Apa itu Darah Manis? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Darah manis adalah kondisi kulit yang ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah dan terasa sangat gatal. Benjolan ini umumnya timbul di area lengan atau kaki, tetapi juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya. Jika digaruk, benjolan ini bisa meninggalkan bekas luka berwarna kehitaman. Bekas luka inilah yang disebut dengan darah manis.
Hingga saat ini, penyebab darah manis masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, gigitan nyamuk, hingga depresi. Untuk memahami lebih lanjut tentang darah manis, termasuk cara mengatasinya, yuk, simak artikel ini!
Darah manis atau prurigo nodularis adalah kondisi di mana munculnya benjolan gatal pada lengan bawah, dahi, pipi, perut, dan bokong. Benjolan ini sering menyebabkan rasa gatal, terutama di malam hari atau saat menggunakan pakaian dari bahan, seperti wol atau lateks.
Meski sulit, menggaruk kulit yang gatal sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan luka. Luka ini bisa menggelapkan warna kulit di area tersebut sehingga meninggalkan bekas hitam yang sulit hilang atau yang disebut post inflammatory hiperpigmentation (PIH). Bekas luka hitam inilah yang dikenal sebagai darah manis.
Gejala utama darah manis adalah munculnya benjolan keras dan gatal di lengan, kaki, perut, dan punggung. Benjolan ini bisa sangat gatal dengan ukuran bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga lebih dari tiga sentimeter.
Jumlah benjolan pun berbeda-beda, ada yang hanya memiliki beberapa hingga ratusan diseluruh tubuh. Warna benjolan ini bisa cokelat, merah, atau sesuai warna kulit. Benjolan dapat bertahan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dan meninggalkan bekas luka berwarna gelap atau terang.
Baca juga: Tipe Golongan Darah yang Disukai Nyamuk & Faktor Penyebabnya
Penyebab pasti darah manis masih belum diketahui, namun para ahli menduga hal ini terkait dengan gangguan kekebalan tubuh dan saraf di kulit yang memicu rasa gatal. Penderita darah manis sering kali memiliki riwayat gangguan kulit lain, seperti kulit kering, eksim (dermatitis atopik), dermatitis kontak, serta scabies.
Darah manis juga lebih sering menyerang orang dengan alergi, usia 50 tahun ke atas, atau penyakit kronis tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, hepatitis C, HIV, dan depresi. Selain itu, beberapa faktor lain yang juga diduga turut memicu darah manis adalah sebagai berikut:
Salah satu penyebab darah manis adalah gigitan serangga. Rasa gatal akibat gigitan nyamuk atau serangga lain bisa memicu keinginan untuk menggaruk. Kegiatan menggaruk ini justru dapat menyebabkan infeksi lebih parah dan meninggalkan bekas luka pada kulit.
Menurut dr. Shabrina Ghassani Roza (dokter dari Enesis Group), rasa gatal akibat serangga bisa diatasi dengan kompres air dingin selama 10 menit pada bagian yang digigit serangga.
Darah manis akibat gangguan saraf biasanya disebabkan oleh kerusakan otak dan sumsum tulang belakang. Gangguan ini bisa dipicu oleh infeksi herpes, herpes zoster, polineuropati, pruritus brakioradial, notalgia paresthetica, dan neuropati serat kecil.
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi pembrolizumab, paclitaxel, dan carboplatin juga dapat memicu darah manis. Efek samping obat ini dapat menyebabkan gatal dan ruam pada kulit yang berpotensi berkembang menjadi darah manis.
Penyebab lainnya dari kondisi darah manis adalah stres. Saat stres, kita cenderung sulit mengendalikan diri, termasuk keinginan untuk menggaruk kulit yang gatal. Akibatnya, mereka bisa menggaruk terus-menerus hingga menimbulkan luka terbuka yang rentan terhadap infeksi bakteri.
Mengutip dari British Association of Dermatology, sekitar 80% penderita darah manis juga memiliki kondisi lain, seperti asma, demam, eksim, dermatitis herpetiformis, dan lainnya. Namun, hingga saat ini hubungan antara darah manis dan penyakit-penyakit tersebut masih belum diketahui secara pasti.
Baca juga: 10 Penyebab Gatal pada Kulit, Yuk Ketahui Sejak Awal!
Tujuan utama pengobatan darah manis adalah menghilangkan rasa gatal yang mengganggu. Dokter biasanya akan meresepkan obat atau terapi yang sesuai dengan penyebab gatalnya agar Anda bisa berhenti menggaruk.
Dikarenakan gejala rasa gatal pada setiap kasus bisa berbeda, Anda mungkin perlu mencoba beberapa pilihan pengobatan atau terapi. Pastikan juga penggunaan obat sudah mendapat persetujuan dokter. Berikut beberapa cara mengobati prurigo nodularis yang bisa dilakukan.
Dokter mungkin meresepkan obat minum atau suntikan kortikosteroid untuk meredakan gatal di seluruh tubuh. Antihistamin juga bisa diresepkan untuk membantu Anda tidur nyenyak di malam hari.
Selain obat sistemik, dokter juga mungkin meresepkan obat topikal, baik yang dijual bebas maupun resep untuk meredakan gatal dan mendinginkan kulit. Beberapa pilihan obat oles ini meliputi:
Beberapa terapi dapat membantu mengecilkan benjolan dan mengurangi rasa gatal. Adapun beberapa terapi yang dapat membantu mengatasi darah manis adalah sebagai berikut:
Dokter dapat meresepkan obat yang umumnya digunakan sebagai antidepresan untuk menghentikan keinginan menggaruk. Antidepresan, seperti paroxetine dan amitriptyline diketahui efektif dalam meredakan gatal pada benjolan darah manis.
Selain pengobatan medis, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah di rumah untuk membantu meredakan gatal dan mencegah komplikasi pada darah manis. Adapun beberapa perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi darah manis adalah:
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai darah manis, mulai dari pengertian, penyebab, hingga cara mengatasinya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gigitan serangga, terutama nyamuk, merupakan salah satu faktor pemicu munculnya darah manis.
Oleh karena itu, langkah pencegahan yang penting adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Salah satu cara efektif untuk melindung diri dari nyamuk adalah dengan menggunakan Soffell.
Soffell adalah penolak nyamuk dengan bentuk lotion dan spray yang mampu melindungi tubuh dari gigitan nyamuk di berbagai kesempatan. Lebih dari itu, Soffell juga diformulasikan dengan bahan-bahan yang tidak membuat kulit kering, antilengket, dan memiliki aroma lembut sehingga nyaman untuk digunakan.
Jadi, tunggu apa lagi? Lindungi diri dan keluarga Anda dari gigitan nyamuk dengan selalu menyediakan Soffell. Healthy product for healthy family!
Baca juga: 8 Cara mengatasi Gatal-Gatal pada Kulit, Kenali Penyebabnya!