Diet OCD: Tahapan, Manfaat, dan Rekomendasi Makanannya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Diet OCD (Obsessive Corbuzier Diet) yang dipopulerkan oleh Deddy Corbuzier merupakan salah satu metode diet yang mengatur waktu makan melalui sistem jendela makan, hampir mirip dengan konsep intermittent fasting. Metode diet ini ini dapat membantu menurunkan berat badan jika dilakukan secara konsisten dan tepat.
Nah, jika kamu ingin mengetahui apa saja tahapan, manfaat, dan rekomendasi makanan untuk diet OCD, serta efek samping yang menyertainya, mari simak artikel ini sampai akhir!
Diet OCD adalah metode diet di mana kamu melakukan puasa selama beberapa jam dan hanya diperbolehkan makan dalam kurun waktu tertentu. Terdapat empat tahapan jendela makan yang bisa dipilih sesuai kemampuan tubuh. Selain itu, setiap tahapan memiliki durasi puasa yang berbeda-beda, di mana semakin ketat tahapan tersebut, semakin singkat pula waktu kamu untuk makan.
Diet OCD terdiri dari empat tahapan jendela makan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan. Berikut tahapan lengkapnya:
Tahap ini adalah cara diet OCD untuk pemula yang paling direkomendasikan. Adapun aturannya yaitu kamu diperbolehkan makan selama 8 jam dalam sehari, sementara 16 jam sisanya digunakan untuk berpuasa. Misalnya, jendela makanmu dimulai pada pukul 10 pagi sampai pukul 6 sore.
Selama waktu makan tersebut, kamu boleh mengonsumsi makanan dan minuman apapun, tapi tentu lebih baik jika makanan yang dikonsumsi adalah makanan sehat dan bergizi. Nah, saat masuk pukul 6 sore, kamu harus berpuasa sampai pukul 10 pagi keesokan harinya.
Tahapan ini akan sedikit lebih menantang karena waktu untuk makan dipersempit menjadi 6 jam dalam sehari. Misalnya, kamu hanya boleh makan mulai dari pukul 12 siang hingga pukul 6 sore. Nah, 18 jam setelah itu, kamu harus berpuasa sampai pukul 12 siang keesokan harinya. Sebaiknya, lakukan tahap ini jika tubuhmu sudah cukup terbiasa dengan tahapan pertama guna menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Jendela makan pada tahap ini menjadi semakin sempit, yakni hanya 4 jam dan sisanya kamu harus berpuasa selama 20 jam. Misalnya, jika jendela makanmu dimulai pada pukul 2 siang sampai pukul 6 sore, berarti kamu harus berpuasa hingga pukul 2 siang keesokan harinya.
Tahap ini adalah tahapan paling ekstrem dari diet OCD karena kamu harus berpuasa selama 24 jam dan hanya diperbolehkan makan sekali. Misalnya, kamu makan pada jam 6 sore hari ini, maka kamu baru boleh makan lagi pada jam 6 sore keesokan harinya.
Tahap ini tidak direkomendasikan untuk pemula dan hanya boleh dilakukan jika kamu sudah terbiasa dengan tahapan sebelumnya. Selain itu, tahapan ini juga sebaiknya tidak dilakukan setiap hari, tetapi bisa dikombinasikan dengan tahapan lain agar tubuhmu tidak kewalahan.
Apabila dilakukan dengan tepat, diet OCD tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti:
Puasa yang dilakukan selama diet OCD dapat membantu mengurangi kadar gula darah secara signifikan. Proses ini terjadi karena tubuh menerima lebih sedikit asupan karbohidrat dan gula sehingga kadar glukosa dalam darah menurun.
Selain itu, produksi insulin akan ikut meningkat sehingga tubuh menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan gula dalam darah. Bagi penderita prediabetes, metode diet ini sangat bermanfaat dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dan mencegah resistensi insulin yang bisa memicu diabetes tipe 2.
Walaupun demikian, keamanan diet OCD dalam aplikasi klinis penderita diabetes tipe 2 perlu diteliti lebih lanjut mengingat adanya risiko hipoglikemia dan memerlukan pemantauan glukosa darah serta penyesuaian pengobatan yang tepat waktu.
Baca juga: Ketahui Kadar Gula Darah Puasa Normal dan Tips Menjaganya
Metode puasa dalam diet OCD merangsang produksi hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone/HGH) yang sangat penting untuk proses pembentukan otot dan pemulihan jaringan tubuh. Peningkatan hormon ini membantu tubuh mempertahankan massa otot sekaligus membakar lemak dengan lebih cepat.
Manfaat lain dari diet OCD adalah membantu mengontrol tekanan darah. Selama puasa, tubuh akan lebih efisien dalam menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, dan mengatur fungsi pembuluh darah yang mana hal tersebut berdampak pada penurunan tekanan darah. Bagi individu yang menderita hipertensi, diet OCD akan sangat membantu mengontrol tekanan darah.
Meskipun diet OCD tidak memiliki pantangan khusus terkait jenis makanan yang boleh dikonsumsi, namun kamu tetap disarankan untuk memilih makanan bergizi. Adapun menu diet OCD seminggu yang direkomendasikan adalah:
Baca juga: 7 Jenis Makanan Berserat Tinggi untuk Diet, Catat!
Meskipun diet OCD memiliki beberapa manfaat, namun tetap saja ada sejumlah efek samping yang dapat timbul jika diet tidak dilakukan dengan benar, seperti:
Tidak semua orang cocok menjalani diet OCD, terutama bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti:
Demikian penjelasan mengenai diet OCD, mulai dari tahapan, manfaat, rekomendasi makanan, hingga risikonya. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, diet OCD memiliki beberapa risiko efek samping, salah satunya adalah sembelit, terutama jika kamu tidak suka makan sayur. Sebagai solusinya, kamu bisa mengonsumsi Scrubber dari Enesis Group, yaitu minuman serat yang dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian.
Scrubber terbuat dari sari jeruk asli dan mengandung probiotik, prebiotik, dan bakteri baik, seperti Lactobacillus coagulans, serta serat psyllium husk dan polidekstrosa. Dengan demikian, Srcrubber dapat membantu menjaga kesehatan usus, memenuhi kebutuhan serat, dan mencegah sembelit.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pilih healthy product for healthy family sekarang!
Baca juga: Cemilan Sehat Untuk Kamu yang Lagi Diet