
Dalam dunia kerja, ada beberapa soft skill yang ditekankan pada posisi tertentu, misalnya skill kepemimpinan untuk posisi project manager. Namun, di sisi lain, ada soft skill yang dipersyaratkan bagi karyawan di semua posisi, yaitu problem solving skills atau keterampilan pemecahan masalah.
Pasalnya, setiap pekerjaan tak terlepas dari tantangan dan masalah. Dengan keterampilan ini, seorang karyawan bisa berpikir kritis dan bersikap mandiri sehingga tidak menyulitkan karyawan lain.
Sebenarnya, apa peran problem solving skills dalam pekerjaan dan bagaimana cara melatihnya? Pastikan kamu menyimak penjelasan di artikel ini hingga tuntas, karena kamu butuh banget skill ini untuk upgrade kualitasmu sebagai karyawan.
Problem solving skills adalah keterampilan dalam mengidentifikasi masalah dan mengatasinya dengan solusi yang efektif dan efisien. Sejatinya, problem solving skills dibutuhkan dalam semua lini kehidupan, termasuk saat menjalankan tanggung jawab di pekerjaan.
Contoh problem solving skills dapat dilihat ketika seorang customer service menerima komplain pelanggan karena barang yang diterima rusak. Solusi pertama yang bisa dilakukan adalah mendengarkan dengan aktif dan menunjukkan empati pada pelanggan.
Selanjutnya, ia bisa mencatat detail kerusakan produk dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi serta menawarkan beberapa solusi, di antaranya pengembalian dana, penggantian barang, atau perbaikan.
Tak berhenti di situ, langkah selanjutnya adalah diskusi bersama bagian yang terkait, misalnya bagian pengemasan. Di sini, keduanya memetakan penyebab kerusakan produk dan alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang sama, misalnya dengan menambahkan bubble wrap atau memilih layanan ekspedisi yang lebih aman.
Baca juga: Jobdesk Sales dan Ragam Jenis Sales yang Wajib Kamu Ketahui
Dalam praktiknya, problem solving skills melibatkan komponen-komponen di bawah ini:
Problem solving tak bisa dilakukan secara instan, melainkan perlu tahapan-tahapan yang sistematis agar solusi yang didapatkan pun efektif. Berikut ini beberapa langkah dasar dalam pemecahan sebuah masalah:
Tahapan pertama ini menyangkut pemahaman terhadap situasi secara menyeluruh, dengan cara mengumpulkan data yang relevan, lalu menganalisisnya. Di sini, kamu perlu menelusuri sampai ke akar masalahnya.
Biasanya, kamu juga butuh memeriksa data atau kejadian masa lampau yang mungkin berkontribusi terhadap situasi tersebut. Jadi, di sini kamu perlu melihat dari berbagai sudut pandang karena sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor.
Pada tahap kedua ini, buatlah daftar berisi alternatif solusi yang mungkin dijalankan. Selanjutnya, identifikasi setiap alternatif solusi dengan menuliskan konsekuensi serta seberapa besar peluang untuk menjalankan solusi tersebut.
Kalau kamu sudah melengkapi daftar alternatif solusi, selanjutnya pilihlah solusi terbaik. Solusi terbaik bukan berarti yang sepenuhnya menguntungkan, tapi biasanya mengandung risiko lebih kecil atau paling bisa ditoleransi.
Nah, kalau kamu bekerja secara tim, coba diskusikan dengan rekan satu tim, ya. Setelah memilih solusi, selanjutnya susun rencana strategis yang relevan dengan tujuan.
Langkah selanjutnya adalah mengeksekusi rencana-rencana yang sudah ditentukan. Kamu memerlukan skill manajemen proyek dan manajemen waktu agar bisa memprioritaskan rencana yang lebih urgent. Pastikan untuk berkolaborasi dengan tim atau pihak terkait lainnya, ya.
Setelah semua rencana dijalankan, jangan langsung melupakannya begitu saja. Lakukan evaluasi untuk mengetahui apakah solusi dan rencana sebelumnya berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang positif.
Kalau masalah teratasi, kamu bisa melanjutkannya. Namun, kalau belum teratasi, terus lakukan brainstorming dengan tim untuk menemukan solusi yang lebih efisien.
Baca juga: Tipe Orang yang Disenangi dalam Dunia Kerja, Apakah Itu Kamu?
Faktanya, problem solving skills memang harus selalu dilatih karena masalah dalam dunia kerja tak selalu sama, terlebih kalau kamu bekerja di industri yang dinamis. Oleh karena itu, coba lakukan beberapa cara berikut untuk mengasahnya:
Apakah dengan menguasai hard skill, lalu soft skill bisa meningkat? Tentu saja, karena keduanya memiliki hubungan erat. Penguasaan hard skill akan membantumu berpikir berdasarkan teori.
Hal ini akan memudahkan proses identifikasi masalah dan penentuan solusi yang lebih terarah. Cara mengasah hard skill bisa dengan mengikuti kursus tambahan atau tren di bidang terkait.
Salah satu solusi ampuh untuk lebih mempertajam hard skill adalah mencoba menerapkannya dalam situasi nyata.
Caranya bisa dengan bergabung organisasi, komunitas, atau tim kerja yang berbeda dari sebelumnya. Di sana, kamu berpotensi menemukan tantangan baru sehingga memperkaya pengalamanmu dalam menangani banyak hal.
Selain itu, pertemuan dengan orang baru juga memberikan kesempatan untuk melatih skill komunikasi sekaligus mengamati cara mereka dalam menyelesaikan masalah. Kamu bisa nirui cara mereka jika suatu saat menemukan masalah yang serupa.
Mind mapping adalah metode untuk memetakan beberapa ide atau informasi dalam bentuk kerangka, guna menganalisis masalah secara terstruktur. Dengan mind mapping, kamu bisa merangsang perkembangan otak, merumuskan masalah, dan memfokuskan pikiran.
Mind map bisa dibuat dalam beberapa pilihan format. Pertama, flow map yang tersusun dari kolom dan dihubungkan oleh cabang sehingga membentuk alur tertentu. Kedua, circle map yang tersusun atas lingkaran besar berisi simbol-simbol, gambar, atau deskripsi suatu hal.
Adapun format ketiga adalah bubble map, yaitu mind map yang terdiri dari lingkaran besar untuk memuat ide utama, lalu di sekelilingnya terdapat beberapa gelembung yang biasanya berisi komponen penyusun atau pendukung.
Bermain game asah otak adalah cara menyenangkan untuk mempertajam problem solving skills. Contoh game asah otak yaitu game membentuk kata dari huruf tertentu dan menyelesaikan operasi matematika. Kalau tidak ingin menggunakan gadget, kamu bisa memainkan rubik.
Tak bisa dimungkiri bahwa problem solving skills sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Berikut beberapa peran skill ini dalam mendukung pekerjaan:
Sekian penjelasan tentang problem solving skills dan peran pentingnya dalam menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Ibarat sebuah pisau yang akan semakin tajam jika sering diasah, begitu pula skill, harus sering dilatih agar semakin siap menghadapi segala macam tantangan.
Problem solving skills akan semakin terlatih jika kamu sering terlibat dalam project-project baru yang menantang. Nah, kalau kamu sedang mencari tempat kerja yang memberimu kesempatan itu sekaligus perkembangan karier yang terjamin, Enesis Group adalah tempatnya.
Enesis Group merupakan perusahaan FMCG ternama yang telah berkiprah sejak 1988 dan konsisten menciptakan produk-produk bermutu tinggi, seperti Kispray, Adem Sari, dan Soffell.
Enesis juga tumbuh menjadi lingkungan kerja yang mendukung pengembangan diri karyawannya. Selain memberikan dukungan profesional, Enesis juga mendukung kenyamanan kerja karyawannya, dengan bos yang asik dan rekan kerja anti-toxic.
Hal ini dibuktikan dengan tiga penghargaan dari HR Asia Award 2025 yang berhasil disabet oleh Enesis Group tahun ini, mulai dari Best Companies to Work for in Asia, HR Asia Sustainable Workplace, sampai HR Asia Tech Empowerment.
View this post on Instagram
Lebih healthy dan happy berkarier di Enesis! Yuk, mulai Life at Enesis dan bangun karier impianmu di sini.
Baca juga: Kerja Tidak Sesuai Jobdesk? Coba Lakukan 5 Hal Ini!