cara parenting yang baik
Agustus 17, 2025 Artikel

16 Cara Parenting yang Baik untuk Dukung Anak Lebih Positif

Parenting adalah pola asuh atau bagaimana cara orang tua memberikan bimbingan pada anaknya. Cara parenting masing-masing orang tua tentunya berbeda berdasarkan karakter dan nilai yang ingin ditanamkan pada anak.

Penasaran bagaimana cara parenting yang baik agar anak tumbuh dengan baik dan positif? Yuk, simak artikel berikut hingga habis untuk dapatkan penjelasannya!

Cara Parenting yang Baik Agar Pertumbuhan Anak Lebih Positif

Tahukah kamu? Menurut penelitian dari Frontiers in Psychology, parenting style yang suportif dan penuh kehangatan dari orang tua dapat memengaruhi emotional well-being pada anak. 

Emotional well-being sangat penting untuk pertumbuhan anak terutama ketika mengalami masa transisi dari anak-anak menjadi remaja. Anak dengan emotional well-being yang baik akan cenderung lebih berprestasi dan bisa mengontrol diri agar tidak terjerumus kenakalan remaja. 

Untuk itu, sangat penting halnya untuk mempelajari ilmu parenting yang baik agar pertumbuhan anak menjadi lebih positif. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Beri Pujian pada Anak

Membiasakan memberi pujian pada anak merupakan salah satu cara parenting yang baik. Memberikan pujian tidak harus ketika anak menang lomba atau mendapatkan ranking di kelasnya. 

Memberikan pujian dapat dilakukan ketika anak melakukan kemajuan yang positif seperti membereskan kamar, membantu pekerjaan rumah, atau mengerjakan PR dengan baik. Pujian akan membuat anak merasa dihargai dan disayangi.

2. Ajarkan untuk Mendengarkan

Selanjutnya, ajarkan anak untuk mau mendengarkan orang lain. Cara paling efektif untuk mengajarkan anak cara mendengarkan adalah dengan memberi contoh. Misalnya, kamu sebagai orang tua mendengarkan alasan anak ketika melakukan kesalahan atau mendengarkan alasan anak tidak mau membantu.

3. Beri Perhatian

Cara parenting yang baik selanjutnya adalah memberi perhatian pada anak. Seringkali orang tua terlalu fokus pada pekerjaan rumah atau kesibukan di kantor sehingga anak merasa kurang diperhatikan.

Berikan perhatian mulai dari hal kecil pada anak seperti menanyakan perasaannya, apakah mengalami kesulitan, apakah membutuhkan bantuan. Perhatian dari orang tua dapat membuat anak lebih nyaman dirumah dan merasa disayang.

4. Dengarkan Anak Bercerita

Berikutnya, orang tua dapat membiasakan untuk mendengarkan anak bercerita. Saat anak bercerita, tunjukan empati tanpa menghakimi dan langsung menyela. Dengan membiasakan mendengarkan anak, mereka akan merasa lebih percaya diri dan tidak menyembunyikan permasalahan dari orang tua.

5. Terapkan Aturan

Walaupun kamu sangat sayang dengan anak, tetapi tidak semua keinginan anak harus dipenuhi. Kamu dapat membuat aturan yang tegas untuk mendidiknya menjadi lebih disiplin dan juga penurut.

6. Tidak Membandingkan

Tidak membandingkan adalah cara parenting yang baik dan sangat penting. Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang suka dibandingkan. Setiap anak memiliki keistimewaanya masing-masing, jadi kurangi membandingkan anak dengan saudaranya atau orang lain karena dapat menurunkan kepercayaan diri anak dan menciptakan perasaan iri.

Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Pengendalian Emosi Diri yang Wajib Dikuasai

7. Ajarkan untuk Mengambil Keputusan Sendiri

Tips parenting selanjutnya yaitu mengajarkan anak untuk dapat membuat keputusan sendiri. Dimulai dari mengajarkan cara anak memilih warna pakaian yang ingin dipakai, menu makanan, dan mainan yang ingin digunakan. Tips parenting ini akan sangat bermanfaat ketika anak telah dewasa dan membutuhkan banyak keterampilan decision-making.

8. Ajarkan Sikap Tangguh

Sikap tangguh adalah hal yang penting untuk diajarkan agar anak dapat menjadi pribadi yang kuat. Sikap tangguh bukan berarti melarang anak untuk menangis atau bersedih, namun mengajarkan anak untuk terus bangkit dan tidak putus asa ketika mengalami kesulitan.

9. Asah Kemampuan Problem-Solving

Selanjutnya, kamu juga dapat mengasah kemampuan problem-solving pada anak dengan cara membantunya mengambil solusi jika ada permasalahan. Kamu dapat mendiskusikan masalah yang terjadi kemudian menanyakan tindakan apa yang dapat dilakukan oleh anak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

10. Hindari Menjelekkan Anak Ketika Marah

Terkadang ketika emosi orang tua seringkali tidak sadar mengucapkan kalimat yang kasar atau menjelekkan seperti “dasar anak nakal” atau “dasar tidak penurut”. Ucapan tersebut dapat diingat oleh anak dan membuatnya menjadi cemas, tidak menghargai diri, dan merasa tidak disayangi. 

Baca Juga: 9 Tips Menjaga Kesehatan Mental yang Efektif, Wajib Tahu!

11. Ajarkan Anak Mandiri

Sikap mandiri adalah hal yang sangat penting untuk diajarkan karena anak tidak akan selamanya hidup dengan orang tua. Oleh karena itu, biasakan anak melakukan hal-hal untuk dirinya secara mandiri, mulai dari hal kecil seperti mengambil makanan sendiri, menjemur handuk setelah mandi, dan merapikan mainannya sendiri.

12. Ajarkan Anak Mengelola Emosi

Tips parenting selanjutnya yaitu mengajarkan anak cara untuk mengelola emosi.  Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah membantu agar anak dapat mengenali emosi yang dirasakan seperti sedih, marah, atau senang. 

Kemudian beri arahan dan contoh yang dapat ditiru, misalnya ketika emosi boleh mengungkapkan kekecewaan, namun tidak dengan cara mengamuk atau ketika sedih tidak apa-apa dibiarkan menangis kemudian ketika sudah tenang ditanya apa permasalahannya.

13. Mengasah Kemampuan Berbahasa

Kemampuan berbahasa adalah hal yang juga penting untuk berkomunikasi dengan baik dan mempersiapkan anak agar dapat bersosialisasi dengan orang lain. Kamu dapat mengasah kemampuan berbahasa dengan membacakan buku cerita, mengajak berdiskusi, dan memberi tontonan edukatif.

14. Sebut Nama Anak Ketika Memanggil

Menyebut nama anak ketika memanggil memang terdengar sepele, namun ternyata cara ini ampuh untuk membangin kedekatan emosional dengan anak. Hal ini dapat membuat anak merasa diingat dan diperhatikan.

15. Luangkan Banyak Waktu untuk Anak

Seorang anak biasanya memiliki kecenderungan untuk ingin diperhatikan oleh orang tuanya. Anak yang tumbuh dengan sedikit perhatian dari orang tua akan mencari bentuk perhatian lain dari orang lain atau cenderung menyebabkan masalah agar diperhatikan. Oleh karena itu, jangan lupa luangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak dan beri support emosional.

16. Tidak Menjanjikan Hal yang Tidak Dapat Ditepati

Cara parenting selanjutnya adalah dengan tidak menjanjikan hal yang tidak dapat ditepati. Anak biasanya akan mengingat apa yang telah dijanjikan orang tuanya dan jika di kemudian hari dia tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, maka akan timbul rasa kecewa dan ketidakpercayaan pada orang tua.

Baca Juga: Apa itu Trust Issue? Ini Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Demikian penjelasan tentang cara parenting yang baik, ingatlah bahwa orang tua adalah sebaik baiknya contoh bagi anaknya. Jadi, jika ingin menanamkan kebersihan dan kedisiplinan orang tua juga harus memberikan contoh yang nyata. Misalnya, membiasakan mencuci tangan atau menggunakan Antis Double Action sebelum makan.

Kamu juga dapat mengenalkan produk dan alasan penggunaanya pada anak, misalnya Antis Double Action dari Enesis Group yang digunakan untuk menjaga tangan tetap bersih dan higienis. 

Produk Antis Double Action dengan kandungan chlorhexidinenya melindungi lebih lama dari antiseptik alkohol lainnya yang mudah digunakan dan dibawa kemana-mana dapat membantu anak membiasakan hidup bersih dan sehat. Hal ini juga merupakan bagian dari pendidikan karakter dan kebiasaan anak sejak dini.

Related article

-->