Antis – Difteri adalah salah satu penyakit menular yang perlu kamu waspadai di kehidupan sehari-hari. Sebab, difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dapat dengan mudah menyebar melalui batuk, bersin, dan luka terbuka.
Adapun gejala difteri yang biasanya dialami penderitanya yaitu sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. Jika penyakit ini tidak segera diatasi, penderita difteri dapat mengalami komplikasi pada organ pernapasan, jantung, hingga saraf. Untuk itu, yuk kenali penyakit ini lebih lanjut guna menurunkan risiko terjangkit penyakit difteri!
Difteri adalah penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae. Dengan mudahnya, bakteri ini dapat menyerang seseorang melalui batuk, bersin, hingga luka yang terbuka. Perlu diketahui, difteri adalah penyakit yang tidak mengenal usia sehingga dapat diderita anak-anak hingga lansia.
Adapun penyakit difteri adalah kondisi medis yang menyerang selaput lendir pada organ pernapasan, tepatnya hidung dan tenggorokan. Tak hanya itu, jika terjangkit difteri, kulit juga dapat mengalami masalah, terutama bagi kamu yang memiliki tipe kulit sensitif.
Setelah berhasil menginfeksi tubuh, bakteri akan memproduksi racun yang menyebar ke aliran darah sehingga memunculkan lapisan abu-abu tebal pada hidung, tenggorokan, lidah, maupun saluran udara. Jika tidak segera ditangani, racun ini juga dapat menyebar dan merusak jantung, otak, dan ginjal. Oleh karenanya, penyakit ini bisa mengancam jiwa.
Secara umum, terdapat dua jenis penyakit difteri, yaitu difteri yang menyerang organ pernapasan dan difteri yang memengaruhi kulit. Berikut masing-masing penjelasannya.
Baca juga: 8 Jenis Ruam pada Kulit Orang Dewasa dan Cara Mengatasinya
Seperti disinggung di atas, difteri adalah kondisi medis yang disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae dan bersifat menular. Adapun penularan penyakit ini dapat terjadi melalui berbagai cara, di antaranya sebagai berikut.
Sebagai catatan, penderita bisa saja tidak menunjukkan gejala difteri. Namun, mereka tetap mampu menularkan bakterinya selama 6 minggu setelah infeksi awal. Jadi, kamu harus berhati-hati, terutama ketika sedang berada di luar ruangan.
Seseorang akan lebih berisiko tertular jika mengalami kondisi medis tertentu, terutama orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko difteri adalah sebagai berikut.
Biasanya, gejala difteri mulai timbul 2-5 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala yang timbul dapat bervariasi, dari yang tidak bergejala, bersifat ringan, sampai berat. Adapun beberapa gejala umum difteri adalah sebagai berikut.
Kalau tidak segera diatasi, penderita difteri dapat mengalami komplikasi yang bisa membahayakan nyawa. Biasanya, komplikasi yang dialami penderita difteri adalah sebagai berikut.
Baca juga: 7 Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak Lemah & Cara Meningkatkan
Ketika pergi ke dokter untuk mengecek penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan wawancara medis terlebih dahulu. Selanjutnya, kemungkinan rangkaian diagnosis difteri adalah sebagai berikut.
Jika sudah terkena difteri, kamu sebaiknya segera mengatasinya agar tidak mengalami komplikasi yang lebih berbahaya. Adapun cara mengatasi difteri adalah dengan pergi ke dokter. Biasanya, dokter akan merekomendasikan sejumlah pengobatan atau perawatan, seperti:
Agar terhindar dari penyakit ini, kamu harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Tak hanya itu, kamu juga perlu melakukan vaksinasi difteri. Selengkapnya, cara pencegahan difteri adalah sebagai berikut.
Baca juga: 13 Cara Menjaga Kebersihan Rumah dengan Mudah, Ini Tipsnya!
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu difteri. Setelah mengetahuinya, kamu jadi lebih paham kan kenapa harus mencegah dan segera mengatasi penyakit ini?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu upaya pencegahan difteri yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan tangan. Adapun hal ini dapat dilakukan dengan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta mengaplikasikan Antis apabila tidak tersedia air dan sabun di sekitar kamu.
Perlu diketahui, Antis merupakan hand sanitizer berbentuk gel dan spray yang dapat menjadi solusi paling efektif untuk mencegah bakteri maupun kuman. Dengan efek long lasting-nya, kamu dapat terlindung dari kuman dan bakteri dalam waktu yang lama.
Kalau mau sering digunakan, kamu juga tidak perlu takut kulit menjadi kering karena Antis mengandung moisturizer yang nyaman digunakan. Selain itu, Antis juga sudah sesuai dengan standar WHO dan telah teruji secara klinis sehingga aman untuk kulit.
So, tunggu apalagi? Mulai sekarang, yuk jadikan Antis sebagai solusi untuk melindungi kulit dari bakteri dan kuman. Jangan lupa, healthy products for healthy families!