komplikasi malaria
Juli 7, 2024 Artikel

Ini Komplikasi Malaria yang Perlu Diwaspadai, Wajib Tahu!

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Malaria adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dan ditularkan melalui gigitan salah satu jenis nyamuk yang berbahaya. Selain gejala umum, seperti demam dan menggigil, komplikasi malaria ada beragam, bahkan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. 

Untuk memberi Anda pemahaman yang lebih mendalam, di artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai malaria, mulai dari penyebab, komplikasi, dan pengobatannya.

Apa itu Malaria?

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia melalui air liur nyamuk yang mengandung parasit, Plasmodium bergerak ke hati, yaitu tempat awal mereka berkembang biak sebelum berpindah ke sel darah merah.

Ketika Plasmodium berhasil menginfeksi sel darah merah, parasit ini akan membelah diri untuk menghasilkan lebih banyak parasit. Akibatnya, sel darah merah tersebut pecah dan semua parasit-parasit Plasmodium berhasil mengalir di aliran darah. 

Proses ini tidak hanya memungkinkan parasit menginfeksi sel darah merah lainnya, tetapi juga menyebabkan pelepasan zat-zat kimia beracun ke dalam tubuh yang menjadi penyebab timbulnya gejala dan komplikasi malaria.

Baca juga: 5 Tempat di dalam Rumah yang Sering Dihinggapi Nyamuk

Penyebab Malaria

Selain ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi, ada beberapa situasi di mana malaria bisa ditularkan dari manusia ke manusia, seperti: 

  • Dari ibu hamil ke bayi yang belum lahir: Malaria dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin selama kehamilan, terutama pada kasus malaria Plasmodium falciparum yang parah.
  • Melalui berbagi jarum: Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dapat menyebabkan penularan malaria.
  • Melalui transfusi darah: Jika darah dari donor yang terinfeksi malaria digunakan untuk transfusi, parasit dapat ditularkan kepada penerima.
  • Melalui transplantasi organ: Kasus ini jarang terjadi, tetapi jika organ dari donor yang terinfeksi malaria digunakan untuk transplantasi, maka penerima organ tersebut dapat terinfeksi.

Adapun lima spesies Plasmodium yang menginfeksi manusia, yaitu: 

  • Plasmodium falciparum: Merupakan penyebab utama malaria berat dan sering kali mematikan jika tidak diobati dengan cepat. Parasit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti malaria serebral.
  • Plasmodium vivax: Selain menyebabkan infeksi akut, Plasmodium vivax juga memiliki kemampuan untuk menyebabkan kambuhnya infeksi (relapse) karena dapat menetap dalam hati dalam bentuk laten.
  • Plasmodium ovale: Seperti Plasmodium vivax, Plasmodium ovale juga dapat menyebabkan infeksi berulang karena mampu menetap dalam hati dalam bentuk laten.
  • Plasmodium malariae: Parasit ini cenderung menyebabkan infeksi yang lebih ringan daripada Plasmodium falciparum, tetapi dapat bertahan lama dalam tubuh manusia.
  • Plasmodium knowlesi: Awalnya parasit ini dikenal sebagai penyebab malaria pada kera, tetapi belakangan diketahui bahwa Plasmodium knowlesi juga dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit serius.

Baca juga: Mengenal Gejala Malaria pada Tubuh

Komplikasi Malaria

Setelah mengetahui jenis-jenis parasit yang menyebabkan malaria pada manusia, maka berikut adalah beberapa jenis penyakit yang menjadi komplikasi malaria.

1. Malaria Serebral 

Malaria serebral terjadi ketika parasit Plasmodium falciparum menginfeksi sel-sel darah merah dan menyebabkan peradangan serta pembekuan pada pembuluh darah kecil di otak. Hal ini mengakibatkan sumbatan pembuluh darah otak yang kemudian mengganggu aliran darah dan menyebabkan hipoksia otak. 

Gejala awalnya termasuk demam tinggi, sakit kepala parah, dan mungkin kejang. Jika tidak diobati, komplikasi malaria ini bisa mengakibatkan penderita kehilangan kesadaran, koma, bahkan kematian.

2. Gagal Ginjal

Penyakit gagal ginjal yang disebabkan oleh komplikasi malaria sering terjadi pada orang dewasa. Hal ini terjadi karena adanya sumbatan pada kapiler darah ginjal yang disebabkan oleh parasit malaria sehingga berdampak pada penurunan aliran darah ke ginjal. 

Komplikasi malaria ini dapat menyebabkan gangguan irama jantung, seperti aritmia dan  peradangan pada perikardium (jaringan di sekitar jantung) sehingga dapat mengakibatkan nyeri dada dan gangguan fungsi jantung yang serius.

3. Gangguan Pernapasan Akut 

Gangguan pernapasan akut karena malaria terjadi ketika adanya penumpukan cairan di paru-paru. Penumpukan cairan ini disebabkan oleh parasit malaria yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan zat inflamasi secara berlebihan sehingga memicu kerusakan pada dinding pembuluh darah paru-paru. 

Akibatnya, cairan dan sel darah merah bocor ke dalam ruang udara paru-paru sehingga pertukaran oksigen dan karbon dioksida terganggu. Komplikasi malaria ini akan menimbulkan gejala berupa kesulitan bernapas yang parah, napas cepat, dan kadar oksigen dalam darah yang turun drastis. 

4. Anemia Berat 

Malaria menyebabkan anemia berat melalui beberapa mekanisme. Salah satunya adalah karena parasit Plasmodium hidup dan bereproduksi di dalam sel darah merah sehingga mengalami kerusakan. 

Selain itu, infeksi dapat menghambat pembentukan sel darah merah baru di sumsum tulang. Gejala komplikasi malaria ini meliputi kelelahan yang ekstrem, sesak napas, detak jantung yang tidak teratur, dan kulit pucat.

5. Gula Darah Rendah 

Malaria dapat menyebabkan hipoglikemia, terutama pada individu yang rentan, seperti anak-anak dan ibu hamil. Parasit malaria mengganggu metabolisme glukosa dalam tubuh dan mengakibatkan penurunan kadar glukosa pada darah secara signifikan. Gejala komplikasi malaria ini meliputi keringat berlebihan, lemah, kebingungan, gemetar, dan dalam kasus yang parah berupa kejang atau kehilangan kesadaran.

Pengobatan Malaria

Pengobatan malaria tergantung pada jenis Plasmodium yang menginfeksi, tingkat keparahan infeksi, usia pasien, dan kondisi kesehatan lainnya. Berikut adalah obat-obatan yang umum  digunakan:

  • Chloroquine: Digunakan untuk mengobati infeksi oleh Plasmodium vivax, ovale, dan beberapa strain Plasmodium malariae. Namun, banyak strain Plasmodium falciparum telah menjadi resistan terhadap chloroquine.
  • Artemisinin-Based Combination Therapies (ACTs): Kombinasi obat ini adalah pengobatan utama untuk Plasmodium falciparum yang resistan chloroquine. Contoh ACTs termasuk artemether-lumefantrine dan artesunate-mefloquine.
  • Quinine: Digunakan untuk mengobati malaria berat dan digunakan bersama dengan doksisiklin atau klindamisin.
  • Atovaquone-proguanil (Malarone): Obat kombinasi ini efektif melawan strain yang resistan terhadap chloroquine.
  • Primaquine: Digunakan untuk mencegah kekambuhan malaria oleh Plasmodium vivax dan ovale dengan menghilangkan parasit di hati.

Demikian penjelasan mengenai penyebab dan komplikasi malaria, serta pengobatannya. Sebagai kesimpulan, malaria merupakan penyakit serius yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Oleh karena itu, mengambil langkah pencegahan menjadi sangat penting untuk Anda lakukan demi melindungi diri dan keluarga dari ancaman malaria.

Dalam hal ini, Force Magic dari Enesis Group menjadi solusi efektif untuk mencegah gigitan nyamuk. Force Magic adalah semprotan anti nyamuk 2-in-1 yang mengandung bahan aktif synthetic pyrethroid sehingga mampu melumpuhkan dan mematikan nyamuk dengan cepat.  

Yuk, lindungi diri dan keluarga Anda dari ancaman malaria dengan menggunakan Force Magic sekarang!

Baca juga: 11 Cara Pencegahan Perkembangbiakan Nyamuk, Wajib Dilakukan!

Related article