cara mencegah diare pada anak
Oktober 29, 2024 Artikel

Cara Mencegah Diare pada Anak, Simak Penyebab & Tips Mengobati

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita

Diare adalah salah satu masalah pencernaan yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebabnya pun beragam, mulai dari efek samping konsumsi obat sampai keracunan makanan. Memahami cara mencegah diare pada anak sangatlah penting untuk mencegah terjadinya masalah lebih serius.

Gejala diare pada anak umumnya sama seperti pada orang dewasa yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) hingga 3 kali atau lebih dalam sehari dan tekstur tinja lebih cair. Kondisi ini sering kali membuat khawatir para orang tua. 

Lantas, bagaimana cara mencegah diare pada anak dan apa saja upaya pengobatan jika sudah terinfeksi? Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Diare pada Anak

Penyebab diare pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi kuman yang berasal dari kontaminasi makanan atau minuman. Infeksi ini biasanya terjadi ketika daya tahan tubuhnya rendah, seperti pada kondisi kekurangan asupan ASI eksklusif hingga usia enam bulan.

Di samping itu, diare pada anak juga bisa disebabkan oleh keracunan makanan, gangguan penyerapan makanan, efek samping obat-obatan, alergi, sampai kondisi lingkungan sekitar, seperti sanitasi yang buruk.

Cara Mencegah Diare pada Anak

Mencegah diare pada anak penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah masalah yang lebih serius seperti dehidrasi. Pencegahan dapat dilakukan dengan memperhatikan kebersihan lingkungan dan asupan makanan yang dikonsumsi anak. Berikut adalah beberapa cara mencegah diare pada anak:

  • Mengajari anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan serta setelah menggunakan toilet.
  • Memastikan makanan yang dikonsumsi anak bersih dan dimasak dengan matang.
  • Hindari memberikan air yang tidak terjamin kebersihannya kepada anak.
  • Imunisasi rotavirus untuk melindungi anak dari infeksi rotavirus yang sering menjadi penyebab diare. Vaksinasi diberikan sebanyak 3 dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
  • Mencukupi kebutuhan ASI eksklusif pada anak, setidaknya sampai usia 2 tahun untuk mengoptimalkan daya tahan tubuhnya.
  • Mengajarkan kebiasaan konsumsi makanan bergizi seimbang dan bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan.

Baca juga: 11 Cara Mengatasi Diare secara Alami di Rumah, Mudah & Aman!

Gejala Diare pada Anak

Gejala diare pada anak bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya, namun yang paling umum frekuensi BAB akan lebih sering dan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih encer. Berikut beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan:

  • Tubuh lemas dan tidak aktif seperti biasanya.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Rasa nyeri pada perut dan kram.
  • Demam.
  • Perut kembung.
  • Mual dan muntah.

Tingkatan Diare pada Anak

Diare pada anak bisa dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan berdasarkan tingkat keparahan dan dehidrasi yang dialami. Memahami tingkatan ini akan membantu menentukan langkah pengobatan yang tepat.

1. Tanpa Dehidrasi

Diare pada tingkat ini biasanya bersifat ringan dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering namun tidak disertai tanda-tanda dehidrasi. Anak masih tampak aktif, tidak merasa lemas, dan mulut serta kulitnya tidak kering. Dalam kondisi ini, cairan tubuh yang hilang masih bisa digantikan melalui asupan cairan biasa seperti air putih atau larutan elektrolit.

2. Dehidrasi Ringan-Sedang

Pada tingkat ini, anak mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, rasa haus meningkat, mata sedikit cekung, dan berkurangnya frekuensi buang air kecil. Anak mungkin tampak lebih lelah atau rewel dari biasanya. 

Dehidrasi ringan hingga sedang memerlukan penggantian cairan yang lebih intensif, seperti memberikan larutan rehidrasi oral (oralit) untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh anak.

3. Dehidrasi Berat

Dehidrasi berat merupakan kondisi serius dan membutuhkan penanganan medis segera. Tanda-tanda dehidrasi berat meliputi mata sangat cekung, kulit kehilangan elastisitasnya, anak malas menyusu hingga penurunan kesadaran, serta buang air kecil yang sangat jarang atau tidak sama sekali. 

Anak bisa tampak sangat lemah dan bahkan kehilangan kesadaran. Dalam kondisi ini, penggantian cairan melalui infus biasanya diperlukan di rumah sakit.

Baca juga: 5 Penyebab BAB Cair Tapi Bukan Diare dan Cara Mengatasinya

Cara Mengobati Diare pada Anak

Mengobati diare pada anak tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Namun, secara umum, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu anak sembuh lebih cepat dan mencegah komplikasi seperti dehidrasi. Berikut beberapa cara mengobati diare pada anak yang bisa dilakukan di rumah:

  • Memenuhi kebutuhan cairan anak dengan memberikan cairan oralit dan ASI (terutama pada anak usia di bawah 6 bulan).
  • Memberikan suplemen zinc selama 10 hari berturut-turut untuk memperbaiki lapisan usus yang mengalami kerusakan akibat diare.
  • Hindari memberikan obat diare pada anak tanpa adanya anjuran dari dokter.

Itulah penjelasan lengkap terkait cara mencegah diare pada anak beserta informasi terkait lainnya. Pada intinya, tindakan pencegahan lebih baik dari mengobati sehingga anak-anak terhindar dari diare.

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa cara mencegah diare pada anak bisa dilakukan dengan menerapkan kebiasaan mencuci tangan setelah dan sesudah makan. Sebagai alternatif, kamu juga bisa menggunakan hand sanitizer Antis apabila sedang berada di luar rumah.

Antis dari Enesis Group adalah pelopor pembersih tangan di Indonesia yang praktis di bawa ke mana saja dan efektif membunuh kuman, termasuk penyebab diare. Produksinya juga telah memenuhi standar WHO dan teruji klinis untuk menjamin keamanan serta efektivitasnya.

Produk ini mengandung 70% bahan aktif alkohol yang efektif membunuh kuman, seperti E. coli dan S.aureus. Kandungan moisturizer pada Antis juga menjaga kulit tangan tetap terasa lembap setelah pemakaian. Dengan perlindungan optimal selama 2 jam, kamu tak perlu khawatir lagi soal kontaminasi kuman.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Antis untuk melindungi keluarga dari kuman berbahaya penyebab diare. Ingat, healthy product for healthy family!

Baca juga: Diare karena Asam Lambung: Benarkah Saling Berkaitan?

Related article