perbedaan hiking dan trekking
Desember 30, 2024 Artikel

Inilah Perbedaan Hiking dan Trekking, Mirip tapi Berbeda

Ada banyak macam kegiatan alam bebas yang bisa kamu coba, seperti hiking dan trekking. Perbedaan hiking dan trekking terletak di tingkat kesulitannya, baik itu dalam segi pemilihan jalur, tenaga, dan waktu yang dibutuhkan, hingga persiapan fisik dan mental. Hiking dan trekking sama-sama membutuhkan latihan untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Untuk mengetahui perbedaannya secara mendalam, bacalah artikel ini sampai selesai. Kamu juga bisa mempelajari tips-tips keamanan saat melakukan olahraga ekstrem, seperti hiking dan trekking. Bagaimanapun juga, kedua aktivitas ini dilakukan di alam liar yang mempunyai risiko tersendiri. Simak lebih lanjut!

Perbedaan Hiking dan Trekking

Mungkin kamu masih penasaran bedanya hiking dan trekking itu apa. Meskipun sama-sama aktivitas outdoor, hiking dan trekking mempunyai perbedaan yang mendasar. Hiking adalah aktivitas menelusuri jalur di alam bebas yang sudah disediakan. Trekking adalah kegiatan penjelajahan alam yang masih belum dibuka jalurnya. Di bawah ini adalah penjelasannya. 

1. Jarak dan Waktu Tempuh

Perbedaan hiking dan trekking yang pertama adalah dalam hal jarak dan waktu tempuh. Hiking memiliki jarak yang lebih pendek dan rute yang sudah dibuka sebelumnya. Berhubung trekking adalah kegiatan membuka alam, maka jarak yang ditempuh lebih jauh dan membutuhkan waktu hingga beberapa hari. 

2. Intensitas Tenaga 

Perbedaan hiking dan trekking selanjutnya adalah tenaga yang dibutuhkan. Trekking memerlukan intensistas tenaga yang lebih berat karena medan dan jarak yang dilalui lebih ekstrem dari hiking. Meski begitu, bukan berarti hiking mudah untuk dilakukan. Kedua aktivitas ini sama-sama membutuhkan ketahanan fisik yang baik. 

3. Tingkat Kesulitan 

Seperti yang telah dijelaskan di atas, trekking memiliki jarak tempuh, medan, dan kebutuhan tenaga yang lebih besar bila dibandingkan dengan hiking. Tidak hanya itu, trekking juga memerlukan keterampilan bertahan hidup di alam liar serta kemampuan navigasi yang mumpuni. Jadi, trekking lebih sulit untuk dilakukan daripada hiking

4. Medan yang Ditempuh 

Jalur hiking adalah tanah setapak yang sudah dialihfungsikan agar lebih nyaman untuk dilalui manusia. Jalur trekking adalah alam liar yang sering kali dilestarikan dari campur tangan manusia sehingga lebih terjal dan sulit untuk dilalui. Meski begitu, kedua aktivitas ini tetap membutuhkan sepatu khusus untuk berjalan di alam bebas. 

5. Peralatan yang Dibutuhkan

Umumnya, peralatan yang dibawa ketika trekking lebih lengkap daripada hiking. Meski begitu, hal ini tergantung dengan keahlian bertahan hidup kamu. Ada tipe pendaki yang lebih nyaman dengan barang bawaan sedikit untuk mempermudah perjalanan jauh. Ada juga yang lebih nyaman dengan banyak peralatan. 

Hiking dan trekking sama-sama membutuhkan tenda, sleeping bag, sepatu gunung, pakaian gunung, peralatan memasak, tas carrier, dan lain-lain. Jika kamu lebih nyaman dengan peralatan yang lebih ringan, kamu bisa memilih varian ultralight yang ada di pasaran. 

6. Navigasi

Perbedaan hiking dan trekking yang terakhir adalah dalam hal navigasi. Umumnya, hiking tidak begitu membutuhkan navigasi yang kompleks. Trekking lebih membutuhkan alat dan cara-cara navigasi yang sedikit lebih kompleks karena keperluan pemetaan jalur. GPS tracker dan kompas adalah dua alat yang sering digunakan. 

Tips-tips Keamanan Pada Saat Hiking dan Trekking

Meskipun perbedaan hiking dan trekking terletak pada kesulitannya, bukan berarti hiking mudah untuk dilakukan dan tidak memiliki risiko. Kedua aktivitas outdoor ini tetaplah olahraga ekstrem yang membutuhkan persiapan matang. Berikut ini tips-tips yang bisa kamu aplikasikan saat merencanakan hiking atau trekking trip bersama teman-teman. 

1. Ketahui Teknik-teknik Dasarnya

Pastikan kamu mengetahui beberapa teknik dasar dalam hiking maupun trekking. Teknik-teknik dasar ini diantaranya adalah berjalan dengan kecepatan stabil, manajemen pernapasan waktu berjalan, menggunakan beberapa peralatan, dan menghadapi situasi darurat. 

2. Siapkan Peralatan Terbaik sesuai Kebutuhan

Agar perjalanan semakin nyaman, pastikan alat-alat yang kamu pilih berkualitas tinggi dan cocok dengan kebutuhan Anda. Jika mendaki di musim penghujan, sediakan pakaian anti air dan jas hujan. Sediakan pula waktu perjalanan yang lebih lama agar kamu bisa berteduh. 

Baca juga: 10 Peralatan Mendaki Gunung Esensial yang Perlu Dicatat

3. Kenali Rute yang Akan Dilalui

Setelah perlengkapan sudah disiapkan, jangan lupa untuk melakukan riset medan. Ketahui rute dan kesulitan medan yang akan dilalui. Periksa ramalan cuaca, potensi bahaya, serta informasi-informasi penting lainnya.

4. Siapkan Logistik yang Cukup

Hiking dan trekking adalah kegiatan yang didominasi oleh jalan kaki dengan jarak yang jauh. Pastikan perbekalan makanan sudah cukup. Pastikan pula membawa obat-obatan tertentu untuk berjaga-jaga. 

Baca juga: 12 Persiapan Mendaki Gunung bagi Pemula, Harus Diperhatikan

5. Beri Kabar Orang Terdekat

Sebelum berangkat, beri kabar ke orang terdekat akan perjalananmu. Beri tahu destinasi, durasi perjalanan, kontak darurat, dan rute yang akan dilalui. Hal ini akan memudahkan ketika ada suatu kondisi darurat di tengah perjalanan yang membutuhkan bantuan dari orang lain, seperti logistik habis atau peralatan yang rusak. 

6. Lakukanlah secara Berkelompok 

Alangkah baiknya kamu melakukan hiking dan trekking secara berkelompok untuk menghindari risiko hal-hal yang tidak diinginkan. Mendaki secara berkelompok juga akan terasa lebih ringan karena tanggung jawab bisa dibagi-bagi ke setiap anggota. 

Demikianlah pemaparan tentang perbedaan hiking dan trekking. Meskipun kedua aktivitas ini dilakukan di alam liar dan sama-sama dominan berjalan kaki, ternyata hiking dan trekking punya perbedaan mendasar dari segi tingkat kesulitannya.

Beraktivitas di alam liar bukanlah kegiatan tanpa risiko. Pahami dahulu dasar-dasarnya serta lakukan persiapan dengan matang. Hiking dan trekking juga membutuhkan perlengkapan dan pakaian khusus yang berbeda dari pakaian pada umumnya. 

Melakukan hiking dan trekking di alam bebas memang menyenangkan. Tapi, jangan lupa untuk melindungi kulitmu dari gigitan nyamuk. Selain dengan memakai pakaian lengan panjang, kamu juga bisa gunakan Soffell. Soffell adalah produk dari Enesis Group yang mengandung bahan aktif pencegah gigitan nyamuk. 

Oleskan Soffell di permukaan kulit yang sering tidak terlindungi pakaian, seperti pada bagian leher, dahi, dan pergelangan tangan. Soffell tersedia dalam kemasan spray dan lotion yang lembut dan tidak lengket di kulit. Kandungan moisturizer khusus yang disesuaikan dengan kulit membuat Soffell tidak menimbulkan efek panas. 

Soffell juga tersedia dalam varian aroma yang tidak disukai nyamuk. Soffell tersedia dalam varian aroma kulit jeruk, bunga geranium, bengkoang, dan apel. Cegah gigitan nyamuk dengan memakai healthy product for healthy family seperti Soffell dan nikmati petualanganmu di alam bebas. 

Baca juga: Ini 9 Manfaat Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental!

Related article