7 Cara Mengatasi Burnout Kerja Untuk Jaga Kesehatan Mental
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Mengalami perubahan emosi secara tiba-tiba, kehilangan fokus, motivasi bekerja, dan menurunnya produktivitas di tengah rutinitas harian terkadang dapat terjadi pada setiap individu. Jika kondisinya parah, maka berpotensi mengakibatkan stres yang berkelanjutan.
Hal tersebut dapat dikatakan sebagai ciri-ciri burnout kerja yang tentu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebenarnya, ada beberapa cara mengatasi burnout di tempat kerja yang dapat dilakukan. Yuk, simak artikel ini untuk informasi selengkapnya.
Sebelum mengambil langkah pasti untuk mengatasi burnout kerja, kamu harus mengenali dan memahami kondisi yang sedang dialami terlebih dahulu. Pasalnya, terkadang saat seseorang mengalami burnout, mereka justru mengira bahwa hal tersebut hanya rasa malas semata.
Walaupun tampak serupa atau mirip, burnout dan malas adalah dua istilah yang sangat berbeda. Malas mengacu pada kondisi keengganan seseorang dalam melakukan sesuatu karena kurangnya minat, ketertarikan, atau tidak memandangnya sebagai hal yang penting.
Mereka mungkin bisa bangkit dan menjalaninya, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya. Rasa malas cenderung bersifat sementara dan dapat diatasi dengan menerapkan kedisiplinan, menyusun aktivitas secara terstruktur, serta menetapkan tujuan.
Sementara itu, burnout merupakan kondisi kelelahan secara fisik, emosional, dan mental akibat beban aktivitas yang dilakukan setiap hari secara berlebihan. Dalam jangka panjang, kondisi burnout dapat berisiko terhadap gangguan kesehatan mental.
Pada dasarnya, fase burnout tidak terjadi atau datang secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami burnout awalnya merasakan antusiasme tinggi dengan pekerjaan atau perannya sekarang. Kemudian, ia akan mulai merasa stres ringan seiring berjalannya waktu.
Apabila stres ringan tidak segera ditangani, maka akan berkembang menjadi kronis hingga burnout. Selama burnout, ia bisa mengalami gangguan tidur, sakit kepala, merasa putus asa, dan mengisolasi diri dari kehidupan sosial.
Seperti yang telah diketahui, burnout dapat menimbulkan efek negatif berkelanjutan. Untuk mengurangi risiko tersebut, kamu perlu melakukan beberapa cara mengatasi burnout di tempat kerja. Adapun cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi mengatasi burnout yang pertama adalah menjauhi penyebabnya. Apabila disebabkan oleh tekanan kerja yang berlebihan dan terlalu berat, maka cobalah untuk mengatur prioritas serta batasan kerjamu.
Dalam hal ini, komunikasikanlah dengan atasan agar menemukan solusi secara tepat.
Pengurangan terhadap jumlah beban kerja dapat berdampak positif pada penurunan tingkat stres maupun burnout. Dengan begitu, pekerjaan pun bisa menjadi lebih ideal dan seimbang.
Memiliki ekspektasi tinggi saat melakukan sesuatu merupakan hal yang lumrah. Tetapi, jangan sampai hal tersebut menjadi sebuah beban hingga menyebabkan burnout. Jika sudah terjadi, mungkin kamu bisa mencoba untuk mengubah ekspektasi dan bersikap realistis.
Tetapkan ekspektasi yang tidak berlebihan dan evaluasilah setiap aktivitas. Berikan juga apresiasi terhadap diri sendiri ketika mendapatkan suatu pencapaian. Menerapkan strategi mengatasi burnout ini tentu akan memberikan hasil yang positif pada kesehatan mental.
Selanjutnya, cara mengatasi burnout di tempat kerja dapat diterapkan dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Cobalah mengeksplorasi hal-hal yang kamu suka dan nikmati. Kemudian, luangkan sedikit waktu untuk menjalankannya.
Hal tersebut bagus untuk mengembalikan motivasi dan semangat kerja pada dirimu. Selain itu, pikiran menjadi lebih rileks dan santai. Alhasil, kamu bisa kerja lebih tenang dan produktivitas pun meningkat.
Baca juga: 7 Cara Manajemen Waktu yang Tepat, Kerja Jadi Lebih Efektif!
Mengetahui tips mengatasi burnout dapat membantumu memahami pentingnya kesehatan mental di tempat kerja. Saat kelelahan secara fisik, mental, dan emosional melanda sebaiknya jangan dipendam sendiri.
Sebaliknya, carilah dukungan dari orang-orang terdekat, seperti orang tua, teman, rekan kerja, atau atasan. Bercerita dengan mereka terkait kesulitanmu dapat mengangkat sedikit beban pikiran yang sedang ditanggung.
Mereka pun bisa memberikan motivasi, dukungan, dan semangat kepadamu. Hal tersebut sangat berguna untuk membantu dalam mengatasi stres kerja yang sering memicu munculnya burnout.
Strategi mengatasi burnout di tempat kerja yang bisa dipertimbangkan adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Selain menjaga kesehatan fisik, gaya hidup sehat bermanfaat untuk membuat pikiran menjadi lebih jernih dan fokus.
Hal ini pun bagus untuk membangun daya tahan mental dalam menghadapi segala tantangan dalam bekerja. Adapun beberapa gaya hidup sehat yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
Bagi seorang pekerja, menjaga work-life balance sebaik mungkin sangatlah penting agar terhindar dari stres berkepanjangan yang menimbulkan burnout kerja. Adapun langkah yang bisa diambil adalah dengan beristirahat sejenak dari pekerjaan.
Cobalah pergi berlibur sesekali di akhir pekan guna menjernihkan pikiran dan mengusir rasa penat. Tips mengatasi burnout di tempat kerja ini secara efektif dapat membantumu membagi waktu untuk bekerja, bersantai, dan menjalankan aktivitas harian lainnya.
Jika burnout yang dialami sudah membuatmu merasa sangat kewalahan, maka lebih baik segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Tenaga medis profesional bisa memeriksa keadaanmu dan memberikan penanganan secara tepat.
Jadi, jangan ragu untuk memeriksa kesehatan mental ke psikolog atau psikiater apabila memang diperlukan. Dengan demikian, keadaan emosional dan kualitas hidup bisa menjadi lebih baik serta stabil.
Baca juga: Hustle Culture: Pengertian, Ciri, Dampak, dan Solusinya
Itulah penjelasan mengenai cara mengatasi burnout di tempat kerja yang penting untuk diketahui. Memahami informasi tersebut akan membantu kamu mencari solusi yang tepat untuk mencegah burnout dengan lebih awal.
Seperti yang telah diketahui, salah satu pemicu burnout adalah stres kerja berkepanjangan. Nah, untuk mengurangi stres kerja dan meminimalkan burnout, maka jangan lupa sediakan serta menggunakan Plossa.
Plossa merupakan minyak aromaterapi dari Enesis Group yang memiliki manfaat multifungsi 4 in 1, yakni roll on, pijat, inhaler, dan kerok. Kandungan eucalyptus di dalamnya berperan sebagai antivirus. Sedangkan, menthol-nya berfungsi sebagai bronchodilator.
Setiap bagian pada Plossa mempunyai manfaatnya masing-masing, seperti roll on yang dioleskan guna menghangatkan badan. Bagian yang tumpul dipakai untuk memijat dan inhaler bermanfaat dalam merelaksasi otak serta tubuh.
Tidak hanya itu, bagian tajamnya bisa untuk acupressure. Kamu pun dapat memanfaatkan bagian pipihnya untuk kerokan ketika masuk angin. Sungguh praktis, bukan? Jadi, yuk, rasakan sensasi relaksasi untuk mencegah stres dengan healthy product for healthy family, Plossa!
Baca juga: Apa itu Gangguan Kecemasan Umum? Ketahui Cara Mengatasinya!