
Seiring bertambahnya usia, anak mulai belajar berbagai keterampilan motorik, termasuk motorik halus yang sangat penting untuk menulis.
Menulis bisa diajarkan sejak dini bersamaan dengan membaca dan berhitung, namun banyak orang tua merasa kesulitan. Pasalnya, menulis tidak hanya sekadar aktivitas mencoret-coret. Anak diharuskan untuk mengikuti pola huruf atau angka yang benar saat belajar menulis.
Untuk mengetahui cara mengajari anak menulis dengan mudah dan menyenangkan di rumah, simak artikel ini sampai selesai.
Kemampuan menulis anak berkembang secara bertahap, dan setiap anak punya waktunya sendiri. Pada usia 2–3 tahun, anak biasanya mulai mencoret-coret kertas dan belajar memegang pensil atau krayon, yang penting untuk melatih koordinasi tangan dan mata.
Saat menginjak usia 3–4 tahun, anak mulai mengenal bentuk dasar seperti lingkaran, segitiga, atau garis, sekaligus meniru huruf dari nama mereka sendiri.
Memasuki usia 5–6 tahun, anak mulai bisa menulis huruf dengan lebih rapi, membuat kata sederhana, dan menulis nama sendiri, dengan pegangan pensil yang lebih stabil dan kemampuan duduk lebih lama saat menulis.
Setelah usia 6 tahun, tepatnya ketika masuk sekolah dasar, anak mulai belajar menulis kalimat pendek dan cerita sederhana, kemampuan yang terus berkembang seiring dengan bertambahnya kosakata, tata bahasa, dan kemampuan membaca.
Untuk mengajari anak menulis secara efektif, kamu bisa menggunakan beberapa cara agar proses belajar lebih menyenangkan dan anak cepat terbiasa. Berikut cara mengajari anak menulis yang bisa dicoba:
Menurut Jurnal Springer Nature, latihan menyalin (copying practice) menunjukkan bahwa anak TK bisa lebih baik dalam menulis huruf.
Kegiatan ini membantu melatih koordinasi tangan dan mata serta memperkuat ingatan terhadap bentuk huruf, sehingga kemampuan menulis anak menjadi lebih rapi dan teratur.
Tips pertama adalah menggunakan buku dan alat tulis yang berwarna-warni untuk menarik minat anak. Anak-anak biasanya lebih tertarik pada warna-warna cerah daripada hitam-putih biasa.
Selain membuat menulis lebih menyenangkan, alat tulis warna-warni juga bisa membantu mengenalkan nama-nama warna kepada si kecil.
Baca juga: 10 Rekomendasi Mainan Motorik Anak, Penting untuk Perkembangannya!
Untuk memudahkan anak belajar menulis, kamu bisa memakai buku berpola yang banyak dijual di toko buku. Buku ini sudah punya pola huruf dari A–Z dan angka 1–10.
Dengan metode trace the dot, anak diminta menelusuri titik-titik di halaman hingga membentuk huruf atau angka dengan benar, sehingga lebih mudah memahami bentuknya.
Meskipun sudah ada pola, anak sering masih bingung cara menulisnya. Orang tua bisa memberikan contoh terlebih dahulu menulis sesuai pola, lalu minta anak menulis meniru contoh tersebut. Cara ini membantu anak lebih mudah memahami dan menulis dengan benar.
Saat anak mulai merasa jenuh menulis sesuai pola, orang tua bisa memberi kesempatan untuk menulis bebas.
Cara mengajari anak menulis cepat ini bisa dilakukan dengan menyediakan kertas kosong dan membiarkan anak bereksperimen dengan ukuran huruf, warna, dan bentuk sesuai keinginannya.
Anak bisa menulis huruf atau angka, atau membuat gambar sederhana seperti lingkaran, kotak, atau segitiga. Jika anak menolak, biarkan ia menulis atau menggambar sesuka hati agar tetap semangat dan tidak cepat bosan.
Salah satu cara mengajari anak menulis adalah memberi target yang mudah dicapai. Contohnya, hari ini anak fokus menulis huruf A dan B sampai bisa dengan baik mengikuti pola.
Hari berikutnya, lanjut ke huruf C, D, dan seterusnya hingga anak mampu menulis semua huruf dan angka dengan lancar. Setelah terbiasa, anak bisa dilatih menulis tanpa pola agar kemampuan menulisnya makin terasah.
Cara mengajari anak menulis rapi bisa dilakukan dengan membiasakan aktivitas ini sejak usia dini. Otak anak berkembang sangat cepat sehingga memudahkannya menangkap hal-hal baru.
Selain menulis, orang tua juga bisa mengenalkan membaca, berhitung, dan bahasa lain, seperti bahasa Inggris, secara bersamaan.
Baca juga: 10 Permainan Anak Tradisional, Bantu Tumbuh Kembang si Kecil!
Salah satu cara mengajari anak menulis adalah dengan mendaftarkan anak ke kursus calistung, yaitu belajar membaca, menulis, dan berhitung. Di kursus ini, materi disesuaikan khusus untuk anak usia dini agar lebih mudah dipahami.
Selain calistung, anak juga bisa mengikuti kelas lain seperti Sains atau Bahasa Inggris sehingga orang tua bisa memilih kelas yang paling sesuai dengan kebutuhan dan bakat anak.
Terakhir, orang tua perlu mendampingi anak dengan sabar. Saat belajar menulis, anak kadang bisa bosan, malas, atau rewel. Hadapi situasi ini dengan tenang. Jika anak rewel, hibur dulu sampai ia tenang, lalu ajak belajar lagi dengan perlahan agar anak mau mencoba kembali.
Itulah beberapa cara mengajari anak menulis, mulai dari latihan menyalin hingga didampingi dengan sabar. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, anak bisa belajar menulis dengan lebih mudah, menyenangkan, dan bertahap sesuai kemampuan mereka.
Belajar menulis melibatkan banyak aktivitas fisik, seperti memegang pensil, buku, kertas, kartu huruf, dan berbagai alat bantu lainnya. Itulah mengapa menjaga kebersihan tangan menjadi sangat penting dilakukan agar anak tetap sehat dan proses belajar berjalan nyaman.
Saat tidak sempat mencuci tangan dengan air dan sabun, Antis Double Action bisa menjadi solusi praktis. Produk dari Enesis Group ini terbukti efektif membunuh kuman penyebab diare, typhus, salmonella, E.coli, hingga flu, sesuai standar WHO dan teruji secara klinis.
Antis tersedia dalam bentuk gel maupun spray, mengandung alkohol 70% yang cepat membunuh kuman, dilengkapi moisturizer agar tangan tidak kering, dan memberikan perlindungan optimal.
Dengan menjaga tangan tetap bersih, anak bisa belajar menulis dengan aman dan nyaman tanpa gangguan kuman. Yuk, pastikan sesi belajar menulis si kecil selalu menyenangkan sekaligus higienis dengan Antis Double Action!
Baca juga: Cara Melatih Anak Berjalan: Panduan Aman dan Menyenangkan bagi Si Kecil