Alergi Seafood: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Seafood merupakan makanan sumber protein tinggi yang lezat. Meski begitu, bagi sebagian orang, konsumsi makanan laut dapat menjadi pemicu reaksi alergi yang serius. Alergi seafood merupakan salah satu jenis alergi makanan yang umum terjadi namun bisa berdampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
Oleh karena itu, di artikel ini akan dibahas mengenai alergi seafood, mulai dari gejala, penyebab, serta langkah-langkah penanganan yang dapat diambil untuk mengatasinya. Yuk, simak hingga akhir.
Alergi seafood adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap protein tertentu yang terdapat dalam makanan laut, seperti ikan, udang, kepiting, kerang, dan cumi-cumi. Hal ini karena protein dalam seafood dianggap sebagai benda asing yang berbahaya oleh tubuh pengidap alergi, sehingga terjadi produksi antibodi yang berfungsi untuk melawan protein tersebut.
Baca juga: Inilah Pola Hidup yang Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Gejala alergi makanan laut dapat bervariasi, mulai dari gejala yang ringan hingga yang parah. Berikut adalah beberapa gejala umum yang biasanya terjadi:
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, alergi seafood terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menganggap protein yang terdapat pada makanan laut sebagai ancaman.
Meski dikonsumsi dalam jumlah yang kecil, protein-protein yang ditemukan pada ikan, udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, dan makanan laut lainnya tetap dapat memicu respons alergi. Adapun jenis protein yang sering menjadi pemicu alergi seafood antara lain:
Ketika seseorang yang memiliki alergi seafood mengonsumsi makanan laut yang mengandung protein-protein di atas, sistem kekebalan tubuhnya akan memproduksi antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk menyerang protein tersebut. Hal ini memicu pelepasan zat kimia di dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, atau reaksi serius seperti anafilaksis.
Baca juga: Mengenal Fungsi Lambung dalam Sistem Pencernaan, Yuk Simak!
Terdapat beberapa cara mengatasi alergi seafood yang perlu Anda ketahui. Mulai dari menghindari makanan pemicu, hingga menyediakan injeksi (EpiPen atau Auvi-Q). Berikut penjelasan detailnya:
“Yang terpenting, penderita alergi seafood harus bisa mengetahui jenis seafood apa yang menyebabkan reaksi alergi dan menghindarinya. Dan, sebaiknya beritahukan ke keluarga dan rekan Anda mengenai riwayat alergi yang Anda punya.” Ucap dr. Shabrina Ghassani Roza.
Demikian penjelasan mengenai alergi seafood, mulai dari gejala, penyebab, dan penanganannya. Selain mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menghindari makanan yang memicu alergi seafood, Anda juga perlu menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan rutin minum suplemen, seperti Scrubber.
Scrubber merupakan suplemen rasa jeruk segar dari Enesis Group yang mengandung prebiotik dan berbagai serat. Berkat kandungan tersebut, Scrubber dapat membantu menjaga kesehatan mikrobiota usus sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, segera konsumsi Scrubber untuk memaksimalkan kesehatan pencernaan dan memperkuat daya tahan tubuh Anda. Healthy product for healthy family.
Baca juga: Cara Kerja Serat Dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh