infeksi bakteri salmonella sp
Januari 29, 2023 Artikel

Infeksi Salmonella: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Antis – Bakteri Salmonella sp dapat menyebabkan penyakit salmonellosis yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya melalui makanan dan minuman.

Menurut Indonesia One Health University Network, infeksi Salmonella menempati posisi ketiga terbanyak dari daftar penyakit menular dari makanan.

Bakteri Salmonella bisa hidup dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, lalu menyebar melalui feses. 

Lantas, bagaimana gejala infeksi Salmonella yang menyerang manusia? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini.

Apa Itu Infeksi Salmonella?

Bakteri Salmonella sp dapat menyebabkan penyakit yang menyerang pada saluran usus atau disebut salmonellosis.

Salmonellosis merupakan penyakit yang bisa menular melalui makanan atau minuman terkontaminasi bakteri Salmonella.

Bakteri Salmonella adalah spesies yang bisa bertahan hidup dan menginfeksi tempat-tempat kurang higienis atau tidak terjaga kebersihannya.

Infeksi Salmonella tidak hanya menyebabkan salmonellosis. Bakteri ini memiliki banyak spesies, salah satunya adalah Salmonella typhi penyebab penyakit tifus dan demam tifoid.

Penyebab Infeksi Salmonella

Bakteri Salmonella sp dapat menyebabkan penyakit yang menular melalui makanan atau minuman terkontaminasi feses penderitanya.

Adapun beberapa jenis makanan yang bisa menjadi penyebab infeksi Salmonella, di antaranya yaitu:

  • Telur mentah atau setengah matang
  • Makanan olahan, seperti sosis atau nugget
  • Susu atau produk olahannya yang tidak dipasteurisasi
  • Daging unggas, sapi, dan makanan laut mentah atau setengah matang
  • Buah-buahan atau sayuran yang tidak dicuci
  • Bahan makanan yang dicuci dengan air terkontaminasi bakteri Salmonella

Selain itu, bakteri Salmonella sp juga dapat menyebabkan penyakit melalui kontak dengan hewan yang rentan, seperti memegang, memeluk, atau mencium.

Baca juga: Ternyata Tidak Semua Bakteri Itu Jahat, Ini Daftar Bakteri yang Baik untuk Tubuh 

Gejala Salmonellosis 

Gejala infeksi Salmonella bisa muncul setelah 12-72 jam setelah seseorang terserang bakteri tersebut. 

Adapun beberapa gejala yang sering muncul yaitu:

  • Kram perut
  • Demam
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri kepala
  • Nafsu makan menurun
  • Nyeri sendi

Gejala salmonellosis biasanya akan berlangsung selama 4-7 hari. Namun, penderita juga bisa mengalami diare hingga 10 hari lamanya dan perlu waktu beberapa bulan agar kinerja usus kembali berfungsi secara normal.

Faktor Risiko Salmonellosis

Pada dasarnya, infeksi Salmonella adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Namun, beberapa faktor yang bisa menyebabkan risiko seseorang terkena gejala tersebut, di antaranya:

  • Tinggal di lingkungan dengan sanitasi kurang memadai
  • Daya tahan tubuh lemah
  • Bayi di bawah usia 5 tahun (balita)
  • Lansia berusia di atas 65 tahun
  • Mengalami peradangan pada usus
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik, antasida, atau kortikosteroid
  • Memiliki hewan peliharaan di rumah, seperti kucing, anjing, burung, atau ayam

Baca juga:  Waspada Bakteri Ini Sering Hinggap Di Air Minum Yang Kita Konsumsi 

Pengobatan Salmonellosis

Pengobatan infeksi Salmonella dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya. Pada kasus salmonellosis ringan, pasien bisa melakukan penanganan mandiri berikut ini di rumah.

  • Memenuhi kebutuhan mineral tubuh dengan meminum air bersih yang cukup untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.
  • Menggunakan bantalan hangat untuk mengatasi gejala kram perut.
  • Menghindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat gejala semakin parah, seperti kafein, alkohol, serta makanan berserat jika muncul gejala diare.

Sedangkan untuk kasus yang parah, pasien harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Dokter akan memberikan nutrisi melalui infus untuk mengganti kekurangan cairan akibat gejala diare dan memberikan antibiotik melalui intravena selama perawatan di rumah sakit.

Selain itu, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan berupa:

  • Parasetamol, untuk meredakan demam.
  • Attapulgit, untuk meredakan diare.
  • Antibiotik seperti ciprofloxacin atau thiamphenicol, untuk mengatasi infeksi bakteri apabila penyakit sangat parah dan daya tahan tubuh pasien lemah.

Komplikasi Infeksi Salmonella

Selain menyebabkan infeksi salmonellosis, bakteri Salmonella sp dapat menyebabkan penyakit komplikasi lainnya.

Biasanya beberapa gejala komplikasi tersebut akan menyerang seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah seperti ibu hamil, balita, atau lansia.

Adapun beberapa gejala komplikasi yang menyerang penderita infeksi Salmonella yaitu:

1. Bakteremia

Bakteri Salmonella dapat menginfeksi aliran darah dan menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Dalam jangka panjang, bakteremia bisa menimbulkan kerusakan pada organ-organ vital, seperti otak, jantung, dan pembuluh darah.

Bakteremia bahkan dapat menyebabkan sepsis atau peradangan seluruh tubuh akibat infeksi. 

2. Dehidrasi

Dehidrasi bisa terjadi pada penderita salmonellosis yang tidak mendapatkan cukup cairan ketika mengalami diare berkepanjangan.

Gejala dehidrasi biasanya akan ditandai dengan menurunnya frekuensi buang air kecil, mata cekung, serta mulut dan tenggorokan yang terasa kering.

3. Sindrom Reiter

Sindrom reiter atau arthritis reactive adalah peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh infeksi, salah satunya dari bakteri Salmonella.

Sindrom ini biasanya akan menyebabkan iritasi pada mata, rasa sakit saat buang air kecil, dan nyeri sendi.

Baca juga: Mengenal Bahaya Bakteri Staphylococcus aureus bagi Kesehatan 

Cara Mencegah Infeksi Salmonella

Untuk menghindari terjadinya infeksi Salmonella, kamu bisa melakukan beberapa upaya pencegahan seperti:

  • Mencuci tangan sebelum memasak, makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan berinteraksi dengan hewan.
  • Menyimpan daging dan makanan laut secara terpisah dengan bahan lainnya di kulkas.
  • Mencuci bahan makanan sebelum dikonsumsi, seperti buah atau sayuran.
  • Menghindari konsumsi daging mentah atau kurang matang.
  • Menghindari konsumsi telur mentah atau makanan yang mengandung bahan tersebut.
  • Memisahkan penyimpanan makanan mentah dan yang sudah matang.
  • Menggunakan talenan terpisah untuk memotong daging.
  • Menjaga kebersihan dapur dan peralatannya.
  • Tidak menyiapkan makanan untuk orang lain ketika sedang diare.

Itu dia penjelasan seputar apa itu bakteri Salmonella, penyebab, gejala, komplikasi, pengobatan, serta cara mencegah infeksinya.

Bakteri Salmonella sp dapat menyebabkan penyakit apabila berada di lingkungan kurang bersih.

Seseorang juga akan rentan untuk terserang infeksi Salmonella ketika tidak menjaga kebersihan tangan ketika akan makan atau berinteraksi dengan hewan.

Kamu bisa menghindari hal tersebut dengan selalu menyediakan Antis di rumah ataupun di tas ketika bepergian.

Antis adalah spray dan gel pembersih tangan yang telah diuji secara klinis dan efektif bisa menangkal bakteri Salmonella.

Kandungan moisturizer pada Antis akan membuat tangan kamu tidak terasa kering dan mampu melindungi dari kuman hingga 2 jam.

Ingat, healthy product for healthy family!

Baca juga: Jangan Sampai Lengah, Ini Beberapa Tanda Gejala Demam Berdarah 

Related article