Ciri-Ciri Rambut Rontok karena Stres dan Tips Mengatasinya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Pernahkah Anda mengalami rambut rontok yang lebih banyak dari biasanya? Tidak hanya faktor genetik, stres juga bisa menjadi penyebab utama. Ciri-ciri rambut rontok karena stres beragam, mulai dari rambut menipis, mudah patah, dan masih banyak lagi.
Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut sehingga menyebabkan rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ciri-ciri rambut rontok akibat stres dan cara mengatasinya, simak artikel berikut ini!
Stres tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga kesehatan fisik, termasuk rambut. Berikut adalah beberapa ciri-ciri rambut rontok karena stres.
Salah satu ciri-ciri rambut rontok karena stres adalah terjadinya penipisan rambut secara signifikan. Kondisi ini dapat diamati dari berkurangnya volume rambut secara keseluruhan dan munculnya area-area botak.
Rambut yang mudah patah juga dapat menjadi indikasi adanya stres. Kondisi stres dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut sehingga rambut menjadi lebih rentan terhadap kerusakan. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang dialokasikan untuk kesehatan rambut karena tubuh memprioritaskan penanganan stres.
Salah satu indikasi kerontokan rambut akibat stres adalah munculnya area-area botak pada kulit kepala. Meskipun awalnya berukuran kecil, area botak ini dapat terlihat jelas terutama pada rambut pendek atau tipis. Pada kasus yang lebih parah, area botak dapat membesar atau menyebar ke berbagai bagian kepala.
Kerontokan rambut dalam jumlah banyak dapat menjadi tanda awal bahwa Anda mengalami stres. Kondisi ini ditandai dengan ditemukannya helai rambut yang jauh lebih banyak pada bantal, sisir, atau saat keramas. Kondisi ini umumnya terjadi beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah mengalami periode stres.
Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Orang Stres dan Cara Mengatasinya
Munculnya uban tidak hanya disebabkan oleh proses penuaan, tetapi juga dapat dipercepat oleh stres. Stres memicu pelepasan hormon adrenalin yang menyempitkan pembuluh darah di kulit kepala. Kondisi ini menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke folikel rambut sehingga mengganggu produksi pigmen rambut serta menyebabkan rambut memutih.
Stres juga dapat memicu berbagai masalah pada kulit kepala, seperti menjadi lebih kering dan gatal. Kondisi ini sering kali disertai dengan munculnya ketombe dan dapat meningkatkan risiko kerontokan rambut.
Stres dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut secara normal. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan rambut menjadi tidak merata dengan beberapa bagian tumbuh lebih cepat sementara bagian lainnya tumbuh lebih lambat
Rambut rontok sering kali dikaitkan dengan stres. Ada beberapa jenis kerontokan rambut yang dapat terjadi akibat stres, berikut ulasannya.
Salah satu dampak negatif stres adalah munculnya trikotilomania, yaitu kebiasaan menarik-narik rambut secara berulang. Tindakan ini dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kebotakan. Oleh karena itu, kerontokan rambut berlebihan, termasuk yang disebabkan oleh trikotilomania sebaiknya tidak diabaikan.
Telogen effluvium adalah salah satu jenis kondisi botak karena stres yang terjadi akibat adanya gangguan pada siklus pertumbuhan rambut. Biasanya, rambut yang rontok akan segera digantikan dengan rambut baru. Namun, pada penderita telogen effluvium, proses pergantian ini terhambat. Stres menjadi salah satu faktor pemicu utama yang dapat memperparah kondisi ini
Alopecia areata adalah kondisi rambut rontok yang sering dikaitkan dengan stres dan penyakit autoimun. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak botak yang berbentuk bulat atau oval pada kulit kepala atau bagian tubuh berambut lainnya. Meskipun penyebab pasti alopecia areata belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan lingkungan diketahui ikut berperan.
Baca juga: Mengenal Efek Cemas Berlebih Pada Tubuh & Cara Mengatasinya
Rambut rontok sering kali menjadi salah satu efek samping dari stres. Namun, dengan perawatan yang tepat, Anda bisa mengatasi masalah ini dan mengembalikan kesehatan rambut. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi rambut rontok akibat stres.
Menghindari penyebab stres adalah salah satu cara mengatasi rambut rontok karena stres. Mulailah dengan mengenali sumber stres dalam kehidupan Anda. Kemudian, ubahlah rutinitas atau kebiasaan yang memicu stres. Selain itu, cobalah melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi dan luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang Anda nikmati.
Mengonsumsi nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut. Mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan protein nabati dapat membantu memperkuat akar rambut dan merangsang pertumbuhannya. Zat besi, vitamin E, dan vitamin C adalah beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan rambut untuk tetap sehat.
Menggunakan produk perawatan rambut yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut. Jika rambut Anda kering, pilihlah produk yang mengandung pelembap. Sebaliknya, jika rambut Anda berminyak, gunakan produk yang ringan dan dapat menyerap minyak berlebih.
Sebaiknya, hindari menggunakan produk berbahan kimia keras dan pilihlah produk dengan bahan alami yang menyehatkan rambut.
Istirahat yang cukup juga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan rambut. Saat Anda tidur, tubuh melakukan perbaikan sel, termasuk folikel rambut. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini dan memicu stres yang pada akhirnya dapat menyebabkan rambut rontok. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur 6-8 jam setiap malam.
Cara mengatasi rambut rontok akibat stres yang terakhir adalah meluangkan waktu untuk melakukan relaksasi. Kegiatan, seperti meditasi, olahraga, atau melakukan hobi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit kepala. Dengan begitu, rambut akan lebih sehat dan kuat.
Itulah ciri-ciri rambut rontok karena stres. Dengan mengenali tanda-tandanya, Anda dapat segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, mengelola stres dengan baik juga akan berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental Anda.
Untuk membantu meredakan stres yang sering kali disertai sakit kepala, Anda bisa menggunakan Plossa. Plossa merupakan aromatherapy yang membantu untuk menenangkan tubuh dan pikiran. Aroma eucalyptusnya yang menenangkan dapat membantu pikiran Anda menjadi lebih rileks dan mengurangi sakit kepala.
Tunggu apa lagi? Segera dapatkan Plossa healthy product for healthy family dan rasakan manfaatnya!
Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Stres Kerja serta Cara Mengatasinya