Penyebab Emosi Tidak Terkontrol & Solusinya, Penting untuk Diketahui!
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Setiap orang pasti pernah mengalami momen di mana mereka kesulitan untuk menahan amarah ataupun rasa sedih. Meski manusiawi, namun terkadang, ketidakmampuan untuk mengelola emosi dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif, baik untuk orang lain maupun orang itu sendiri. Oleh karena itu, penyebab emosi tidak terkontrol sangatlah penting untuk diketahui.
Pada dasarnya, penyebab emosi yang tidak terkontrol itu ada banyak, salah satunya adalah sifat temperamental. Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyebab, dampak, dan cara mengatasi emosi yang tidak terkontrol, mari baca artikel ini hingga akhir.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab emosi tidak terkontrol pada seseorang, mulai dari pengaruh hormon, kurang tidur atau istirahat, memiliki sifat temperamental, faktor lingkungan, hingga gangguan kesehatan mental. Untuk lebih detailnya, simak penjelasan berikut.
Hormon menjadi salah satu penyebab emosi tidak terkontrol yang paling umum, terutama pada wanita. Perubahan tingkat hormon, seperti estrogen, progesteron pada wanita, testosteron pada pria, dan kortisol dapat sangat berpengaruh pada suasana hati dan respons emosional seseorang terhadap segala hal.
Sebagai contoh, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi atau selama kehamilan dapat menyebabkan gejolak emosional yang kuat pada wanita.
Kurang tidur atau kurang istirahat yang berlangsung secara berturut-turut juga dapat menjadi penyebab emosi tidak terkontrol. Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, sistem saraf kita akan menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan emosional. Hal ini bisa menyebabkan seseorang lebih mudah merasa frustrasi, cemas berlebih, atau marah dalam situasi yang seharusnya dapat dihadapi dengan tenang.
Menurut dr. Shabrina Ghassani Roza (dokter dari Enesis Group), pada saat seseorang kurang tidur, ada area otak yang disebut amigdala yang akan bekerja lebih berat. Salah satu tugas amigdala sendiri adalah mengendalikan reaksi emosional kita.
“Saat kita lelah, adanya peningkatan aktivitas di amigdala ditambah dengan berkurangnya kemampuan berpikir jernih akan membuat kita cemas, murung, dan lebih rentan terhadap ledakan emosi.” Ujar dr. Shabrina.
Penyebab emosi tidak terkontrol selanjutnya adalah sifat temperamental. Beberapa individu memiliki sifat bawaan yang cenderung temperamental atau bereaksi berlebihan terhadap rangsangan lingkungan.
Orang-orang dengan sifat temperamental umumnya merasa kesulitan untuk mengelola emosi sehingga mereka sangat rentan tersinggung dan meledak-ledak dalam mengekspresikan amarah.
Lingkungan di sekitar juga dapat menjadi penyebab emosi tidak terkontrol pada seseorang. Kondisi lingkungan yang toxic, seperti situasi rumah yang tidak harmonis atau tekanan tinggi di tempat kerja akan memicu peningkatan stres dan menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami lonjakan emosional.
Baca juga: 10 Dampak Stres Berkepanjangan bagi Kesehatan Tubuh
Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, bipolar, atau gangguan kepribadian dapat menyebabkan fluktuasi emosional yang parah. Orang dengan kondisi-kondisi ini cenderung merasa kesulitan untuk mengatur emosi mereka secara sehat dan tepat.
Sebagai contoh, seseorang dengan gangguan kecemasan biasanya mengalami panic attack yang intens, sementara orang dengan masalah depresi biasanya merasakan keputusasaan atau kesedihan mendalam tanpa penyebab yang jelas.
Emosi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak yang serius dalam kehidupan seseorang, seperti:
Kesulitan mengendalikan emosi akan sering menimbulkan konflik dalam hubungan seseorang, baik dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman. Hal ini tentu dapat merusak kedekatan dan keintiman yang seharusnya ada dalam hubungan tersebut.
Apabila emosi sering tidak terkontrol, maka seseorang berisiko mengalami masalah kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga penyakit jantung.
Di tempat kerja atau di lingkungan akademis, kemampuan untuk mengatur emosi dengan baik sangatlah penting. Emosi yang tidak terkendali akan berpengaruh pada konsentrasi, kemampuan berpikir jernih, dan interaksi sosial dengan rekan kerja atau teman sekolah.
Seseorang yang tidak dapat mengontrol emosi dengan baik biasanya mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan sosial yang sehat. Akibatnya, mereka akan memiliki kecenderungan untuk mengisolasi diri yang berisiko menimbulkan gangguan mental, seperti depresi.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan yang Efektif
Meskipun mengelola emosi tidaklah mudah, namun ada beberapa cara yang dapat membantu Anda mengendalikan emosi dengan lebih baik, yaitu:
Lakukan aktivitas yang dapat memberi sensasi relaksasi, seperti meditasi dan yoga. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan aromaterapi Plossa sebagai alat praktis yang dapat dipakai kapan saja, terutama ketika Anda sedang tidak punya kesempatan untuk melakukan yoga ataupun meditasi.
Teknik relaksasi sangat efektif dalam membantu mengelola stres, serta meningkatkan kemampuan Anda dalam merespons situasi dengan lebih tenang.
Salah satu cara efektif untuk mengendalikan emosi adalah memberi jeda ketika Anda merasakan gejolak amarah. Misalnya, Anda dapat berhitung dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya sampai emosi Anda perlahan mereda. Cara ini dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh sehingga Anda bisa merespons situasi dengan lebih tenang dan terkendali.
Jika Anda merasa sangat kesulitan dalam mengendalikan emosi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental. Sebagai ahlinya, mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah yang mendasari sifat tersebut dan memberikan solusi yang lebih spesifik dan efektif untuk mengatasinya.
Demikian penjelasan mengenai penyebab emosi tidak terkontrol, dampak yang ditimbulkan, dan cara mengatasinya. Dengan memahami akar penyebab emosi tidak terkontrol, Anda bisa menemukan solusi yang sesuai dan berlatih untuk mengendalikannya dengan lebih baik. Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan aromaterapi Plossa.
Plossa merupakan produk aromaterapi dari Enesis Group yang memiliki manfaat multifungsi 4 in 1, yaitu pijat, kerok, roll on, dan inhaler. Plossa mengandung eucalyptus sebagai antivirus dan menthol sebagai bronkodilator.
Dengan menggunakan Plossa, Anda akan merasakan sensasi relaksasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh sehingga efektif untuk menjaga keseimbangan emosional.
Yuk, mulai pakai healthy product for healthy family ini sekarang!
Baca juga: Apa itu Stress Release? Kenali Macam-Macam Aktivitasnya