manfaat bakteri e coli
Mei 26, 2024 Artikel

Bakteri E. Coli: Manfaat, Bahaya, dan Cara Mencegah Infeksi

AntisApakah kamu tahu bahwa bakteri E. coli bisa memiliki manfaat dan juga bahaya bagi tubuh manusia? Bakteri ini sering kali menjadi perhatian utama saat kita berbicara tentang kesehatan pencernaan.

Meskipun terdengar menakutkan, bakteri E. coli sebenarnya berperan penting dalam sistem pencernaan kita. Manfaat bakteri E. coli termasuk membantu pemecahan makanan dan produksi vitamin K yang esensial.

Namun, tidak semua jenis E. coli baik; beberapa strain dapat menyebabkan penyakit serius seperti diare dan infeksi lainnya.

Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang bagaimana E. coli bekerja dalam tubuh kita dan bagaimana cara mencegah infeksinya!

Apa itu Bakteri E Coli?

E. coli adalah jenis bakteri yang hidup di pencernaan manusia. Selain di manusia, ternyata E. coli juga ditemukan di usus beberapa hewan.

Seperti yang diketahui, manfaat bakteri E. coli sangat baik bagi pencernaan manusia. 

Namun, ternyata ada beberapa jenis lainnya yang bersifat pathogenic atau berpotensi menyebabkan penyakit jika terkontaminasi melalui makanan dan minuman.

Ada enam jenis E. Coli yang diketahui bisa menyebabkan penyakit pencernaan diare, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Shiga toxin (STEC)
  • Enterotoxigenic E. coli (ETEC)
  • Enteroaggregative E. coli (EAEC).
  • Enteroinvasive E. coli (EIEC).
  • Enteropathogenic E. coli (EPEC).
  • Diffusely adherent E. coli (DAEC)

Manfaat Bakteri E Coli 

Manfaat bakteri E. coli bagi manusia sangat penting untuk proses pencernaan. Bakteri ini membantu memecah senyawa kompleks dan melepaskan nutrisi yang tidak dapat diakses oleh tubuh. Selain itu, bakteri E. coli berperan dalam produksi vitamin K melalui pembusukan makanan.

Vitamin K berfungsi sebagai faktor pembekuan darah, sehingga membantu menghentikan pendarahan saat terluka atau mimisan.

Baca juga: Kumpulan Penyakit yang Bisa Menyebar Lewat Tangan 

Bahaya Bakteri E Coli

Meskipun manfaat bakteri E. coli sangat baik bagi manusia, ternyata ia juga memiliki sejumlah bahaya, lho. 

Namun, bahaya tersebut hanya timbul dari beberapa jenis atau strain E. coli pathogenic yang memiliki racun biologis untuk disekresikan ke tubuh manusia. 

Bakteri E. coli patogen yang bisa menyebabkan penyakit pencernaan umumnya memiliki beberapa ciri, yakni bisa masuk, tinggal, serta mempunyai kemampuan untuk mengganggu fungsi normal sel di usus manusia. 

Jika bakteri E. coli menyebabkan sel-sel di usus menyerap lebih sedikit air, maka diare bisa terjadi.

Dalam beberapa kasus, E. coli juga dapat merusak sel-sel pembuluh kecil yang melapisi usus sehingga mengakibatkan diare berdarah.

Nah, agar lebih jelas, berikut ini penjelasan seputar beberapa strain bakteri E. coli yang menimbulkan penyakit pencernaan diare. 

1. Shiga Toxin (STEC)

Shiga Toxin (STEC) adalah salah satu strain bakteri E. coli yang bisa menyebabkan sakit diare.

Terkadang diare disertai dengan darah dan tidak ada demam. Gejala tersebut akan muncul 3-4 hari setelah tubuh terinfeksi.

Dalam penyebarannya, Shiga Toxin dapat menginfeksi manusia melalui makanan, minuman, atau produk apapun yang terkontaminasi bakteri.

Selain itu, seseorang juga dapat terinfeksi E. Coli jika tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet.

2. Enterotoxigenic E. Coli (ETEC)

Enterotoxigenic E. Coli (ETEC) juga merupakan salah satu penyebab penyakit diare akibat bakteri. 

Dilansir dari Center of Disease Control and Prevention, infeksi ETEC merupakan penyebab utama diare di negara berpenghasilan rendah, terutama pada kalangan anak-anak.

Dalam hal ini, ETEC dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran hewan maupun manusia.

Baca juga: Bagian Tubuh yang Sering Dihinggapi Kuman

3. Enteroaggregative E. Coli (EAEC)

Enteroaggregative E. coli kerap dikaitkan dengan diare akut para pelancong atau yang disebut traveller’s diarrhea, orang dewasa, serta anak-anak yang terinfeksi HIV.

Gejala yang muncul karena bakteri EAEC ini biasanya berupa diare cair selama kurang lebih 14 hari, demam ringan dengan sedikit atau tanpa muntah.

4. Enteroinvasive E. coli (EIEC)

Enteroinvasive E. coli adalah agen penyebab Bacillary Dysentery, yaitu penyakit yang masih menjadi momok bagi masyarakat miskin dengan sedikit akses ke air bersih.

Secara klinis, infeksi EIEC muncul disertai diare berair atau sindrom disentri dengan darah, lendir, demam, nyeri perut kram, tenesmus, dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit atau sel darah putih pada feses. 

5. Enteropathogenic E. coli (EPEC)

Enteropathogenic E. coli (EPEC) adalah jenis bakteri E. coli yang juga menjadi penyebab penyakit diare. 

Penyebaran EPEC umumnya melalui makanan atau air yang terdapat feses di dalamnya. 

Selain itu, EPEC juga bisa menyebar dengan menyentuh hewan, orang, atau benda yang terinfeksi.  

6. Diffusely Adherent E. coli (DAEC)

Strain Diffusely Adherent Escherichia coli (DAEC) saat ini dianggap sebagai kelompok keenam yang termasuk dalam E. coli diarrheagenic

Dalam kata lain, bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk menimbulkan penyakit pencernaan diare.

Baca juga: Waspada Bakteri Ini Sering Hinggap Di Air Minum Yang Kita Konsumsi 

Cara Mencegah Penyebaran Bakteri E. Coli

Setelah mengetahui manfaat bakteri E. coli dan bahayanya, kini kamu juga perlu mempelajari seputar cara mencegah penyebarannya.

Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran bakteri E. coli adalah sebagai berikut:

1. Mencuci Tangan dengan Benar

Untuk mencegah kontaminasi bakteri, kamu harus selalu mencuci tangan dengan benar. Apalagi pada saat-saat seperti ini:

  • sebelum menangani, menyajikan, atau memakan makanan
  • setelah menyentuh hewan 
  • setelah menggunakan kamar mandi

Nah, agar lebih praktis, kamu bisa menggunakan Antis saat di rumah maupun bepergian. 

Tersedia dalam bentuk gel maupun spray, Antis terbukti efektif membunuh kuman seperti E. Coli dan sesuai dengan standar WHO. 

2. Memasak Daging dengan Benar

Selanjutnya, pastikan juga bahwa kamu memasang daging pada suhu yang benar. 

Agar semua bakteri mati, Departemen Pertanian A.S. memberikan pedoman untuk memasak daging dan unggas, yakni pada suhu berikut:

  • Unggas: 165˚F (74˚C)
  • Daging giling, telur: 160˚F (71˚C)
  • Steak, daging babi, daging panggang, ikan, kerang: 145˚F (63˚C)

Itulah uraian seputar manfaat bakteri E. coli serta bahaya dan cara pencegahannya. 

Melalui penjelasan di atas, semoga kamu bisa lebih menjaga kebersihan diri dan berhati-hati saat mengonsumsi sesuatu agar tidak terjangkit oleh E.coli.

Tentunya, agar tanganmu bebas dari kuman, yuk selalu gunakan dan sedia Antis di rumah! Healthy product for healthy family!

Baca juga: Jenis Bakteri yang Sering Menempel di Tangan

Related article