zinc untuk diare
Februari 10, 2024 Artikel

Manfaat Zink untuk Diare Pada Balita & Aturan Pemberiannya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Diare merupakan salah satu penyakit yang umum diderita oleh balita. Di Indonesia, diare bahkan menjadi salah satu penyebab kematian pada bayi dan balita. Karena hal itu, banyak orang tua mencari cara untuk mengatasi diare pada balita, salah satunya pemberian zink untuk diare. 

Zink untuk diare bisa menjadi salah satu suplemen yang bermanfaat untuk mengatasi dan mencegah diare pada balita. Zink adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Mineral ini diketahui dapat mempercepat pemulihan diare hingga mengurangi durasi diare pada balita. Selain itu, masih banyak lagi manfaat zink yang bisa dirasakan untuk mengatasi diare. 

Penasaran bagaimana cara kerja zink untuk mengatasi diare pada balita? Untuk informasi lebih lengkap, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Manfaat Zink untuk Diare pada Balita

Salah satu manfaat zink untuk kesehatan adalah dapat membantu meredakan gejala diare. Kegunaan zink untuk diare adalah dapat membantu sintesis protein, pertumbuhan sel, dan menjaga keseimbangan cairan. 

Selain itu, zink juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, kekurangan zink bisa menyebabkan gangguan pada saluran cerna dan menurunkan imunitas.

Tak hanya itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi zink untuk diare bisa meringankan gejalanya pada anak, mempercepat penyembuhan, mengurangi frekuensi buang air besar, dan mencegah kambuhnya diare dalam 3 bulan berikutnya. 

Fungsi zink untuk diare diketahui berasal dari kemampuannya untuk meningkatkan penyerapan cairan di usus, merangsang sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki kerusakan sel akibat infeksi.

Bahkan, pemberian zink secara rutin pada balita sehat diketahui juga bisa mencegah terjadinya diare dan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia. Oleh karena itu, pemberian zink pada balita yang sehat juga direkomendasikan agar terhindar dari berbagai penyakit dan infeksi.

Aturan Pemberian Zink pada Balita

Sebelum masuk pada pembahasan aturan pemberian zink pada balita, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai kapan seharusnya Anda memberikan zink pada anak. Meskipun tidak ada aturan pasti kapan anak membutuhkan tambahan zink untuk diare, namun sebaiknya orang tua memberikan suplemen zink jika buang air besar anak sudah lebih dari 3 kali sehari dan berbentuk  encer. 

Untuk memberikan asupan zink pada anak, orang tua dapat melarutkan tablet suplemen zink ke dalam air matang atau ASI. Kemudian, berikan larutan tersebut pada anak untuk diminum.

Kemudian, terkait aturan pemberian zink pada anak, WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian suplemen zink untuk diare pada balita dilakukan selama 10-14 hari berturut-turut. IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menyarankan agar suplemen zink diberikan secara rutin selama minimal 2 bulan pada bayi berusia 6-23 bulan dengan dosis sesuai anjuran dokter.

Suplemen zink bisa berbentuk sirup atau tablet. Jika suplemen berbentuk tablet, Anda bisa melarutkannya dulu dalam 1 sendok makan air matang atau ASI, lalu berikan secara perlahan-lahan pada si kecil agar tidak tersedak.

Pastikan juga asupan cairan anak tetap terpenuhi dengan memberikan ASI dan cairan oralit. Selain itu, saat anak menderita diare, berikan mereka makanan dengan tekstur lembut agar mudah dicerna oleh tubuh.

Sebaiknya, konsultasikan dulu ke dokter mengenai dosis zink yang tepat. Jika diare anak tak kunjung sembuh, segeralah bawa ke rumah sakit. Harapannya, dengan pemberian zink yang benar, balita bisa terhindar dari komplikasi diare seperti dehidrasi dan gangguan tumbuh kembang.

Baca juga: Ini 5 Jenis Kuman Penyebab Diare yang Wajib Kamu Waspadai!

Sumber Zink dari Makanan Untuk Balita

Tubuh manusia tidak memproduksi zink secara langsung, sehingga harus didapatkan dari makanan atau suplemen. Balita usia 6-24 bulan biasanya membutuhkan 3 mg zink per hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan diare.

Selain melalui suplemen zink, Anda juga bisa mendapatkan asupan zink dari beberapa sumber alami. Beberapa sumber zink alami dari makanan antara lain kacang-kacangan, daging tanpa lemak, susu dan produk olahannya seperti keju, yoghurt, sereal, oatmeal, jamur, telur, dan seafood

Pastikan makanan tersebut dipotong kecil agar aman dikonsumsi oleh balita. Perlu diperhatikan, jumlah seng dalam makanan bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Oleh karena itu, pantau asupan harian balita agar sesuai kebutuhan nutrisi mereka.

Perlu diperhatikan juga, meskipun suplemen zink bermanfaat bagi anak penderita diare, beberapa orang tua mungkin khawatir pemberiannya justru menyebabkan efek samping kelebihan zink.

Zink yang berasal dari makanan jarang memicu kelebihan kadar di dalam tubuh. Namun, kelebihan zink dari suplemen atau vitamin berisiko menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, kram perut, diare, dan sakit kepala.

Jika Anda ragu untuk memberikan suplemen zink pada anak, disarankan berkonsultasi dahulu dengan dokter guna mendapatkan langkah penanganan yang tepat dan aman.

Itulah penjelasan lengkap mengenai kegunaan zink untuk diare. Jadi dapat disimpulkan bahwa suplementasi zink untuk balita penderita diare memberikan banyak sekali manfaat. Pemberian zink dapat mempercepat penyembuhan diare dan mencegah balita dari dehidrasi serta komplikasi berbahaya lainnya.

Tidak hanya memberikan zink untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, Anda dan keluarga juga perlu menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan mengonsumsi minuman sehat seperti Vegeta Herbal.

Vegeta Herbal merupakan produk dari Enesis Group yang memiliki kandungan serat tinggi dan berasal dari tumbuh-tumbuhan alami. Dengan rutin mengonsumsinya Anda akan mendapatkan sejumlah manfaat seperti melancarkan buang air besar, membersihkan tubuh dari zat beracun, hingga membuat aktivitas menjadi lebih nyaman karena buang air besar lancar.

Tunggu apalagi? Yuk, minum Vegeta Herbal sekarang dan rasakan manfaatnya. Healthy products for healthy family!

Baca juga: Kenapa Anak Sering Sakit? Ternyata, Ini 6 Penyebabnya!

Related article