macam-macam tradisi imlek
Februari 16, 2024 Artikel

Mengenal 10 Tradisi Imlek di Indonesia beserta Maknanya

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza

Antis – Imlek adalah perayaan tahun baru yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dan biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari. Tradisi dan adat istiadat dalam perayaan Imlek di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Namun, ada juga beberapa tradisi Imlek yang sudah bercampur dengan budaya lokal setempat. 

Oleh karena itu, setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan Imlek. Dalam perayaannya, masyarakat melakukan berbagai ritual dan kegiatan sesuai dengan tradisi nenek moyang mereka. Beberapa di antaranya seperti membersihkan rumah, bagi-bagi angpau, dan masih banyak lagi. Jadi, ketahui apa saja tradisi Imlek yang sering dilakukan di bawah ini!

Tradisi Hari Raya Imlek

Perayaan Imlek dirayakan dengan penuh sukacita melalui beragam tradisi dan adat istiadat unik. Tradisi-tradisi tersebut dipercaya memiliki makna filosofis mendalam yang diwariskan secara turun temurun. Berikut beberapa tradisi Imlek yang sering dilakukan.

1. Bersih-Bersih Rumah

Tradisi Imlek yang pertama adalah bersih-bersih rumah. Tradisi bersih-bersih rumah merupakan kebiasaan saat Imlek yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa untuk membuang hal-hal negatif dan mendatangkan nasib baik. 

Bersih-bersih dilakukan setidaknya satu hari sebelum Imlek tiba karena secara filosofi, Imlek adalah hari penuh keberuntungan yang lama dinanti-nantikan. Oleh sebab itu, jika bersih-bersih rumah dilakukan pada hari Imlek, artinya sama saja dengan membuang keberuntungan yang datang di hari istimewa tersebut. 

2. Bagi-Bagi Angpao

Angpao adalah amplop merah berisi uang yang dibagikan saat perayaan Imlek. Ini merupakan tradisi perayaan Imlek di kalangan masyarakat Tionghoa, di mana yang sudah berkeluarga akan memberikan angpao kepada anak-anak dan orang tua mereka sebagai ungkapan rasa syukur serta doa restu. 

Dalam kepercayaan Tionghoa, uang di dalam angpao tidak boleh mengandung angka 4 dan harus berjumlah genap, karena angka 4 terdengar seperti kata mati dalam bahasa Mandarin dan angka ganjil sering dihubungkan dengan pemakaman.

3. Berkumpul Bersama Keluarga

Salah satu tradisi Imlek adalah berkumpul dan makan bersama keluarga.

Momen tahun baru Imlek biasanya dihabiskan untuk mengunjungi sanak saudara dan berkumpul bersama keluarga. Masyarakat Tionghoa biasanya sudah menyiapkan beragam hidangan khas untuk dinikmati bersama di rumah. 

Selain itu, momen Imlek juga sering dimanfaatkan untuk mempererat hubungan kekerabatan. Tak jarang banyak keturunan Tionghoa yang pulang ke kampung halaman untuk merayakan Imlek dan berkumpul dengan keluarga.

Baca juga: Mengenal Perilaku PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

4. Hidangan Khas Imlek

Tradisi Imlek berikutnya adalah menghidangkan beragam makanan khas Imlek. Beberapa makanan khas yang sering disajikan saat Imlek antara lain kue keranjang, pangsit, mie, lumpia, dan jeruk. 

Makanan-makanan tersebut melambangkan harapan agar keluarga dilimpahi rezeki, umur panjang, dan kemakmuran di tahun baru. Selain itu, untuk kue keranjang sendiri merupakan kue yang disajikan untuk dewa sebagai harapan mendatangkan laporan baik kepada Maha Dewa yang Paling Berkuasa di Seluruh Alam Semesta (Giok Hong Siang Tee).

5. Pagelaran Barongsai dan Liong 

Salah satu tradisi Imlek yang paling sering di rayakan adalah pertunjukan barongsai dan liong. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, tarian singa dan naga ini dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan serta mengusir roh jahat pengganggu. Selain itu, barongsai dan liong juga melambangkan kebahagiaan dan kesenangan bagi masyarakat Tionghoa.

6. Sembahyang kepada Leluhur

Tradisi Imlek lainnya bagi masyarakat Tionghoa yang memeluk agama Konghucu adalah melakukan ritual sembahyang kepada leluhur. Sembahyang leluhur bertujuan untuk menghormati dan mendoakan arwah para nenek moyang. 

Ritual ini biasanya dilakukan di klenteng atau kuil, namun juga bisa dilakukan di rumah dengan menyalakan dupa dan lilin serta menyajikan sajian khusus sebagai persembahan. 

7. Tradisi Tidak Makan Bubur

Salah satu pantangan pada tradisi Imlek bagi masyarakat Tionghoa adalah tidak boleh makan bubur. Bubur melambangkan kemiskinan dalam kepercayaan Tionghoa. Makan bubur dianggap akan membawa kesialan menggantikan keberuntungan di tahun baru Imlek. Maka dari itu, masyarakat Tionghoa meyakini bahwa makan bubur adalah hal tabu yang harus dihindari saat perayaan tahun baru Imlek agar terhindar dari nasib sial.

8. Menyalakan Petasan dan Kembang Api

Tradisi perayaan Imlek yang selanjutnya adalah menyalakan kembang api dan petasan. Tradisi ini dilakukan dengan maksud mengusir nasib buruk di tahun sebelumnya. Dalam legenda Nian, petasan dan kembang api dapat mengusir makhluk jahat karena mereka tidak suka dengan suara ledakannya. 

Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa melestarikan tradisi membakar petasan dan kembang api saat Imlek sebagai simbol pengusir nasib buruk serta harapan mendatangkan nasib baik di tahun baru.

Baca juga: 7 Manfaat Hidup Bersih & Sehat, Membangun Perilaku Positif!

9. Tradisi Tidak Boleh Membalik Ikan

Salah satu tradisi unik saat perayaan Imlek di Indonesia adalah tidak boleh membalik posisi ikan saat dimakan. Ikan yang disajikan sebagai hidangan Imlek tidak boleh dibalik untuk mengambil daging bagian bawahnya. Daging ikan bagian bawah harus disisakan untuk dimakan di hari berikutnya. Tradisi ini dipercaya masyarakat Tionghoa dapat mendatangkan keuntungan di tahun mendatang.

10. Dekorasi Serba Warna Merah

Salah satu ciri khas perayaan tradisi Imlek adalah penggunaan warna merah di setiap dekorasinya, mulai dari dekorasi rumah, amplop angpao, hingga pakaian yang bernuansa warna merah. Tradisi ini dipercaya muncul dari sebuah legenda di mana ribuan tahun lalu, terdapat legenda monster Nian yang menyerang suatu desa setiap hari pertama perayaan Imlek. 

Disebutkan, monster tersebut takut dengan warna merah dan suara keras. Maka dari itu, masyarakat Tionghoa menggunakan warna merah sebagai simbol pengusir hal-hal jahat dan pembawa keberuntungan saat perayaan tahun baru Imlek.

Itulah tradisi-tradisi Imlek di Indonesia beserta maknanya yang perlu Anda ketahui. Perayaan Imlek memang kaya akan simbol dan nilai-nilai luhur yang patut kita pahami. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu tradisi saat Imlek adalah bersih-bersih rumah sebelum pergantian tahun.

Setelah membersihkan rumah dan perabotannya, jangan lupa untuk membersihkan diri dari kuman dengan menggunakan Antis. Antis merupakan produk dari Enesis Group yang berfungsi membersihkan tangan dari kuman.

Dengan kandungan alkohol 60%, Antis mampu membunuh kuman secara efektif, sehingga Anda dan keluarga dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman, terbebas dari serangan penyakit. Selain itu, Kemasan Antis yang praktis dapat memudahkan Anda untuk membawa dan menggunakannya kapan saja. 

Yuk, sambut Tahun Baru Imlek dengan rumah bersih dan jadikan Antis sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehat Anda dan keluarga. Healthy product for healthy family!

Baca juga: 5 Cara Membersihkan Peralatan Makanan dan Minuman yang Benar

Related article