Ini 8 Contoh Bakteri Jahat dalam Tubuh dan Cara Mengatasinya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Kamu mungkin sering mendengar tentang bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh, khususnya membantu melancarkan sistem pencernaan. Namun, tahukah kamu bahwa ada juga bakteri jahat yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius?
Bakteri jahat ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air, atau kontak langsung. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenal apa saja contoh bakteri jahat yang dapat menyerang tubuh agar bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini dan cari tahu bagaimana cara menghilangkan bakteri jahat yang berbahaya!
Bakteri jahat adalah salah satu jenis kuman yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.
Meskipun secara umum merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh, tidak semua bakteri bermanfaat. Bakteri jahat atau biasa disebut patogen adalah jenis bakteri yang bisa menyebabkan infeksi dan merusak jaringan tubuh manusia.
Bakteri ini dapat menghasilkan racun berbahaya dan menimbulkan gejala, seperti diare, demam, dan infeksi kulit. Bakteri jahat biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak langsung dengan orang, makanan, air, atau benda yang terkontaminasi.
Berikut adalah beberapa contoh bakteri jahat yang sering ditemukan dalam tubuh manusia dan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan:
Escherichia coli atau E. coli adalah bakteri yang ada di usus manusia. Namun, terdapat jenis E. coli tertentu yang bisa menghasilkan racun dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti diare, kram perut, mual, dan muntah.
Bakteri ini biasanya menyebar lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi, terutama daging kurang matang atau sayuran mentah.
Salmonella adalah salah satu jenis bakteri jahat yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini sering ditemukan dalam daging ayam, telur, dan produk susu mentah.
Gejala infeksi Salmonella, seperti sakit perut, diare, dan demam. Infeksi ini bisa sangat berbahaya, terutama bagi bayi, anak-anak, dan orang tua yang memiliki sistem imun lemah.
Streptococcus pyogenes adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada tenggorokan atau strep throat. Gejala strep throat ini, seperti kesulitan menelan, demam, amandel membengkak, dan nyeri tenggorokan.
Selain itu, bakteri Streptococcus pyogenes juga bisa menginfeksi kulit, menyebabkan penyakit serius, seperti demam rematik jika tidak ditangani dengan baik. Bakteri jahat ini menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin dan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Baca juga: Pilihan Minuman untuk Redakan Gejala Radang Tenggorokan
Campylobacter merupakan salah satu bakteri penyebab diare. Bakteri ini umumnya menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, seperti daging unggas atau sapi.
Selain itu, kamu juga bisa terinfeksi Campylobacter setelah mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Gejala infeksi Campylobacter, seperti diare (kadang berdarah), mual, muntah, kram perut, dan demam.
Contoh bakteri jahat selanjutnya adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini hidup di permukaan kulit atau hidung manusia dan umumnya tidak berbahaya.
Namun, jika masuk ke tubuh melalui luka terbuka, bakteri jahat ini bisa menyebabkan infeksi kulit, seperti bisul, jerawat pustula, dan sepsis.
Bacillus anthracis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit antraks. Bakteri jahat ini biasanya ditemukan pada hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan domba.
Meski demikian, manusia juga bisa terinfeksi Bacillus anthracis melalui kontak dengan hewan atau produk yang terkontaminasi.
Clostridium difficile atau C. difficile adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada usus besar, terutama setelah penggunaan antibiotik jangka panjang.
Infeksi bakteri ini biasanya menyerang orang dewasa yang dirawat di rumah sakit. Beberapa gejalanya, seperti diare encer, nyeri perut, mual, demam, dan dehidrasi.
Listeria monocytogenes adalah bakteri yang menyebar melalui makanan mentah atau produk olahan susu, seperti keju.
Gejala infeksi bakteri buruk ini, seperti demam, nyeri otot, mual, dan diare. Infeksi Listeria monocytogenes sangat berbahaya, terutama bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran.
Setelah mengenal berbagai contoh bakteri jahat, penting untuk kamu mengetahui cara menghilangkannya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu mengurangi risiko infeksi dan menghilangkan bakteri jahat dalam tubuh:
Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar sangat penting untuk menghilangkan bakteri jahat.
Oleh sebab itu, pastikan kamu mencuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, pastikan juga kebersihan rumah dan peralatan makan tetap terjaga karena bakteri bisa berkembang biak di tempat-tempat yang kotor.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan agar Nyaman dan Asri
Pola hidup sehat dapat memperkuat sistem imun sehingga tubuh lebih siap melawan infeksi bakteri jahat.
Kamu bisa mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur untuk membantu menjaga daya tahan tubuh. Dengan sistem imun yang kuat, tubuh akan lebih efisien dalam mengatasi bakteri yang berbahaya.
Makanan mentah atau setengah matang mengandung bakteri jahat, seperti Salmonella atau E. coli yang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memasak makanan hingga matang sempurna, terutama produk hewani untuk membunuh bakteri yang mungkin ada di dalamnya.
dr. Shabrina Ghassani Moza (Dokter Enesis Group) menambahkan, “Selain cara memasak yang benar, cara menyiapkan dan menyimpan bahan makanan juga mempunyai peran yang penting. Masak makan yang tidak tepat atau mengonsumsi makanan yang mentah menjadi salah satu penyebab umum keracunan makanan.”
Menurut dr. Shabrina, kontaminasi silang dari makanan mentah hingga makanan matang, seperti dari tangan, talenan, atau peralatan makan, juga dapat menyebabkan keracunan makanan.
Sebaiknya, bahan makanan harus dimasak dengan suhu minimal 75°C atau lebih. Ketika makanan sudah matang, makanan tersebut harus segera dimakan atau didinginkan, ditutup dan disimpan dalam lemari es atau freezer.
Cara lain untuk menghilangkan bakteri jahat dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung prebiotik.
Prebiotik adalah serat khusus yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan mengonsumsi prebiotik, bakteri baik mendapatkan nutrisi untuk berkembang sehingga bisa membantu melawan bakteri jahat dan menjaga kesehatan pencernaan.
Beberapa makanan yang kaya akan prebiotik, yaitu gandum, pisang, dan asparagus. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi minuman yang mengandung prebiotik, seperti Scrubber dari Enesis Group.
Bakteri jahat sering menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dengan anggota keluarga atau teman yang sedang terinfeksi bakteri.
Jika terpaksa berinteraksi, gunakan masker dan cuci tangan setelah kontak untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Itulah penjelasan mengenai contoh bakteri jahat dalam tubuh dan cara menghilangkannya. Menjaga tubuh dari serangan bakteri jahat memang penting untuk kesehatanmu sehari-hari.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, selain menjaga kebersihan, kamu juga bisa mengonsumsi Scrubber dari Enesis Group untuk membantu menghilangkan bakteri jahat dalam tubuh.
Scrubber memiliki kandungan prebiotik yang diformulasikan khusus untuk membantu membersihkan usus dari kotoran dan racun yang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri jahat.
Selain itu, minuman ini juga kaya akan serat yang baik untuk sistem pencernaan. Kandungan psyllium husk, polydextrose, dan garam dalam Scrubber bisa membantu kamu memenuhi kebutuhan serat harian.
Dengan rutin mengonsumsi Scrubber, tubuhmu akan lebih siap untuk melawan bakteri jahat dan tetap bugar sepanjang hari.
Jadi, jangan ragu untuk menambahkan healthy product for healthy family, Scrubber ke dalam rutinitas harian dan rasakan manfaatnya dalam menjaga kesehatanmu dari dalam!
Baca juga: Waspada Bakteri Air Ini Ada di Air Minum yang Kita Konsumsi