Apa itu Somnolen? Simak Penyebab dan Cara Penanganannya

Somnolen adalah kondisi saat seseorang cenderung ingin tertidur yang dapat dipulihkan dengan memberikan rangsangan. Keadaan ini biasanya cukup biasa dialami banyak orang.

Secara umum, gejala dari somnolen didasari oleh rasa kantuk, kecemasan, gangguan tidur, stres, dan depresi. Gejala-gejala tersebut memang tidak membahayakan, tetapi somnolen bisa menyebabkan adanya perubahan kesadaran pada tubuh seseorang.

Nah, untuk mengenali lebih dalam seputar somnolen, yuk simak pemaparan lengkapnya berikut ini!

Apa itu Somnolen?

Somnolence atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai somnolen adalah keadaan penurunan kesadaran yang membuat seseorang kehilangan kemampuan dalam merespon rangsangan sehingga terjadi gangguan kognitif, kesulitan mengenali diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat. Somnolen bisa jadi berbahaya dan memerlukan kewaspadaan dalam situasi tertentu, misalnya saat sedang berkendara.

Somnolen berbeda dengan kelelahan yang juga sering dialami banyak orang. Kelelahan cenderung meningkat seiring dengan banyaknya aktivitas, terutama pada intensitas dan durasi pelaksanaanya, misalnya latihan fisik yang dapat diatasi dengan beristirahat cukup, minum vitamin, dan tidak berbahaya.

Sedangkan, somnolence adalah kebalikan dari kelelahan. Somnolen cenderung meningkat seiring dengan ketidakaktifan (tidak adanya aktivitas) yang biasanya diikuti dengan tidur. Kesadaran somnolen dapat dipulihkan dengan adanya rangsangan yang diberikan pada tubuh. Namun, jika tidak ada rangsangan yang diterima, maka tubuh bisa jatuh tertidur kembali meskipun masih bisa memberikan jawaban verbal.

Penyebab Somnolen

Somnolen adalah keadaan yang dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab, mulai dari penggunaan obat-obatan tertentu, gaya hidup, dan penyakit. Adapun beberapa keadaan yang dapat memicu terjadinya somnolence adalah sebagai berikut.

• Gangguan pernapasan dan jantung, misalnya penyakit paru-paru, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan kurangnya oksigen ke otak.
• Penggunaan senyawa kimia dan obat-obatan, misalnya gas beracun, NAPZA, alkohol, dan obat untuk depresi, psikosis, dan kejang.
• Gangguan fungsi otak, misalnya, demensia, stroke, infeksi otak, tumor otak, penyakit Alzheimer, dan epilepsi.
• Cedera akibat kecelakaan, misalnya hipotermia, cedera kepala, dan heat stroke.
• Gangguan elektrolit, misalnya hiponatremia atau hipomagnesemia.
• Infeksi, misalnya meningitis atau mononukleosis.
• Gangguan tidur, misalnya insomnia, sindrom kaki gelisah, narkolepsi, dan sleep apnea.
• Gaya hidup, misalnya stres, jadwal kerja tidak teratur, jet lag, dan terlalu banyak bekerja.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Kurang Tidur yang Harus Diperhatikan, Yuk Simak!

Gejala Somnolen

Gejala penurunan kesadaran pada somnolen biasanya bergantung pada tingkat keparahan yang dialami. Adapun gejala somnolen adalah sebagai berikut.

• Jantung berdebar.
• Pingsan.
• Ketidakseimbangan tubuh.
• Sulit berjalan.
• Mudah jatuh.
• Kepala pusing.
• Sulit menahan buang air besar dan kecil.
• Kejang.
• Demam.

Cara Penanganan Somnolen

Penanganan yang bisa dilakukan ketika mengalami somnolen adalah dengan menyesuaikan faktor yang mendasarinya. Anda sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Biasanya, pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan fisik, tes laboratorium (sampel urine dan darah), dan CT scan.

Apabila penyebab somnolen adalah karena penggunaan obat-obatan, maka dokter dapat memberikan obat pengganti yang lebih tepat. Jika penyebabnya adalah karena cedera kepala, maka dokter dapat mempertimbangkan prosedur operasi. Namun, jika disebabkan oleh penyakit Alzheimer, maka dokter dapat memberikan obat untuk meminimalkan gejala atau terapi agar penderita tetap mampu beraktivitas.

Penyakit Alzheimer termasuk dalam somnolen yang sulit disembuhkan. Oleh karena itu, mendapat penanganan dokter menjadi hal yang sangat penting supaya gejala yang dialami bisa lebih cepat dideteksi dan penurunan kesadaran tertangani lebih maksimal.

Baca Juga: Apa Saja Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan? Cek di sini!

Demikian pemaparan lengkap terkait apa itu somnolen beserta penyebab, jenis, gejala, dan cara menanganinya. Gejala somnolen mungkin terbilang ringan dan sering dialami oleh kebanyakan orang. Namun, perlu diingat bahwa gejala tersebut juga penting untuk diperhatikan dan diwaspadai.

Jika diperlukan, maka Anda bisa pergi ke dokter untuk berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan apabila mengalami gejala-gejala somnolen. Hal ini bertujuan agar dokter dapat memberikan penanganan secara tepat dan optimal.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kesehatan agar daya tahan tubuh tidak menurun. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengonsumsi Amunizer.

Amunizer merupakan produk minuman kesehatan yang mengandung Elderberry 100 mg, vitamin C 1000 mg, dan zinc 75 mg yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Selain itu, Amunizer juga dapat meningkatkan sistem imunitas dan menangkal radikal bebas karena kaya akan antioksidan.

Yuk, dapatkan khasiat optimal demi jaga daya tahan tubuh dengan rutin konsumsi Amunizer!

Healthy product for healthy family.

Baca Juga: 8 Cara Istirahat yang Baik, Yuk Terapkan Gaya Hidup Sehat!