Pantangan Penderita Asam Lambung, Ini Makanan & Minumannya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Asam lambung yang naik bisa menjadi masalah kesehatan yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Ciri-ciri asam lambung naik, seperti nyeri ulu hati, rasa terbakar di dada, perut kembung, dan mual sering kali muncul sebagai tanda bahwa pencernaan tidak berjalan lancar.
Untuk menghindari kondisi ini, salah satu langkah penting adalah memahami makanan dan minuman apa saja yang bisa memicu peningkatan asam lambung.
Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai pantangan penderita asam lambung, mulai dari makanan hingga minuman yang sebaiknya dihindari. Yuk, kenali apa saja yang perlu dihindari agar kamu bisa menjalani hari-hari dengan nyaman!
Penyakit asam lambung cukup beragam salah satunya adalah GERD yang terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah, yang berfungsi menahan asam lambung agar tetap di perut, melemah atau tidak bekerja optimal.
Oleh karena itu, menghindari makanan pantangan asam penderita lambung sangat penting untuk mencegah gejala ini kambuh.
Makanan asin mengandung kadar natrium tinggi yang bisa memperparah kondisi lambung. Penderita asam lambung sebaiknya mengurangi asupan garam karena natrium berlebih dapat menyebabkan produksi asam lambung meningkat, membuat lambung lebih rentan terhadap refluks.
Cokelat adalah makanan favorit bagi banyak orang, tetapi sayangnya, penderita asam lambung perlu berhati-hati dengan makanan ini.
Cokelat mengandung kafein dan theobromine, dua senyawa yang bisa melonggarkan otot di bagian bawah kerongkongan (LES). Ketika otot LES menjadi longgar, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan yang menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri dada
Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, daging berlemak, atau makanan olahan, perlu dihindari oleh penderita asam lambung.
Lemak dalam makanan ini memperlambat proses pencernaan sehingga makanan bertahan lebih lama di lambung. Hal ini meningkatkan produksi asam lambung dan bisa memperburuk gejala.
Bawang-bawangan, seperti bawang putih, bawang merah, dan bawang bombai, adalah jenis pantangan makanan asam lambung.
Kandungan senyawa allicin pada bawang dapat melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Ketika otot ini melemah, asam lambung dapat dengan mudah naik, menyebabkan sensasi panas di dada dan tenggorokan.
Kubis merupakan sayuran yang sehat dan kaya akan serat, tetapi bisa menjadi tantangan bagi penderita asam lambung.
Kubis memiliki kandungan fruktosa yang tinggi, yang dapat menghasilkan gas dalam jumlah besar saat dicerna. Gas ini bisa menyebabkan perut terasa kembung, dan pada beberapa orang, bisa memicu naiknya asam lambung.
Baca juga: Ini 10 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Kambuh
Minuman yang memiliki sifat asam, berkafein, atau beralkohol cenderung memicu peningkatan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu otot yang berfungsi mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Berikut adalah beberapa minuman yang perlu dihindari bagi penderita asam lambung:
Alkohol adalah salah satu pantangan utama bagi penderita asam lambung karena sifatnya yang dapat melemahkan otot LES, yang berfungsi menahan asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan.
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat memicu refluks asam lambung, menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri pada ulu hati.
Minuman dengan kadar asam tinggi, seperti jus jeruk, lemon, dan buah-buahan citrus lainnya, sangat tidak dianjurkan bagi penderita asam lambung. Kandungan asam yang tinggi pada minuman ini dapat memperparah iritasi pada dinding lambung dan memicu refluks
Menurut dr. Shabrina Ghassani Moza, “Selain dapat menyebabkan iritasi pada lambung, minuman yang bersifat asam, jika dikonsumsi terus menerus, dapat menimbulkan komplikasi seperti luka di lambung, dinding esofagus menjadi lebih sempit, dan bahkan meningkatkan resiko terjadinya kanker esofagus.”
Kandungan kafein dalam kopi sering kali menyebabkan otot LES menjadi rileks sehingga memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kafein dalam kopi juga dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, yang tidak baik bagi penderita asam lambung.
Susu tinggi lemak juga bisa memperburuk kondisi penderita asam lambung karena sulit untuk dicerna oleh lambung. Saat susu tinggi lemak dikonsumsi, tubuh perlu memproduksi asam lambung lebih banyak untuk memecah kandungan lemak sehingga dapat meningkatkan risiko refluks asam.
Meskipun teh sering dianggap minuman yang menenangkan, bagi penderita asam lambung, teh berkafein bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Untuk penderita asam lambung, pilihan teh herbal tanpa kafein, seperti teh chamomile atau peppermint, lebih aman dan cenderung tidak mengiritasi lambung.
Baca juga: Diare karena Asam Lambung: Benarkah Saling Berkaitan?
Itu dia beberapa pantangan bagi penderita asam lambung untuk dikonsumsi. Dengan mengetahuinya, kamu bisa mencegah kondisi asam lambung semakin buruk.
Mengelola pantangan asam lambung dengan menghindari makanan dan minuman pemicu adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah gejala yang mengganggu. Dengan pola makan yang tepat dan kesadaran terhadap kebutuhan tubuh, kamu bisa menjalani hari-hari dengan lebih nyaman dan terbebas dari gangguan asam lambung.
Sebagai tambahan, kamu juga bisa mengonsumsi Adem Sari dari Enesis Group, solusi herbal yang praktis untuk meredakan panas dalam dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan kandungan jeruk nipis, lemon, dan vitamin C yang tinggi, Adem Sari menjadi pilihan yang cocok sebagai healthy product for healthy family, mendukung kesehatan keluarga dengan cara yang alami dan menyegarkan.
Baca juga: 8 Minuman untuk Asam Lambung yang Aman Dikonsumsi