Adem Sari – Cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek dibutuhkan agar infeksi yang terjadi tidak semakin parah.
Pada umumnya, virus terbesar penyebab nyeri tenggorokan merupakan influenza yang bersifat menular.
Nyeri tenggorokan merupakan salah satu respons tubuh berupa peradangan untuk melawan virus tersebut di kala imunitas tubuh menurun.
Untuk mendukung proses penyembuhan, terdapat beberapa cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek secara alami, seperti perbanyak minum air dan istirahat dengan cukup.
Lantas, kenapa tenggorokan terasa sakit? Dan, apa saja obat sakit tenggorokan karena pilek? Untuk menjawabnya, mari simak artikel berikut ini!
Pilek yang disebabkan oleh virus influenza kerap kali mengganggu aktivitas dan dapat memicu sakit tenggorokan hingga demam jika dibiarkan.
Tentunya, meski bisa reda dengan sendirinya, kamu mungkin ingin berupaya untuk mengatasi sakit tenggorokan secepatnya.
Pada dasarnya, terdapat banyak cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek secara alami, berikut di antaranya.
Memperbanyak minum air putih menjadi cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek secara alami.
Pasalnya, kondisi tenggorokan yang kering akan memperparah nyeri tenggorokan dan makin menyiksa.
Maka dari itu, perbanyak minum air putih untuk membantu mengurangi rasa nyeri tenggorokan dalam beberapa saat.
Memperbanyak asupan cairan juga diyakini dapat meningkatkan imun atau kekebalan tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan.
Nyeri tenggorokan yang dirasakan oleh penderitanya mengindikasikan bahwa sedang terjadi peradangan untuk melawan virus.
Jika kamu mengonsumsi makanan bertekstur keras, seperti keripik, goreng-gorengan, atau masakan pedas, mungkin rasa nyeri yang ditimbulkan akan semakin parah karena akan mengiritasi tenggorokan.
Sebagai alternatif, kamu bisa mengonsumsi makanan yang bertekstur lembut, misalnya bubur, sup krim, atau sereal seduh.
Karena itu, makanan akan melewati kerongkongan dengan mudah dan memberikan rasa nyaman bagi penderitanya.
Baca juga: 10 Gejala Influenza (Flu), Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek berikutnya adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri.
Umumnya, obat-obatan untuk menghilangkan sakit tenggorokan yang kerap digunakan, misalnya asetaminofen, ibuprofen, atau paracetamol.
Dalam memilih obat pereda, pastikan sudah disesuaikan dengan gejala yang menyertainya, apakah batuk berdahak, demam, atau nyeri kepala.
Sesuai dengan namanya, humidifier merupakan alat yang bekerja untuk menghasilkan uap air ke udara guna menjaga kelembapan ruangan.
Humidifier diyakini sebagai cara menghilangkan sakit tenggorokan secara alami karena dapat mencegah saluran pernapasan tidak mudah kering.
Untuk mendapat hasil maksimal, bila perlu, tambahkan essential oil yang memiliki kandungan seperti lavender atau eucalyptus, supaya meredakan gejala nyeri tenggorokan.
Cara menghilangkan sakit tenggorokan secara alami berikutnya adalah dengan mencukupi kebutuhan istirahat.
Pasalnya, saat terlelap, banyak organ-organ tubuh yang bekerja untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh, misalnya hati dan ginjal.
Selain itu, tubuh akan memiliki sistem imunitas kuat ketika dalam kondisi yang prima dan tidak kekurangan tidur.
Untuk mengoptimalkan itu semua, setidaknya orang dewasa membutuhkan waktu istirahat malam selama 7–9 jam setiap harinya.
Alternatif cara menghilangkan sakit tenggorokan yang terakhir adalah berkumur dengan menggunakan air garam.
Sebagai informasi, air garam bisa membantu membersihkan tenggorokan dari virus penyebab pilek dan peradangan.
Untuk meredakan nyeri tenggorokan, buat larutan kumur dengan mencampurkan ½ sendok makan garam ke segelas air hangat.
Kemudian, gunakan air tersebut untuk berkumur sebanyak 3–4 kali sehari hingga nyeri tenggorokan mereda.
Baca juga: Catat! Ini 11 Cara Mencegah Flu dan Pilek dengan Efektif
Terakhir, cara menghilangkan sakit tenggorokan secara alami adalah berhenti merokok atau menghindari asapnya.
Secara umum, perokok dibagi menjadi dua tipe, yakni perokok aktif dan pasif. Keduanya sama-sama memiliki risiko gangguan pernapasan.
Hal ini dikarenakan rokok mengandung zat berbahaya, seperti karbon monoksida dan nikotin, yang dapat mengganggu kesehatan sistem pernapasan. Selain racun, merokok dapat menyebabkan adanya reactive oxygen species yang memicu peradangan di dalam tubuh.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk menghindari asap rokok dan mencintai kesehatan pernapasanmu sedini mungkin.
Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, sebenarnya kenapa tenggorokan terasa sakit? Untuk menjawab itu, kamu perlu mengetahui apa itu sakit tenggorokan terlebih dahulu.
Sakit tenggorokan merupakan nyeri atau iritasi pada area faring yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun beberapa faktor tenggorokan terasa sakit, di antaranya virus, bakteri Streptococcus grup A penyebab faringitis, alergi, dan efek rokok.
Sementara, ciri-ciri seseorang mengalami nyeri tenggorokan, biasanya mengalami batuk, pilek, suara serak, atau mata berwarna merah.
Sakit tenggorokan memang dapat membaik dengan sendirinya, namun kamu perlu pergi ke dokter bila sudah mengalami gejala, seperti kesulitan bernapas, menelan, atau dehidrasi.
Itu dia beberapa cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek beserta faktor penyebabnya yang dapat kamu terapkan dengan mudah di rumah.
Secara umum, sakit tenggorokan karena pilek disebabkan oleh virus influenza, serta diperparah dengan kondisi tubuh yang kurang asupan cairan dan istirahat.
Oleh sebab itu, kamu bisa melakukan cara menghilangkan sakit tenggorokan karena pilek secara alami dan mudah.
Salah satu cara untuk meringankan nyeri tenggorokan karena pilek adalah dengan minum Adem Sari.
Adem Sari adalah minuman panas dalam dengan kandungan jeruk nipis, lemon, vitamin c tinggi, herbal yang memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Tidak hanya itu, Adem Sari dapat membantu meredakan beberapa gejala seperti sariawan, sakit tenggorokan, bibir pecah-pecah, dan bau mulut.
Tunggu apalagi? Yuk, sedia Adem Sari di rumah sebagai pilihan untuk membantu melawan virus influenza. Healthy product for healthy family!
Baca juga: Rhinitis Alergi (Hay Fever): Gejala, Penyebab & Pengobatan