Soffell – Tanpa disadari, ternyata ada seseorang yang lebih sering menjadi target gigitan nyamuk dibandingkan dengan orang lainnya. Apakah kamu salah satunya? Menjadi target gigitan nyamuk setiap saat tentu tidak nyaman. Lantas, kenapa sering digigit nyamuk? Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kenapa seseorang lebih sering terkena gigitan nyamuk. Lalu, apa saja faktor tersebut? Cek di sini, yuk!
Siapa sangka jika ternyata golongan darah mempengaruhi ketertarikan nyamuk untuk menyerang manusia. Golongan darah tertentu ternyata lebih menarik bagi nyamuk, sehingga lebih sering menggigit orang tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Medical Entomology tahun 2014 mengungkapkan bahwa seseorang dengan golongan darah O memiliki risiko hingga dua kali lipat untuk terkena gigitan nyamuk dibandingkan dengan seseorang bergolongan darah A. Sementara pada urutan berikutnya adalah orang dengan golongan darah B.
Baca juga: Infeksi Shigella: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Manusia mengeluarkan CO2 pada saat bernapas. Kadar CO2 yang dihasilkan oleh tubuh akan semakin banyak jumlahnya jika melakukan aktivitas berat, seperti berolahraga. Ternyata, nyamuk dapat mencari mangsa dengan mendeteksi CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Jika kadar CO2 yang dihasilkan oleh tubuh semakin tinggi, maka tidak heran jika orang tersebut akan lebih mudah terkena gigitan nyamuk. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dipublikasikan pada National Center for Biotechnology Information (NCBI) bahwa nyamuk mendeteksi keberadaan manusia melalui CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh manusia.
Selain lebih banyak menghasilkan CO2, aktivitas berat juga menyebabkan seseorang lebih banyak berkeringat. Nah, banyaknya keringat yang diproduksi oleh tubuh ini juga bisa menyebabkan nyamuk lebih tertarik untuk mendekati tubuh seseorang. Menurut ilmuwan dari Florida International University, aroma keringat manusia dan suhu tubuhnya merupakan faktor yang bisa meningkatkan rasa ketertarikan nyamuk untuk mendekat. Studi yang dimuat dalam Current Biology menyatakan bahwa keringat mengandung asam laktat yang dapat terdeteksi oleh antena atau reseptor pada tubuh nyamuk.
Sering mengenakan pakaian gelap saat beraktivitas? Bisa jadi, ini merupakan penyebab kenapa kamu lebih sering menjadi target gigitan nyamuk. Pasalnya, nyamuk ternyata merupakan serangga yang suka dengan warna gelap. Serangga ini mencari target mangsa menggunakan penglihatan, sehingga cenderung mendekati mangsa yang warnanya kontras dengan warna cakrawala.
Menurut studi yang dilakukan oleh Rutgers University dan dimuat dalam New Jersey Agricultural Experiment Station, warna-warna gelap seperti hitam dan navy lebih menarik perhatian nyamuk dibanding warna terang. Hal ini terjadi karena warna gelap dapat menyerap CO2 lebih banyak, sehingga mudah terdeteksi oleh nyamuk.
Nyamuk termasuk salah satu serangga yang suka dengan wewangian. Oleh karena itu, aroma parfum pada tubuh seseorang bisa membuat serangga ini lebih tertarik untuk mendekat. Pada alam liar, nyamuk mendapatkan sumber energi untuk terbang dari nektar bunga. Oleh karena itu, nyamuk suka dengan aroma bunga tertentu. Mengenakan parfum dengan aroma bunga bisa menjadi alasan kenapa kamu lebih sering digigit nyamuk.
Sementara itu, para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menyatakan bahwa senyawa methylheptenon (cairan beraroma jeruk) merupakan wangi yang tidak disukai nyamuk. Aroma bunga lavender, serai wangi, marigold, dan catnip juga tidak disukai oleh nyamuk.
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa menyebabkan kamu lebih sering menjadi target gigitan nyamuk. Agar lebih terhindar dari serangan nyamuk, kamu bisa menggunakan produk anti nyamuk. Mulai dari lotion antinyamuk hingga minyak esensial yang mampu mengusir nyamuk. Dengan begitu, kamu lebih aman dari gigitan nyamuk yang mengganggu aktivitas dan membahayakan kesehatan.
Baca juga: Chikungunya: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Mengobatinya