Plossa – Masuk angin merupakan istilah di Indonesia yang digunakan untuk menyebut gejala tidak enak badan. Namun, sejatinya tidak ada istilah masuk angin dalam dunia media. Dunia medis menyebut masuk angin sebagai dyspepsia. Kondisi ini terjadi ketika seseorang merasa kembung disertai dengan demam, meriang, pegal-pegal, hingga nyeri otot. Selain itu, masuk angin juga bukan merupakan jenis penyakit, melainkan sebagai salah satu gejala dari masalah medis tertentu. Dengan kata lain, penyebab masuk angin sangatlah beragam. Lantas, apa saja penyebab dan pemicu masuk angin? Yuk, temukan jawabannya!
Penting untuk diketahui bahwa penyebab masuk angin bukanlah karena tubuh yang kemasukan banyak angin. Keluhan masuk angin muncul akibat daya tahan tubuh yang menurun, sehingga penderita lebih rentan terserang virus maupun bakteri.
Penurunan daya tahan tubuh menyebabkan munculnya berbagai penyakit dengan gejala yang disebut oleh masyarakat sebagai masuk angin. Keluhan gejala masuk angin bisa menjadi tanda dari penyakit-penyakit berikut ini.
Salah satu penyakit yang menimbulkan gejala yang sering disebut masuk angin adalah infeksi saluran pernapasan atas. Penyakit ini paling sering disertai dengan gejala batuk, pilek, dan demam. Penyebabnya adalah virus maupun bakteri. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa adenovirus, pneumococcus, dan rhinovirus merupakan beberapa kelas mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit ISPA.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Masuk Angin Saat Hamil, Ketahui Penyebabnya
Gejala masuk angin perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda seseorang mengalami penyakit jantung. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa penyakit jantung terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen dan darah dengan jumlah yang cukup.
Penyebabnya adalah penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah di jantung. Kondisi ini menimbulkan nyeri dada atau ulu hati yang menjalar ke leher, punggung, dan lengan. Penderita juga bisa mengalami lemas, sesak napas, bahkan pingsan.
Sinusitis juga bisa menjadi salah satu penyakit dengan gejala mirip masuk angin. Masalah kesehatan ini merupakan peradangan yang terjadi di sinus, yaitu rongga-rongga udara di bawah pipi dan hidung. Menurut American College of Allergy, Ashtma and Immunology, pilek yang buruk juga sering diartikan senagai sinusitis atau infeksi firus.
American Academy of Otolaryngology menyatakan bahwa gejala penyakit ini adalah nyeri pada sinus, keluarnya cairan dari hidung seperti sinus, hidung tersumbat, sakit kepala, batuk, dan iritasi tenggorokan.
Beberapa jenis gangguan pencernaan juga bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan masuk angin. Mulai dari gastroesophageal reflux disease (GERD), wasir, irritable bowel syndrome, batu empedu, dll. Masalah pencernaan tersebut bisa menyebabkan gejala seperti mual, sakit perut, diare, kram, muntah, buang angin, batuk-batuk, dan konstipasi.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, GERD juga akan menimbulkan gejala berupa masalah pernapasan, mual, muntah, kesulitan menelan, hingga sensasi terbakar di dada dan tenggorokan.
Flu merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan karena infeksi virus influenza. Gangguan kesehatan ini menyebabkan gejala berupa hidung beringus, batuk, bersin, demam, menggigil, hingga pegal-pegal. Pilek atau common cold juga termasuk kondisi penyebab masuk angin. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala batuk, hidung berair, batuk, menggigil, badan lemas, hingga sakit kepala.
Nah, itulah beberapa penyebab masuk angin dan pemicunya. Jika tubuh sering mengalami gejala mirip masuk angin, sebaiknya perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda penyakit berbahaya lainnya. Segera konsultasikan dengan dokter jika gejala masuk angin sudah terlalu sering terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Masuk Angin yang Bisa Kamu Coba