
Meski memang memiliki perannya sendiri dalam lingkungan, perlu diketahui bahwa ada macam-macam serangga yang bisa mengganggu atau bahkan menimbulkan bahaya bagi manusia.
Pada dasarnya, bahaya tersebut muncul ketika hewan serangga menyerang manusia melalui berbagai cara yang berbeda, mulai dari menggigit, menyengat, dan sebagainya.
Serangan inilah yang bisa memicu iritasi pada kulit, gatal-gatal, atau bahkan menularkan gangguan kesehatan serius jika serangga tersebut merupakan vektor penyakit yang membawa bakteri, virus, maupun parasit berbahaya.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengenali apa saja jenis serangga berbahaya yang perlu dihindari agar tidak menyebabkan masalah kesehatan bagimu ataupun keluarga tercinta.
Untuk mengenali apa saja macam-macam serangga yang berbahaya, mari simak artikel di bawah ini.
Gigitan serangga umumnya bisa menimbulkan gejala berupa bengkak atau benjolan merah yang disertai dengan rasa nyeri dan gatal. Dalam kasus ringan, gejala tersebut biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, di samping itu, ada juga macam-macam serangga yang bisa menimbulkan bahaya lebih serius. Beberapa di antaranya, yaitu:
Nyamuk adalah salah satu jenis hewan serangga yang bisa sangat mengganggu bagi manusia. Sebab, serangga ini akan mencari makanan dengan menghisap darah manusia dan bisa menimbulkan bentol yang terasa gatal dan sedikit nyeri.
Sebetulnya, tidak semua nyamuk berbahaya bagi manusia. Namun, ada beberapa jenis nyamuk yang dikenal sebagai vektor atau pembawa penyakit serius, seperti demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, malaria, serta virus zika.
Semut api adalah salah satu jenis semut yang berisiko menyebarkan racun melalui gigitannya. Bahkan, bagi beberapa orang, gigitan semut api juga dapat menimbulkan anafilaksis atau reaksi alergi serius, seperti sesak napas parah dan pembengkakan di tenggorokan.
Jika mengalami reaksi parah setelah digigit semut api, sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat dari tenaga medis.
Baca juga: 5 Serangga yang Dapat Diusir dengan Obat Nyamuk Semprot
Meski berukuran sangat kecil dan bergerak dengan cepat, kutu dikenal sebagai serangga yang bisa menempel di kulit, menggigit, serta menghisap darah manusia tanpa sadar.
Sama seperti nyamuk, sebagian besar gigitan kutu sebetulnya tidak menimbulkan masalah serius, mungkin hanya akan menyebabkan kulit gatal-gatal saja.
Namun, dalam beberapa kasus, gigitan kutu yang membawa patogen tertentu bisa memicu penyakit yang lebih berat, seperti bisul, penyakit Lyme, Rocky Mountain spotted fever (RMSF).
Penyakit Lyme sendiri merupakan infeksi bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan dari gigitan kutu tertentu. Penyakit ini biasanya dapat menimbulkan gejala awal yang mirip seperti flu.
Namun, jika tidak segera ditangani dengan tepat penyakit Lyme bisa menyerang sendi, sistem saraf, hingga jantung.
Sementara itu, RMSF adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia rickettsii yang ditularkan dari gigitan kutu yang terinfeksi. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala berupa, demam, sakit kepala, nyeri otot, serta ruam yang khas di kulit.
Dibandingkan dengan tomcat, lebah, atau nyamuk, reaksi yang muncul akibat serangan ulat bulu biasanya tidak terlalu berat.
Namun, jika bulu ulat masih menempel di kulit dan digaruk, rasa gatal bisa semakin meluas ke area lain.
Walaupun jarang terjadi, bulu ulat juga bisa terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Hal ini bisa memicu gejala berupa batuk atau sesak napas.
Tomcat termasuk serangga yang berbahaya karena racunnya dapat berpindah hanya lewat kontak kulit, meski tidak menggigit atau menyengat.
Pada dasarnya, serangga ini membawa senyawa bernama paederin di tubuhnya yang dapat menyebabkan kulit melepuh.
Walaupun gejalanya tampak di permukaan kulit, racun ini juga bisa menjalar ke bagian tubuh lain, seperti sendi dan otot. Karena itu, orang yang terpapar racun dari tomcat juga kerap mengeluhkan nyeri otot dan sendi.
Jika terpapar dengan tomcat, penanganan awal yang bisa dilakukan adalah mengompres area yang terdampak dengan air dingin. Kemudian, oleskan juga antiseptik yang mengandung iodine untuk membantu meredakan gejala.
Baca juga: Cara Basmi Lalat Limbah, Serangga Kecil Hitam Terbang di Kamar Mandi
Lebah termasuk serangga yang berbahaya karena sengatannya dapat menimbulkan rasa sakit serta bengkak di area kulit.
Reaksi ini sebetulnya muncul sebagai bentuk respons alami dari sistem imun yang sedang berusaha menetralkan racun dari sengatan lebah.
Biasanya, sengatan lebah akan pulih sendiri setelah beberapa waktu. Namun, pada orang yang memiliki alergi terhadap sengatan serangga atau sengatan yang terlalu banyak, reaksinya bisa jauh lebih berat hingga memicu anafilaksis.
Lalat tse tse adalah jenis lalat yang memiliki kelopak mata besar dengan bentuk mulut seperti jarum layaknya pada nyamuk.
Sebetulnya, lalat ini belum ditemukan di Indonesia sampai sekarang. Namun, penting untuk tetap mengenali dan mewaspadai lalat tse tse terutama ketika kamu sedang bepergian ke luar negeri.
Pasalnya, serangga ini bisa menggigit dan menghisap darah manusia. Melalui bekas gigitan tersebut, lalat tse tse bisa menularkan parasit Trypanosoma yang dapat menyerang kelenjar getah bening, sistem saraf, hingga otak manusia.
Akibatnya, penderita yang terinfeksi bisa mengeluhkan sejumlah gejala, seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi, gangguan siklus tidur, dan lain-lain.
Itu dia penjelasan mengenai macam-macam serangga berbahaya yang penting untuk dikenali dan diwaspadai.
Memang, mengetahui berbagai jenis serangga berbahaya bisa membantu kita agar lebih siap dalam menjaga keselamatan maupun kesehatan tubuh. Apalagi, ada beberapa jenis serangga yang bisa menyebarkan penyakit serius karena membawa patogen berbahaya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nyamuk merupakan salah satu serangga yang paling sering mengganggu manusia. Untuk mencegah serangan serangga nyamuk, kamu bisa menyediakan Soffell dari Enesis Group sebagai perlindungan sehari-hari.
Soffell tersedia dalam bentuk lotion dan spray yang dapat memberikanmu perlindungan ganda dengan menangkal sekaligus menjaga kulit dari gigitan serangga. Pasalnya, dalam Soffell, terkandung senyawa dan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk.
Jadi, dengan menggunakan Soffell secara rutin, kamu bisa tetap beraktivitas dengan aman dan nyaman tanpa khawatir gigitan nyamuk yang mengganggu.