Berapa Tekanan Darah Normal Menurut Usia? Ketahui di Sini
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Tekanan darah normal setiap orang bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan kondisi tubuh masing-masing. Umumnya, orang dewasa sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 hingga 120/80 mmHg.
Menjaga tekanan darah agar tetap dalam rentang normal sangat penting dilakukan. Sebab, tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah berpotensi menimbulkan beragam komplikasi kesehatan dan kerusakan pada beberapa organ tubuh.
Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui cara mengukur tekanan darah agar bisa mencegah gangguan kesehatan yang memengaruhinya. Berikut ini pembahasan lengkap mengenai tekanan darah normal yang perlu Anda ketahui. Yuk, simak!
Tekanan darah normal berbeda untuk setiap rentang usia. Bayi biasanya memiliki batas normal tekanan darah lebih rendah dibanding anak-anak atau orang dewasa. Semakin tua usia seseorang, rentang normal tekanan darah juga cenderung lebih tinggi.
Memantau tekanan darah agar tetap dalam batas normal sangat penting untuk mencegah risiko penyakit jantung dan stroke. Untuk itu, berikut ini ukuran tekanan darah normal berdasarkan usia.
Tekanan darah anak-anak bervariasi sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Sebagai patokan, berikut tekanan darah normal pada anak-anak:
Pada remaja berusia 13-18 tahun, tekanan darah sistolik normal berada pada rentang 112-128 mmHg, sedangkan tekanan diastolik normal adalah 66-80 mmHg. Ada banyak faktor yang mempengaruhi variasi tekanan darah normal remaja, antara lain tinggi badan, jenis kelamin, dan waktu pengukuran tekanan darah.
Pada orang dewasa, rentang tekanan darah normal sistolik adalah sekitar 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg. Tekanan darah bisa bervariasi tergantung aktivitas dan kondisi emosi.
Sementara untuk ibu hamil, secara umum tekanan darah normalnya berada pada rentang 120/80 mmHg. Sebagai catatan, ibu hamil perlu memperhatikan tekanan darahnya agar terhindar dari risiko preeklamsia dan eklamsia.
Baca juga: Ini 9 Titik Pijat untuk Menurunkan Darah Tinggi, Wajib Tahu!
Pada lansia, batas normal tekanan darah cenderung lebih tinggi dibandingkan usia lain, yaitu sistolik kurang dari 150 mmHg dan diastolik kurang dari 90 mmHg.
Hal ini disebabkan pembuluh darah yang mulai kaku dan tidak elastis lagi sehingga memerlukan tekanan lebih besar dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jika terlalu rendah, lansia berisiko mengalami hipotensi, pusing, hingga jatuh dalam keadaan syok.
Pengukuran tekanan darah terdiri dari dua angka yang dipisahkan oleh garis miring, seperti 120/80 mmHg. Angka pertama, yaitu 120, menunjukkan tekanan darah sistolik saat jantung memompa darah.
Sementara itu, angka kedua, yaitu 80, adalah tekanan darah diastolik saat jantung berelaksasi sebelum memompa darah lagi. Tekanan darah diukur dalam satuan mmHg (milimeter air raksa).
Anda dapat mengukur tekanan darah sendiri di rumah menggunakan tensimeter atau dibantu oleh tenaga kesehatan.
Agar hasil pengukuran akurat, hindari faktor yang dapat memengaruhi tekanan darah, seperti merokok, minum minuman berkafein, dan melakukan aktivitas berat dalam 30 menit sebelum pengukuran tekanan darah.
Biasanya, rentang normal tekanan darah untuk orang dewasa berada di bawah 120/80 mmHg dan di atas 90/60 mmHg.
Jika hasil tekanan darah berada dalam rentang normal, disarankan untuk menjaga gaya hidup sehat. Namun, jika tekanan darah melebihi atau kurang dari batas normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Tekanan darah yang tinggi dan rendah dapat menyertai berbagai gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang paling umum yang dapat menyertai tekanan darah tinggi dan rendah adalah sebagai berikut.
Hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Meski umumnya ringan, hipotensi yang dialami dalam jangka waktu lama berpotensi menimbulkan komplikasi kesehatan seperti gangguan pada jantung dan otak.
Penderita tekanan darah rendah juga perlu mewaspadai jika menunjukkan gejala seperti pusing, mual, penglihatan kabur, mudah lelah, pernapasan cepat, hingga pingsan. Risiko seseorang mengalami hipotensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Baca juga: 10 Makanan Penambah Darah yang Bisa Bantu Cegah Anemia
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih. Meskipun sering kali tanpa gejala, namun kondisi ini berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, gangguan penglihatan, dan gagal ginjal jika tidak segera ditangani dan dikontrol.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hipertensi, antara lain:
Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko berbagai komplikasi kesehatan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menjaga tekanan darah tetap normal
Tips pertama menjaga tingkat normal tekanan darah adalah mengelola stres dengan baik.
Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat memicu tekanan darah tinggi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meringankan stres, yaitu meditasi, latihan pernapasan, dan senam pilates.
Melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari terbukti efektif menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal. Bahkan, bagi penderita hipertensi, kebiasaan berolahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih aman. Beberapa aktivitas fisik yang dianjurkan termasuk berjalan kaki, bersepeda, dan berenang.
Bagi penderita hipertensi, mengonsumsi kafein secara berlebihan melalui minuman seperti kopi, teh, soda, dan sejenisnya dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Di sisi lain, bagi yang memiliki tekanan darah rendah, justru disarankan untuk mengonsumsi kafein dengan batas yang wajar, tetapi hindari mengonsumsinya pada malam hari. Meski demikian, untuk menjaga tekanan darah normal sebaiknya perbanyak minum air putih.
Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran, makanan rendah kolesterol, biji-bijian, serta makanan dan minuman rendah lemak dianjurkan untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi, sebaiknya menghindari makanan berlemak jenuh dan tinggi garam seperti daging merah, mentega, jeroan, gorengan, makanan cepat saji dan makanan kemasan.
Sementara itu, bagi yang penderita darah rendah, disarankan untuk mengonsumsi makanan seperti daging, telur, ikan asin, sayuran hijau, dan buah-buahan berair seperti semangka.
Itu dia beberapa penjelasan terkait tekanan darah normal beserta gangguan kesehatan yang terjadi apabila terdapat ketidaknormalan pada tekanan darah. Agar tekanan darah tetap normal dan kesehatan tubuh tetap terjaga, Anda bisa minum Amunizer dari Enesis Group.
Amunizer mengandung vitamin C 1000 mg dan elderberry 1000 mg untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap maksimal serta melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. Jadi, ayo jaga daya tahan tubuh Anda dengan minum Amunizer sekarang! Healthy product for healthy family!
Baca juga: Sindrom Metabolik: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko & Obatnya