Perilaku Impulsif: Ini Ciri-Ciri, Penyebab & Cara Mengatasi
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza
Impulsif adalah perilaku seseorang yang cenderung mengambil keputusan secara spontan, contohnya yaitu berbelanja tanpa perencanaan matang. Tindakan ini sering kali muncul sebagai respons instan terhadap keinginan yang muncul secara tiba-tiba atau ketidakseimbangan hormon dopamin dan serotonin dalam mengontrol emosi.
Walaupun memberikan kepuasan sesaat, perilaku ini berpotensi menimbulkan masalah di masa mendatang karena setiap tindakannya dijalankan tanpa memikirkan konsekuensi. Oleh karena itu, mari simak topik ini lebih lanjut agar Anda dapat menghindari perilaku impulsif yang berisiko!
Pada dasarnya, impulsif adalah tindakan atau sikap seseorang yang dilakukan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Dengan kata lain, tindakan ini dilakukan secara spontan atau mendadak.
Meskipun ada beberapa situasi yang memerlukan tindakan impulsif, seperti saat berada dalam keadaan genting, tetapi jika perilaku ini menjadi kebiasaan yang berkelanjutan, maka bisa menjadi indikasi adanya gangguan mental.
Seseorang yang bertindak secara spontan tidak bisa semerta-merta dianggap memiliki perilaku impulsif. Hal ini dikarenakan individu yang memiliki sifat impulsif memiliki beberapa ciri khas, seperti:
Ciri utama perilaku impulsif adalah melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Misalnya, berbicara tanpa memikirkan dampak baik atau buruk dari kata-kata mereka. Karena hal ini juga, orang yang impulsif juga cenderung terburu-buru dalam menjalankan suatu aktivitas.
Ciri-ciri impulsif yang sangat umum adalah sering memanjakan diri dengan hal-hal yang berlebihan, seperti konsumsi makanan berlebih, menghamburkan uang untuk berbelanja, atau melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi. Ini bisa terjadi karena kurangnya kemampuan untuk mengontrol diri dalam menahan keinginan sesaat.
Orang yang impulsif cenderung merespons situasi secara emosional. Adapun beberapa contoh dari ciri-ciri ini adalah mudah marah tanpa alasan yang jelas, merusak barang atau berteriak secara berlebihan saat marah, serta memiliki keinginan untuk melukai diri sendiri (self-harm) ketika emosi tidak stabil.
Baca juga: Apa itu Sleep Apnea? Ini Penyebab, Gejala, & Cara Mencegahnya
Salah satu tanda perilaku impulsif adalah kecenderungan untuk mengambil barang milik orang lain secara paksa atau tanpa izin terlebih dahulu. Perilaku ini sering kali dipicu oleh kurangnya kontrol diri dan dorongan spontan, tanpa mempertimbangkan hak milik orang lain.
Orang yang impulsif sering menghadapi kesulitan dalam memusatkan fokus dan konsentrasi saat menyelesaikan pekerjaan karena kebiasaan bertindak spontan dan kurangnya pertimbangan dapat menghambat kemampuan dalam mengerjakan tugas yang memerlukan fokus mendalam.
Tanda seseorang memiliki sifat impulsif adalah kecenderungan mencari sensasi dan stimulasi tinggi. Dorongan ini muncul karena kebosanan, tidak puas dengan rutinitas sehari-hari, dan keinginan untuk mencari pengalaman baru yang bisa memberikan kepuasan instan.
Ciri-ciri impulsif adalah sering kali mengambil keputusan secara gegabah atau kurang rasional. Hal ini dikarenakan orang-orang yang impulsif jarang memperhitungkan semua aspek atau melakukan evaluasi yang mendalam sebelum mengambil langkah.
Sampai sekarang, belum ada penyebab pasti mengapa seseorang bisa memiliki sifat impulsif. Namun, beberapa penelitian berpendapatan bahwa penyebab impulsif adalah kemampuan mengontrol diri yang kurang baik.
Ada juga penelitian dari Current Addiction Reports yang menyatakan bahwa hormon dopamin dan serotonin dalam otak memiliki peranan penting dalam mendorong seseorang untuk bertindak secara impulsif.
Selain itu, terdapat pula beberapa kondisi psikologis yang dapat menyebabkan seseorang secara berulang melakukan tindakan impulsif, seperti:
Baca juga: Difteri: Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan, & Pencegahan
Menangani perilaku impulsif dapat menjadi tantangan yang sulit, tetapi jika dibiarkan, maka bisa berpotensi memberikan dampak negatif pada kesehatan mental. Oleh karena itu, berikut beberapa cara untuk mengatasi impulsif yang bisa dicoba:
Pertama, cara mengatasi impulsif adalah dengan meningkatkan kesadaran diri. Amati dan pahami situasi atau emosi tertentu yang sering memicu Anda untuk melakukan tindakan impulsif. Dengan begitu, Anda bisa lebih siap jika sewaktu-waktu perilaku ini muncul kembali di masa mendatang.
Solusi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sifat impulsif adalah selalu merencanakan rutinitas, baik harian maupun mingguan. Cara ini dapat melatih Anda untuk mengontrol diri lebih baik sehingga kehidupan sehari-hari Anda menjadi lebih terorganisir.
Coping mechanism merujuk pada cara-cara yang digunakan untuk mengatasi situasi yang tidak nyaman, seperti mencegah stres berkepanjangan. Strategi ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi impulsif.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu menulis jurnal, melakukan relaksasi, saling bercerita dengan orang terdekat, dan melakukan aktivitas fisik ringan, seperti bersepeda.
Agar bisa mengendalikan diri dengan baik, penting untuk melatih kesabaran dan berpikir secara rasional. Jika Anda berhasil melakukan cara ini, Anda dapat menahan diri dari berbagai godaan, serta mengurangi risiko terjadinya masalah besar di masa depan akibat kecerobohan.
Terakhir, cara mengatasi perilaku impulsif adalah dengan menjalani psikoterapi, terutama untuk DBT (Dialectical Behavior Therapy) dan CBT (Cognitive Behavioral Therapy).
Dengan psikoterapi ini, dokter akan membimbing dan melatih Anda dalam merubah perilaku impulsif, serta meningkatkan kemampuan untuk berpikir sebelum melakukan suatu tindakan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa impulsif adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak secara spontan, tanpa pertimbangan yang matang. Perilaku semacam ini perlu dihindari karena berpotensi menimbulkan masalah besar di masa mendatang.
Lalu, berbicara mengenai impulsif, perilaku ini juga sering dikaitkan dengan belanja tanpa kontrol. Tentunya, selain berdampak pada kondisi finansial, kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kesehatan tubuh, khususnya tangan, karena berbelanja secara impulsif dapat membuat Anda lupa untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Jadi, agar kebersihan tangan tetap terlindungi, Anda bisa memakai salah satu produk dari Enesis Group, yaitu Antis. Antis adalah pionir hand sanitizer di Indonesia yang terbukti efektif membunuh kuman, sesuai standar WHO, dan teruji secara klinis.
Dengan kandungan alkohol sebanyak 70%, Antis dapat membunuh 99% kuman di tangan dalam waktu 4 detik. Selain itu, Antis juga memiliki kandungan moisturizer dan efek long lasting sehingga dapat melindungi tangan dari kuman selama 2 jam, tanpa menyebabkan rasa kering.
Ayo, gunakan Antis sekarang juga agar kebersihan tangan Anda tetap terjaga! Healthy product for healthy family.
Baca juga: Mengenal Mysophobia, Fobia Terhadap Sesuatu yang Kotor