Mengenal Skorbut, Kondisi Tubuh Akibat Defisiensi Vitamin C
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Skorbut adalah istilah yang mendefinisikan kondisi langka tubuh akibat kekurangan vitamin C atau asam askorbat pada periode waktu tertentu. Padahal faktanya, ada banyak manfaat vitamin C untuk kesehatan tubuh, tak terkecuali pembuatan kolagen sebagai protein untuk mendukung kerja jaringan-jaringan tubuh.
Jika tubuh terus mengalami defisiensi vitamin C, maka pembentukan kolagen akan terhambat yang dapat berdampak pada kerusakan jaringan tubuh serta berkaitan dengan berbagai kondisi serius lainnya, seperti kejang atau sakit kuning.
Lantas, apa itu skorbut atau scurvy? Yuk, simak fakta mengenai skorbut dalam artikel berikut ini hingga selesai.
Meski sangat jarang terjadi, skorbut adalah kondisi tubuh yang mengalami kekurangan vitamin C atau asam askorbat sebagai salah satu nutrisi penting dalam pembentukan kolagen. Padahal, kolagen memiliki peranan penting untuk membentuk jaringan ikat untuk mendukung kerja tubuh, misalnya pembuluh darah.
Faktanya, tubuh tidak mampu menghasilkan vitamin C atau asam askorbat sendiri, sehingga tubuh memerlukan nutrisi tambahan dari sayuran atau buah-buahan. Apabila kebutuhan vitamin C tidak terpenuhi, proses pembentukan jaringan akan terganggu dan bahkan berisiko mengalami kerusakan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, skorbut adalah keluhan-keluhan yang dirasakan saat tubuh kekurangan vitamin C, yang kemudian akan memburuk jika gejalanya dialami hingga 3 bulan. Selain kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, memasak bahan pangan yang berpotensi merusak kandungan vitamin C juga menjadi salah satu penyebab penyakit skorbut.
Di sisi lain, kondisi tertentu bisa meningkatkan kebutuhan vitamin C bagi tubuh Anda. Adapun beberapa penyebab skorbut adalah sebagai berikut.
Baca juga: Mengenal Intermittent Fasting, Manfaat, & Cara Melakukannya
Gejala skorbut adalah keluhan yang mungkin dirasakan setelah penderitanya berbulan-bulan tidak mendapatkan cukup vitamin C dari makanan yang dikonsumsinya. Pada umumnya, gejala awal skorbut adalah kelemahan umum, fatigue, gangguan iritabilitas, dan nyeri sendi. Gejala akan muncul ketika seseorang mengalami kekurangan vitamin C setidaknya selama 4 minggu.
Jika dibiarkan, kondisi skorbut akan memburuk hingga berkaitan dengan berbagai gejala yang lebih serius. Gejala-gejala skorbut adalah sebagai berikut.
Adapun gejala skorbut pada bayi dan anak-anak, di antaranya:
Ada sejumlah cara untuk mendiagnosis penyakit skorbut yang dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium terhadap kadar vitamin C dalam tubuh pasien. Biasanya, pemeriksaan laboratorium mengambil sampel kadar vitamin C yang terdapat dalam plasma darah dan leukosit.
Selain cara-cara di atas, radiologi bisa menjadi salah satu metode efektif untuk melakukan diagnosis skorbut. Penjelasan mengenai metode-metode diagnosis skorbut adalah sebagai berikut.
Pertama, cara untuk mendiagnosis skorbut adalah dengan studi kandungan vitamin C yang terdapat dalam leukosit. Cara ini dinilai cukup akurat mendiagnosis skorbut sebab leukosit memiliki hubungan langsung dengan kadar vitamin C yang terkandung dalam tubuh. Di samping itu, kandungan vitamin C pada leukosit tidak dipengaruhi oleh pergeseran siklus harian tubuh, seperti pola makan, tidur, dan olahraga.
Baca juga: 5 Buah Antiinflamasi untuk Meredakan Peradangan pada Tubuh
Berikutnya, studi kandungan vitamin C pada plasma darah juga bisa mengidentifikasi kekurangan vitamin C pada tubuh. Meski lebih banyak dijumpai dalam leukosit, kandungan vitamin C akan meningkat dalam plasma darah setelah nutrisi tersebut diserap.
Pemeriksaan laboratorium satu ini memerlukan sampel yang diambil langsung dari darah pasien. Lalu, sampel darah tersebut ditinjau kadar vitamin C-nya untuk mendapatkan hasil laboratorium dalam hubungannya dengan penyakit skorbut.
Studi radiologi untuk skorbut adalah cara diagnosis yang paling sesuai dilakukan pada anak-anak, terutama bagi yang mengalami nyeri sendi saat bergerak. Caranya adalah dengan menelaah kondisi sendi dan tulang pada anak. Pasalnya, kekurangan vitamin C dalam tubuh bisa mengganggu kesehatan tulang hingga menimbulkan nyeri sendi dan pembengkakan.
Tentunya, salah satu pencegahan skorbut adalah dengan memenuhi asupan vitamin C harian dari makanan bergizi sesuai angka kecukupan yang disarankan. Beberapa rekomendasi jenis makanan dengan kandungan vitamin C di antaranya stroberi, nanas, brokoli, dan lemon.
Adapun upaya lain untuk mencegah skorbut adalah:
Demikian penjelasan lengkap seputar penyakit skorbut beserta penyebab, gejala, diagnosis, dan pencegahannya yang bisa Anda cermati. Dapat dikatakan, skorbut atau scurvy adalah sejumlah simtom yang berkembang selama beberapa bulan akibat tubuh mengalami kekurangan vitamin C. Adapun gejala awal skorbut yang mudah dikenali di antaranya rasa letih dan nyeri sendi.
Mengenal gejala penyakit skorbut sejak dini memang baik untuk dilakukan, terutama jika gejala tersebut sudah mengganggu aktivitas. Akan tetapi, Anda tetap perlu mengupayakan pemenuhan vitamin C dan pencegahan panas dalam dengan rutin mengonsumsi Adem Sari dari Enesis Group.
Perlu Anda ketahui, Adem Sari adalah minuman penyejuk dengan kandungan ekstrak Citrus Aurantifolia dan ekstrak Alyxia stellata untuk membantu meredakan gejala panas dalam, mulai dari tenggorokan kering, sariawan hingga bibir pecah-pecah.
Di samping itu, kandungan vitamin C pada Adem Sari juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang infeksi atau penyakit, termasuk penyakit skorbut akibat defisiensi vitamin C.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera penuhi kebutuhan vitamin C dengan rutin mengonsumsi Adem Sari yang bisa Anda dapatkan di Tokopedia dan Shopee. Healthy product for healthy family!
Baca juga: Antioksidan: Jenis, Peran, dan Cara kerja untuk Kesehatan Tubuh!