gejala chikungunya
Februari 28, 2023 Artikel

Chikungunya: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Mengobatinya

Force Magic – Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus melalui gigitan nyamuk. Gejala nyamuk chikungunya yang sering muncul adalah demam, mual, muntah, dan nyeri kepala. Namun, ada pula gejala khas dari penyakit chikungunya lainnya, seperti nyeri sendi, pegal-pegal, dan ngilu pada persendian.

Pertanda tersebut biasanya terjadi dalam tiga hingga tujuh hari setelah tubuh terinfeksi oleh gigitan nyamuk chikungunya. 

Sayangnya, hingga kini belum ada vaksin yang bisa mencegah terjadinya demam chikungunya dan tidak ada pengobatan secara efektif. 

Namun, penyakit ini menyebar secara terbatas dan jarang menimbulkan komplikasi. Lantas, bagaimana cara mengobati gejala chikungunya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di sini.

Penyebab Chikungunya

Penyakit ini disebabkan oleh virus Chikungunya yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. 

Kedua nyamuk tersebut merupakan jenis yang menularkan penyakit demam berdarah dan virus Zika. 

Nyamuk Aedes mendapatkan virus Chikungunya ketika menggigit seseorang yang telah terinfeksi sebelumnya. 

Penularan akan terjadi apabila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus pembawa virus chikungunya. 

Penyebab chikungunya hanya bisa ditularkan oleh nyamuk yang membawa virus tersebut dan tidak menyebar secara langsung antarmanusia. 

Chikungunya bisa menyerang siapa saja, namun risiko ini akan lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, orang berusia di atas 65 tahun, serta manusia dengan kondisi khusus, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. 

Baca juga: Kenali 5 Cara Nyamuk Menggigit Manusia, Simak Faktanya! 

Gejala Chikungunya

Gejala chikungunya biasanya ditandai dengan demam mendadak hingga mencapai suhu 39-40°C dan diikuti nyeri pada persendian.

Setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi, biasanya gejala akan terjadi setelah 3 hingga 8 hari kemudian, namun bisa juga muncul pada 2 sampai 12 hari. 

Adapun beberapa gejala nyamuk chikungunya yang sering muncul, di antaranya:

  • Demam tinggi secara tiba-tiba, biasanya di atas 38,8°C
  • Nyeri sendi terkadang muncul sebelum demam dan dapat memberat hingga kesulitan untuk berjalan 
  • Nyeri otot di seluruh bagian tubuh dan terkadang terdapat pembengkakan di area kaki
  • Nyeri kepala terkadang muncul disertai dengan fotofobia dan adanya infeksi pada mata
  • Muncul ruam makulopapular, ditandai dengan area merah datar di kulit yang ditutupi tonjolan tinggi
  • Mual dan muntah terkadang dapat dialami penderita chikungunya

Sebagian orang yang terinfeksi virus akan menunjukkan gejala chikungunya. Namun, sekitar 3 hingga 28 persen manusia tidak memberikan reaksi tertentu. 

Gejala demam biasanya berlangsung dari beberapa hari hingga seminggu dan dapat berupa bifasik atau datang dalam dua tahap.

Sebagian besar pasien akan pulih sepenuhnya dari infeksi, namun beberapa kasus nyeri sendi bisa bertahan hingga beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. 

Beberapa pasien akan mengalami kekambuhan gejala nyamuk chikungunya berupa rematik seperti poliartralgia, poliartritis, tenosinovitis, atau sindrom Raynaud beberapa bulan setelah terserang penyakit. 

Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa 5 hingga 80 persen pasien akan mengalami nyeri sendi secara persisten, serta kelelahan yang berkepanjangan.

Namun, setelah seseorang pulih dari gejala chikungunya, mereka akan kebal dari infeksi berulang. 

Baca juga: Mengenal Nyamuk Anopheles: Ciri-Ciri dan Parasit yang Dibawa 

Pengobatan Chikungunya

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penyakit chikungunya adalah virus yang belum mempunyai obat secara khusus. Chikungunya tergolong penyakit self limiting disease atau dapat sembuh dengan sendirinya. 

Jadi, pengobatan hanya difokuskan untuk meringankan gejala nyamuk chikungunya yang muncul, seperti:

  • Minum banyak cairan
  • Istirahat yang cukup
  • Antipiretik untuk menurunkan demam dan mengantisipasi terjadinya kejang demam
  • Analgesik untuk menghilangkan nyeri sendi dan menurunkan panas

Mengingat persamaan gejala chikungunya dan demam berdarah, di beberapa daerah dengan sirkulasi virus tersebut, pasien yang diduga menderita chikungunya harus menghindari penggunaan aspirin dan obat antiinflamasi non-steroid hingga diagnosis demam berdarah disingkirkan. 

Setelah diagnosis dipastikan, pasien dengan nyeri sendi persisten bisa menggunakan obat antiinflamasi non-steroid dan kortikosteroid, termasuk obat dengan sediaan topikal. 

Selain itu, mereka juga bisa melakukan terapi fisik untuk membantu mengurangi gejala nyamuk chikungunya yang menyerang. 

Pencegahan Gejala Chikungunya

Penyakit chikungunya tidak mempunyai vaksin atau obat, sehingga cara terbaik untuk menghindari infeksi adalah menghindari gigitan nyamuk.

Adapun tindakan pencegahan dasar yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Menggunakan baju dan celana panjang, serta pakaian yang meminimalkan paparan kulit
  • Menggunakan lotion anti nyamuk pada kulit yang dilapisi pakaian ataupun tidak
  • Menggunakan kelambu berinsektisida di atas tempat tidur apabila hendak beristirahat pada siang atau  malam hari
  • Memastikan ruangan mempunyai tirai yang memadai untuk mengusir nyamuk
  • Hindari untuk menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, terutama di daerah semak-semak
  • Hindari melakukan perjalanan di daerah yang terkena wabah penyakit chikungunya

Selain itu, ada beberapa upaya lain yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi jumlah tempat nyamuk berkembang biak di sekitar rumah, di antaranya:

  • Mengosongkan air dari wadah, seperti cawan di bawah pot, vas, ember, dan talang hujan
  • Menutupi wadah air yang tidak bisa dikosongkan, seperti tangki atau waduk untuk persediaan kebutuhan rumah tangga
  • Menyingkirkan ban bekas yang tertinggal di luar rumah
  • Menyimpan sampah pada kantong plastik atau wadah lainnya yang tertutup

Demikian informasi terkait gejala chikungunya, cara mengobati, dan upaya pencegahannya. 

Virus chikungunya adalah penyakit yang ditularkan dari orang terinfeksi melalui perantara nyamuk.

Maka dari itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar nyamuk merasa tidak nyaman tinggal di dalamnya.

Kamu juga bisa selalu semprotkan Force Magic di seluruh ruangan di dalam rumah untuk melindungi keluargamu dari nyamuk pembawa virus chikungunya. 

Force Magic adalah aerosol nyamuk 2 in 1 yang bisa menolak dan mematikan nyamuk sekaligus. 

Selain itu, Force Magic juga mempunyai wangi yang harum, sehingga tetap membuat nyaman dan tidak menyebabkan batuk.

Yuk, lindungi keluargamu dari nyamuk dan serangga berbahaya dengan selalu sedia Force Magic!

Baca juga: Waspada Serangan Nyamuk Demam Berdarah di Tempat Liburan

Related article