gerd adalah
Januari 30, 2024 Artikel

Mengenal GERD, Penyakit Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Vegeta HerbalGastroesophageal reflux disease atau GERD adalah masalah kesehatan yang menyerang sistem pencernaan, khususnya sphincter bagian atas lambung. Meski sama-sama disebabkan oleh naiknya asam lambung, sejatinya ada perbedaan GERD dan maag (gastritis).

Terdapat sejumlah kondisi atau kebiasaan yang mendasari GERD, seperti makan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan. Lantas, apa itu GERD? Mari simak penjelasan di bawah ini hingga tuntas.

Apa itu GERD?

Penyakit naiknya asam lambung ke kerongkongan atau GERD adalah gejala yang timbul sebagai salah satu gangguan sistem pencernaan berupa sensasi perih atau panas yang disebabkan oleh melemahnya sfingter atau katup yang terletak di antara lambung dan kerongkongan sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.

Kondisi naiknya asam lambung ini mengakibatkan penderitanya merasakan heartburn, serta berbagai gejala GERD lainnya pada area dada dan perut. Penyakit GERD umum terjadi pada pencernaan manusia, namun gejalanya cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apabila gejala refluks tidak kunjung membaik setelah melakukan pengobatan, mungkin Anda mengalami GERD dan perlu mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Penyebab GERD

Sejatinya, penyebab gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah karena menurunnya kemampuan sfingter esofagus atau otot pembatas kerongkongan dan lambung sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus).

Sebagai informasi, sfingter esofagus adalah jaringan otot yang memiliki fungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus atau kerongkongan. Dalam kondisi normal, otot tersebut berkontraksi sehingga makanan di dalam lambung tidak naik ke kerongkongan.

Sebaliknya, sfingter esofagus akan berelaksasi ketika makanan masuk ke dalam lambung. Refluks asam mungkin terjadi ketika otot tersebut dalam kondisi lemah sehingga tidak dapat mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan dengan baik.

Faktor Risiko GERD

GERD adalah salah satu gangguan pencernaan yang menyerang segala usia, namun beberapa kalangan memiliki risiko lebih tinggi. Setelah menginjak usia 40 tahun, seseorang memiliki kerentanan terhadap faktor risiko asam lambung atau GERD.

Selain usia, beberapa faktor risiko lainnya dari GERD adalah sebagai berikut:

  • Sedang hamil.
  • Kebiasaan merokok atau sering menghirup asap rokok.
  • Obesitas.
  • Mengidap scleroderma, yakni masalah kesehatan yang menyerang jaringan ikat.
  • Kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya makanan pedas dan minuman bersoda.
  • Kebiasaan langsung berbaring setelah makan.
  • Hernia hiatus (benjolan dari bagian lambung yang melewati diafragma dan bisa menghambat makanan masuk ke lambung).

Baca juga: Tukak Lambung – Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Gejala Asam Lambung atau GERD

Setelah mengetahui faktor risikonya, ada banyak gejala GERD yang mungkin dialami. Gejala asam lambung yang umum dikeluhkan oleh penderita GERD adalah seperti berikut ini:

  • Mual dan muntah.
  • Karies pada gigi dan mulut.
  • Nyeri saat menelan.
  • Rasa pahit di mulut.
  • Bau mulut.
  • Sakit tenggorokan dan suara serak.
  • Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari esofagus). 
  • Batuk kering.
  • Sering bersendawa.
  • Perut terasa penuh dan mudah kenyang.
  • Nyeri ulu hati.

Berikutnya, kondisi GERD dengan komplikasi asam lambung yang lebih serius bisa jadi berkaitan dengan berbagai gejala lanjutan, seperti:

  • Nyeri dada atau dada terasa panas.
  • Muntah terus-menerus disertai darah.
  • Feses berwarna gelap.
  • Penurunan berat badan.
  • Gangguan menelan (disfagia).

Diagnosis GERD

Sebelum mendiagnosis GERD, biasanya dokter akan bertanya mengenai hal-hal berikut ini:

  • Gejala yang dirasakan.
  • Frekuensi timbulnya keluhan.
  • Makanan atau minuman yang terakhir dikonsumsi.
  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • Riwayat penyakit atau yang sedang diderita.
  • Kegiatan yang mungkin memperburuk keluhan.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang diikuti langkah spesifik selanjutnya. Salah satu cara mengetahui kemungkinan adanya komplikasi GERD adalah dengan melakukan pemeriksaan penunjang, di antaranya:

  • Endoskopi;
  • Pengukuran tingkat keasaman (pH);
  • Foto rontgen kerongkongan dan lambung;
  • Manometri esofagus.

Baca juga: Ini 11 Makanan yang Mudah Dicerna oleh Tubuh, Cek Daftarnya!

Pengobatan GERD

Hingga saat ini para ahli belum menemukan cara khusus supaya GERD dapat sembuh sempurna. Meski demikian, penyakit GERD adalah kondisi kesehatan yang masih mungkin dikendalikan melalui metode pengobatan yang tepat.

Menyesuaikan dengan tingkat keparahannya, ada berbagai macam pilihan pengobatan GERD. adapun penjelasan lengkapnya mengenai pengobatan GERD adalah sebagai berikut.

1. Penanganan Mandiri

Untuk meredakan gejala GERD yang tidak begitu parah, dokter mungkin menyarankan pengidapnya untuk melakukan penyesuaian gaya hidup, seperti:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengurangi kebiasaan merokok.
  • Menghindari mengonsumsi makanan berat sebelum tidur.
  • Menunggu beberapa saat setelah makan untuk berbaring.
  • Menerapkan posisi tidur yang tepat saat asam lambung naik.
  • Menghindari jenis makanan tertentu yang menjadi pantangan penyakit asam lambung, seperti makanan berlemak, pedas, atau asam.
  • Makan dengan porsi kecil tetapi sering.
  • Mengelola stres dengan baik.

2. Tindakan Operasi

Walau tidak diharapkan, jika intensitas GERD terjadi terus-menerus, prosedur operasi medis mungkin harus dilakukan untuk mengatasi GERD. Selama medikasi, penderita GERD diimbau untuk menghindari segala faktor risiko dan pemicu naiknya asam lambung, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Pencegahan GERD

Penyakit GERD adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan gangguan sistem saluran pencernaan dan kerap mengganggu aktivitas sehari-hari karena berbagai gejala yang mungkin timbul.

Tentunya, tidak ada yang menginginkan penyakit GERD terjadi pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, pencegahan GERD adalah metode yang dapat Anda lakukan sebagai upaya preventif, antara lain:

  • Membiasakan untuk makan dengan porsi yang lebih kecil, tetapi sering.
  • Berhenti merokok.
  • Hindari mengonsumsi makanan pedas.
  • Menjaga berat badan tetap ideal dengan mengatur pola makan.
  • Membatasi asupan cokelat, makanan pedas, makanan asam, makanan berlemak, dan pantangan lainnya.
  • Mengurangi minuman berkarbonasi.
  • Tidak langsung berbaring setelah makan.

Demikian penjelasan mengenai GERD beserta penyebab, faktor risiko, diagnosis, hingga pencegahannya yang perlu untuk diketahui. Berbeda dengan penyakit maag, GERD adalah kondisi ketika asam lambung telah melewati kerongkongan (esofagus) yang terjadi berulang kali.

Bagi penderita GERD, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan sembarangan, terutama makanan yang terlalu pedas, asam, atau minuman yang mengandung kafein dan alkohol. Kemudian, untuk mencegah naiknya asam lambung, Anda bisa menambah asupan serat. Terkait hal ini, anda bisa mengonsumsi vegeta herbal dari enesis group.

Vegeta Herbal adalah suplemen yang terdiri dari kombinasi serat dan laksatif alami untuk membantu melancarkan buang air besar yang tidak lancar. Selain itu, Vegeta Herbal juga membersihkan tubuh dari zat beracun serta membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera dapatkan produk Vegeta Herbal di Tokopedia dan Shopee saat ini juga! Healthy product for healthy family!

Baca juga: 11 Gerakan Olahraga Mengecilkan Perut yang Efektif, Yuk Coba!

Related article