutama di rumah.
“Semua hal tersebut adalah bagian dari menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dikarenakan lingkungan yang kotor, seperti tempat sampah, bekas bangkai, hingga bekas makanan basi adalah tempat tinggal sekaligus sarang untuk berkembang biak bagi lalat.” Ucap dr. Shabrina.
Demikianlah beberapa penyakit yang disebabkan oleh lalat. Dengan memahaminya Anda dapat lebih waspada dan berupaya untuk mencegah penyebarannya. Selain kebersihan, penting juga untuk menjaga daya tahan tubuh agar tubuh lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.
Salah satu cara untuk mendukung daya tahan tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen tambahan, seperti Amunizer dari Enesis Group. Amunizer mengandung ekstrak herbal alami pilihan, seperti buah elderberry, phyllantus, lonicera, dan forsythia yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Dengan kandungan vitamin C 100 mg dan zinc 75 mg, Amunizer dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Tunggu apalagi? Jaga daya tahan tubuh Anda dengan minum healthy product for healthy family, Amunizer sekarang juga!
Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Lalat di Rumah, Mudah & Efektif!