Detoks Sosial Media: Inilah Manfaat dan Cara Melakukannya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza
Pernah merasa lelah atau kewalahan dengan aktivitas di media sosial? Jika iya, mungkin ini saatnya kamu mempertimbangkan untuk melakukan detoks sosial media. Dengan begitu banyaknya informasi yang mengalir setiap detik, interaksi tanpa henti, dan ekspektasi sosial yang tak jarang terasa membebani, media sosial bisa menjadi sumber stres yang tidak disadari.
Detoks media sosial bukan hanya tentang menjauh dari layar, tetapi juga cara untuk mengembalikan keseimbangan dalam hidup, meningkatkan fokus, dan menjaga kesehatan mental. Mari kenali manfaat dan cara melakukannya dengan efektif di bawah ini!
Detoks media sosial adalah langkah untuk beristirahat atau menghentikan sementara aktivitas di akun media sosial milikmu. Cara melakukannya bisa bervariasi, tergantung pada kebutuhan masing-masing individu.
Sebagai contoh, kamu bisa menghapus aplikasi yang dirasa paling mengganggu, berhenti mengikuti akun yang memberikan dampak negatif, atau memblokir konten yang memicu rasa tidak percaya diri dan emosi negatif lainnya.
Biasanya, detoks sosial media dilakukan selama satu minggu hingga satu bulan. Namun, durasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginanmu hingga merasa lebih nyaman. Langkah ini juga terbukti efektif untuk mencegah kecanduan media sosial.
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental, Wajib Tahu!
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan yang berlebihan sering kali membawa dampak negatif. Jika kamu sudah mulai kecanduan media sosial, mungkin ini saatnya untuk melakukan detoks sosial media. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan:
Dengan menjauh sejenak dari media sosial, kamu bisa mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat terlalu lama menatap layar gadget, seperti sakit kepala, migrain, atau masalah pada mata.
Selain itu, waktu yang biasanya digunakan untuk berselancar di media sosial dapat dialihkan ke aktivitas yang lebih bermanfaat bagi tubuh, seperti olahraga, meditasi, atau menikmati momen me time yang menyegarkan.
Manfaat detoks media sosial selanjutnya adalah menjaga kesehatan emosional. Ketika menggunakan media sosial, banyak orang cenderung membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang terlihat lebih baik atau “sempurna” di dunia maya. Hal ini dapat memunculkan perasaan rendah diri, malu, iri, atau bahkan tidak menyukai diri sendiri.
Selain itu, kebiasaan mengakses media sosial secara berlebihan juga bisa memicu rasa takut atau khawatir ketinggalan tren dan informasi viral. Kondisi ini dikenal sebagai fear of missing out (FOMO).
Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi tersebut berisiko meningkatkan gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Namun, dengan menjalani detoks media sosial, kamu dapat mengurangi risiko tersebut sehingga kesehatan mentalmu tetap terjaga.
Tanpa disadari, kecanduan media sosial dapat mengurangi kedekatanmu dengan orang-orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, atau teman. Contohnya, ketika sedang quality time bersama, bukannya terlibat penuh dalam aktivitas bersama mereka, kamu justru lebih banyak menghabiskan waktu dengan melihat media sosial.
Dengan melakukan detoks media sosial, kamu bisa lebih fokus dalam berinteraksi dan bersosialisasi secara langsung sehingga hubungan dengan orang-orang tercinta tetap erat dan silaturahmi tetap terjalin dengan baik.
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat mengganggu kualitas dan durasi tidur, bahkan memicu insomnia. Emosi yang muncul saat mengakses media sosial dan paparan sinar biru dari layar gadget dapat menghambat produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang memicu rasa kantuk.
Dengan melakukan detoks media sosial, kamu bisa menghindari risiko ini. Hasilnya, kualitas dan durasi tidurmu akan meningkat. Ini juga menjadi salah satu langkah sleep hygiene yang efektif untuk menjaga pola tidur yang sehat.
Detoks sosial media juga bisa membawa dampak positif bagi produktivitas dan pencapaianmu, lho. Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk scrolling, kamu dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti menyelesaikan pekerjaan, mendalami pelajaran, atau meningkatkan performa olahraga.
Selain itu, tanpa gangguan notifikasi atau dorongan untuk memeriksa media sosial, konsentrasimu akan lebih terjaga sehingga hasil dari aktivitas yang kamu lakukan pun bisa lebih optimal.
Baca juga: Ini Manfaat Menjaga Kesehatan Mental untuk Hidup Lebih Baik
Setelah mengetahui manfaat yang bisa didapat melalui detoks sosial media, saatnya kamu mulai mengambil langkah untuk mencobanya. Berikut ini adalah beberapa cara detoks media sosial dengan lebih mudah dan efektif:
Itulah penjelasan mengenai detoks sosial media, mulai dari pengertian hingga cara melakukannya. Dengan menjauhkan diri sejenak dari hiruk pikuk media sosial, kamu bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan merasakan manfaat luar biasa bagi kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisikmu.
Saat proses detoks media sosial, kamu bisa melakukan relaksasi dengan menggunakan minyak aromaterapi. Aroma yang menenangkan dapat membantu meredakan stres, meningkatkan fokus, dan memberikan ketenangan pada pikiran yang terbebani. Untuk itu, kamu bisa menggunakan Plossa dari Enesis Group.
Minyak aromaterapi multifungsi ini sangat praktis dan efektif untuk pijat, kerok, roll on, atau sebagai inhaler. Dengan begitu, kamu dapat meredakan stres, menenangkan pikiran, serta meningkatkan kualitas tidur.
Tunggu apa lagi? Jadikan detoks sosial media sebagai kesempatan untuk merawat diri dengan lebih menyeluruh bersama Plossa, healthy product for healthy family!
Baca juga: Apa itu Anxiety? Kenali Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya