anxiety adalah
Januari 31, 2024 Artikel

Apa itu Anxiety? Kenali Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Plossa – Anxiety adalah kondisi di mana munculnya perasaan gugup, gelisah, atau cemas yang berlebihan. Perasaan cemas merupakan respon alami tubuh terhadap stres dan dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

Namun, jika rasa cemas yang muncul secara berlebihan, sulit dikontrol, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan. Anxiety bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan memiliki gejala yang bermacam-macam. Untuk memahami apa arti anxiety lebih lanjut, yuk simak artikel berikut ini!

Apa itu Anxiety?

Anxiety adalah perasaan takut dan khawatir berlebihan yang bisa muncul tanpa sebab atau karena menghadapi situasi tertentu. Jika kecemasan tersebut berlebihan dan sulit dikendalikan, itu bisa menunjukkan adanya gangguan kecemasan. Biasanya, kondisi ini muncul saat seseorang merasa takut atau khawatir tentang masa depan, seperti menghadapi situasi baru, wawancara kerja, dan lainnya.

Kecemasan merupakan respons tubuh terhadap stres dengan gejala fisik dan psikologis. Gejala umum dari gangguan kecemasan ini meliputi keringat berlebih, jantung berdebar, hingga napas cepat. Namun, gejala kecemasan dapat berbeda-beda pada setiap individu tergantung jenis anxiety yang dialami. 

Gejala Anxiety

Merasakan kecemasan berlebihan adalah hal wajar terutama saat menghadapi situasi sulit. Namun, adapun beberapa gejala umum anxiety adalah sebagai berikut:

  • Muncul perasaan cemas, gugup, dan tegang.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Gemetaran.
  • Napas cepat.
  • Kesulitan tidur atau bahkan tidak bisa tidur.
  • Berkeringat banyak.
  • Tubuh terasa lemas.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Perasaan seolah-olah akan dihadapkan pada situasi berbahaya.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Pusing Tiba-Tiba yang Wajib Dicoba

Jenis-Jenis Anxiety

Perlu diketahui bahwa rasa cemas yang berlebihan, bertahan hingga lebih dari 6 bulan, serta mengganggu aktivitas dapat menjadi ciri-ciri mengidap gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Adapun penjelasan dari jenis-jenis anxiety adalah sebagai berikut. 

1. Gangguan Panik

Gangguan panik ditandai oleh serangan panik yang muncul secara tiba-tiba tanpa alasan jelas. Serangan ini menimbulkan gejala seperti jantung berdebar, sesak napas, berkeringat, tubuh lemas, mual, dan pusing.

Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan sosial penderitanya. Karena sifatnya yang mendadak dan tidak terduga, penderita sering kali cenderung menghindari interaksi sosial dan lebih suka tinggal di dalam rumah.

2. Gangguan Kecemasan Umum

Jenis selanjutnya dari anxiety adalah gangguan kecemasan umum. Gangguan kecemasan umum ditandai oleh perasaan cemas dan khawatir yang berlebihan terhadap berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Dampak dari gangguan ini adalah penderita akan mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas dan pekerjaannya sehari-hari. 

Selain rasa cemas, mereka juga merasakan kelelahan, tegang, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sesak, dan kesulitan tidur. Kondisi ini tentunya sangat mengganggu kualitas hidup karena rasa cemas yang terus-menerus dan bisa berlangsung lama, bahkan lebih dari 6 bulan.

3. Gangguan Kecemasan Sosial 

Jenis berikutnya dari anxiety adalah gangguan kecemasan sosial. Gangguan ini ditandai oleh rasa cemas dan takut yang berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain. Penderitanya akan merasa selalu diawasi, dinilai, serta malu yang berlebihan di keramaian.

Kondisi ini membuat penderitanya cenderung menghindari situasi yang mengharuskan bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang. Gangguan ini tentunya sangat mengganggu kehidupan sosial dan aktivitas sehari-hari penderita karena adanya perasaan takut diejek, dipermalukan, atau bahkan dinilai negatif oleh orang lain.

4. Fobia

Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti kegelapan, pola berlubang, binatang, serangga, warna tertentu, dan lainnya.

Apabila mereka terpaksa menghadapi fobia tersebut, bisa terjadi reaksi berlebihan seperti panik, jantung berdebar, berkeringat, gemetar, pusing, mual, bahkan pingsan. Oleh karena itu, penderita fobia akan cenderung sangat menghindari hal atau situasi yang memicu ketakutan mereka

Baca juga: 8 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh Maupun Mental

5. Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Obsessive compulsive disorder atau OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan munculnya pikiran obsesif dan dorongan kuat untuk melakukan tindakan berulang guna meredakan kecemasan.

Misalnya, mencuci tangan berulang kali, melakukan pemeriksaan berulang, atau mengatur barang secara berlebihan. 

Meski menyadari kelainan perilakunya, penderita OCD cenderung sulit untuk mengendalikannya.

Bahkan, pada kasus gangguan OCD yang parah dapat mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-hari penderitanya secara signifikan. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan tepat untuk mencegah kondisinya semakin memburuk.

6. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD adalah gangguan kecemasan yang timbul setelah mengalami peristiwa traumatis yang mengancam nyawa, seperti perang, bencana alam, atau tindakan kekerasan. 

Penderita PTSD sering mengalami kilas balik peristiwa traumatis dalam bentuk mimpi buruk atau pikiran yang mengganggu.

Hal ini menyebabkan mereka cenderung menjadi penyendiri, sulit bersosialisasi, selalu waspada berlebihan, dan sering merasa bersalah. Pada kasus PTSD yang parah biasanya disertai dengan gejala depresi dan insomnia.

Cara Mengatasi Anxiety

Ketika kamu mulai mengalami gejala anxiety, mengatasinya mengatasinya merupakan langkah penting agar tidak berlarut-larut. Terdapat beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala anxiety, diantaranya:

  • Tidur yang cukup.
  • Membatasi kafein dan alkohol.
  • Melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga.
  • Berolahraga teratur.
  • Berbagi cerita dengan teman atau orang terdekat.

Jika gejala anxiety tidak membaik setelah mencoba cara-cara di atas, segeralah berkonsultasi dengan psikiater. Jika terdiagnosis gangguan kecemasan, psikiater dapat memberikan penanganan seperti psikoterapi, konseling, atau pemberian obat penenang jika diperlukan. Pengobatan anxiety sebaiknya diawasi oleh profesional kesehatan untuk memastikan keamanan dan mencegah risiko ketergantungan atau penyalahgunaan obat.

Demikian pembahasan tentang anxiety yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami kecemasan, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Dengan penanganan yang tepat, kecemasan dapat diatasi dan Anda dapat kembali menjalani hidup dengan normal.

Selain itu, untuk membantu menurunkan kecemasan dan membuat Anda merasa lebih rileks, menggunakan salah satu produk dari Enesis Group, yaitu Plossa bisa jadi solusinya.

Kandungan eucalyptusnya akan membantu meringankan kepala dan menenangkan pikiran Anda! Cukup oleskan Plossa pada area tengah dan belakang kepala, kemudian pijat dengan menggunakan ujung tutupnya agar seluruh bagian kepala terasa rileks. Lalu, Anda juga bisa menggunakan inhaler nya untuk menghirup aroma Plossa agar tubuh dan otak jadi lebih rileks.

Jadi, jika Anda merasa cemas, jangan lupa untuk menggunakan Plossa Press & Soothe Aromatics. Selain membantu meredakan kepala terasa berat dan pusing, Plossa juga dapat membantu menurunkan kecemasan dan membuat Anda merasa lebih rileks. Healthy product for healthy family!

Baca juga: Ini 7 Cara Menghilangkan Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur

Related article