Dislokasi: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan yang Tepat
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Aktivitas fisik memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, tahukah kamu bahwa jika tidak dilakukan dengan benar, olahraga dapat meningkatkan risiko cedera, seperti dislokasi? Dislokasi adalah kondisi medis di mana tulang pada sendi bergeser dari posisi seharusnya.
Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak di sekitar sendi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu dislokasi, termasuk penyebab, gejala, dan penanganannya, simak penjelasannya dalam artikel ini.
Dislokasi adalah kondisi di mana terjadi pergeseran tulang pada sendi. Misalnya, pada dislokasi bahu, tulang lengan atas akan keluar dari rongga sendi, sehingga bergeser dari posisi normalnya.
Secara sederhana, dislokasi adalah gangguan pada sendi yang dapat membatasi pergerakan dan menyebabkan nyeri. Dislokasi adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala, seperti nyeri dan pembengkakan.
Dislokasi bisa terjadi karena benturan secara tiba-tiba. Namun, terdapat faktor-faktor lain penyebab dislokasi, seperti di bawah ini:
Benturan keras saat jatuh dapat menyebabkan tulang dan sendi bergeser dari tempatnya, terutama jika bagian tubuh yang terkena benturan langsung adalah sendi. Jika benturan mengenai sendi secara langsung, maka ligamen dan sendi cedera sehingga memungkinkan tulang untuk bergeser.
Salah satu penyebab dislokasi yang umum adalah terkena benturan keras di persendian. Benturan ini dapat menyebabkan tulang keluar dari tempatnya dan menyebabkan nyeri serta pembengkakan.
Cedera saat berolahraga merupakan salah satu penyebab dislokasi yang biasa terjadi. Gerakan yang terlalu kuat atau benturan keras saat berolahraga dapat menyebabkan sendi terkilir atau bahkan tulang bergeser.
Kecelakaan lalu lintas juga sering menjadi penyebab dislokasi. Benturan keras saat kecelakaan dapat membuat tulang pada sendi bergeser dari posisinya, sehingga menyebabkan dislokasi. Penanganan dislokasi akibat kecelakaan harus dilakukan oleh tenaga medis untuk mencegah komplikasi.
Mengenali gejala dislokasi sangat penting untuk mendapat penanganan yang tepat. Gejala apa saja yang harus kamu waspadai? Yuk, simak lebih lanjut mengenai gejala dislokasi di bawah ini.
Salah satu gejala dislokasi yang paling umum adalah rasa sakit saat bergerak, terutama saat mencoba menggerakkan sendi yang mengalami dislokasi. Rasa sakit ini dapat membatasi aktivitas sehari-hari dan menjadi tanda bahwa tulang telah bergeser dari posisinya yang seharusnya.
Jika rasa sakit tak kunjung hilang dalam waktu lama, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri sesuai resep dokter.
Baca juga: Nyeri Pergelangan Tangan: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasi
Bentuk sendi yang tidak normal ini sering kali disertai dengan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, dan kesulitan untuk digerakkan.
Area sendi yang menjadi kemerahan dan menghitam adalah tanda bahwa kamu memerlukan penanganan dislokasi. Perubahan warna ini disebabkan oleh kerusakan pada jaringan lunak di sekitar sendi, termasuk pembuluh darah. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain membengkak, bagian sendi yang terdampak dislokasi juga mengalami kesemutan bahkan mati rasa. Hal ini disebabkan oleh penekanan dari tulang yang mengalami dislokasi pada pembuluh darah dan saraf di sekitar sendi.
Baca juga: Penyebab & Cara Melemaskan Otot Kaki dan Sendi Lutut yang Kaku
Setelah memahami penyebab dan gejala dislokasi, kamu perlu mengetahui Penanganan dislokasi setelah dilakukan reposisi oleh dokter untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan. Prinsip penanganan yang dilakukan dokter pada kasus dislokasi adalah sebagai berikut:
Itulah beberapa informasi mengenai dislokasi yang perlu kamu ketahui. Penanganan awal dislokasi dengan imobilisasi atau mempertahankan posisi agar tidak terjadi cidera yang lebih berat dan sesegera mungkin bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Untuk mengembalikan posisi sendi seperti semula harus dilakukan oleh dokter ahli.
Jika sudah berkonsultasi ke dokter, kamu juga bisa merilekskan otot-otot yang tegang dengan menggunakan Plossa, minyak aromaterapi dengan 4 fungsi, yaitu sebagai roll on, kerok, alat pijat, dan inhaler. Plossa memberikan sensasi hangat dan aroma yang menenangkan sehingga membantu merilekskan otot.
Dengan melakukan pijatan rutin menggunakan Plossa, kekakuan otot kaki dan sendi lututmu akan bertahap berkurang. Ingat, dislokasi adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis, namun pijatan dengan Plossa dapat menjadi pelengkap yang efektif untuk meredakan gejala dan mempercepat proses pemulihan. Yuk, sedia Healthy product for healthy family ini di rumah!
Baca juga: Begini Cara Pijat Kaki Keseleo yang Benar & Aman, Wajib Tahu!