Antis – Bakteri penyebab biduran adalah salah satu pemicu permasalahan kulit yang menyebabkan rasa gatal dan kemerahan.
Biduran (Urtikaria) termasuk jenis infeksi kulit yang biasanya muncul di satu bagian tubuh dan menyebar ke area lainnya sehingga kondisi ini cukup mengganggu bagi penderitanya.
Di dunia medis, biduran sering dikaitkan sebagai reaksi alergi. Namun, muncul beberapa penelitian yang menyatakan penyebab biduran juga bisa dikarenakan oleh bakteri tertentu.
Oleh sebab itu, di bawah ini adalah penjelasan terkait bakteri penyebab biduran serta faktor risiko yang bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Yuk, simak!
Biduran adalah jenis ruam kulit yang menyebabkan gatal dan berwarna merah muda atau seperti daging. Ruam tersebut terkadang juga disertai rasa sakit dan terkadang menyengat.
Selain itu, ruam biduran biasanya muncul secara tiba-tiba, bisa berpindah ke berbagai bagian tubuh, dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam.
Meski begitu, biduran juga bisa disertai gejala lain yang harus diwaspadai, seperti pusing, sesak nafas, tubuh lelah dan lemas, serta pembengkakan di area mata atau mulut.
Pada dasarnya, biduran bisa dikarenakan reaksi alergi kulit. Namun, ada juga bakteri penyebab biduran yang bisa berkembang biak melalui berbagai macam faktor risiko.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Cureus pada tahun 2019 menyebutkan bahwa Helicobacter pylori adalah salah satu bakteri penyebab biduran.
Helicobacter pylori dapat memicu urtikaria kronis apabila tidak segera diobati selama 14 hari. Selain itu, menurut ECARF, Streptococcus juga diidentifikasi sebagai pemicu biduran kronis.
Selain dua bakteri tersebut, penelitian yang diterbitkan oleh National Institute of Health mencatat bahwa Giardia lamblia juga merupakan salah satu bakteri penyebab biduran. Ada juga bakteri penyebab biduran lainnya yaitu Haemophilus influenzae tipe B.
Namun, penting untuk diingat bahwa kedua bakteri tersebut tidak selalu berhubungan dan kasus-kasusnya pun jarang terjadi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bakteri penyebab biduran bisa tumbuh dan berkembang biak melalui berbagai macam faktor risiko. Faktor-faktor risiko yang dapat memicu biduran, di antaranya yaitu:
Salah satu faktor risiko biduran adalah tubuh yang kotor dan berkeringat. Hal ini dikarenakan ketika kotoran dan keringat terperangkap di pori-pori kulit, maka akan melepaskan histamin atau zat anti alergi yang memicu gatal, bengkak, dan kemerahan.
Biduran juga bisa disebabkan oleh penyakit kronis yang melemahkan imunitas tubuh.
Contohnya, sebuah studi yang diterbitkan oleh National Institute of Health menyatakan bahwa biduran merupakan gejala umum bagi penderita diabetes.
Selain diabetes, adapun penyakit kronis lainnya yang bisa memicu biduran adalah limfoma, gagal ginjal kronis, hepatitis, dan HIV.
Reaksi alergi, seperti dari makanan, obat-obatan, serangga, dan lain-lain, dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab biduran.
Ketika tubuh terpapar alergen, maka sistem kekebalan tubuh akan melepaskan histamin dan zat lain yang menyebabkan peradangan kulit.
Baca juga: 10 Penyebab Bintik Merah Pada Kulit yang Jarang Diketahui
Menurut penelitian “Psychological Stress and Chronic Urticaria”, gangguan stres bisa menyebabkan gejala biduran.
Hal ini bisa terjadi karena kulit adalah tempat persepsi dan respon stres secara langsung. Akibatnya, kulit akan menyebabkan radang yang disertai bentol merah seperti biduran.
Suhu udara dingin termasuk salah satu faktor risiko biduran. Hal ini dikarenakan suhu udara dingin dapat merangsang pelepasan histamin yang menyebabkan ruam kulit.
Meskipun kondisi ini bersifat sementara, namun bagi penderita alergi dingin, maka harus segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Terakhir, faktor risiko yang dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab biduran adalah gangguan autoimun.
Gejala autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan terlalu aktif dan keliru dalam menyerang sel-sel tubuh sehingga memicu peradangan di kulit.
Meskipun biduran bisa muncul dari berbagai macam faktor risiko, namun kamu tidak perlu khawatir untuk mengatasinya. Di bawah ini adalah beberapa cara mengatasi biduran, yaitu:
Pertama, kamu bisa menggunakan krim anti gatal yang mengandung 1% mentol atau kalamin untuk meredakan gejala biduran.
Akan tetapi, untuk menggunakan krim ini, kamu harus mendapatkan resep dokter terlebih dahulu supaya bisa mengurangi efek samping.
Salah satu cara ampuh mengatasi biduran adalah dengan minum obat antihistamin yang dapat membantu mengurangi rasa gatal dan bengkak di kulit.
Namun, sama halnya dengan krim gatal di atas, kamu harus mendapatkan resep dokter untuk mengonsumsi obat ini.
Kompres dingin juga bisa menjadi cara ampuh untuk mengatasi gejala gatal dan bentol akibat biduran.
Pertama, kamu harus membungkus es dengan handuk lembut. Lalu, kompres gejala biduran di kulit beberapa kali dalam sehari.
Terapi cahaya atau fototerapi adalah cara mengatasi gejala biduran apabila pemakaian obat antihistamin sudah tidak bekerja.
Terapi ini melibatkan pemaparan cahaya ke area biduran dan dibantu pemberian zat fotosensitif secara oral atau topikal untuk mengurangi peradangan di kulit.
Terakhir, cara mengatasi penyakit biduran adalah menerapkan hidup bersih dan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Rutinlah mengonsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan memakai pakaian bersih supaya terhindar dari faktor risiko biduran.
Itu dia penjelasan terkait bakteri penyebab biduran yang harus diwaspadai beserta informasi lainnya, yaitu faktor risiko dan cara mengatasinya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa beberapa jenis bakteri penyebab biduran adalah Helicobacter pylori, Streptococcus, Haemophilus influenzae tipe B, dan Giardia lamblia.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi kamu untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar supaya bisa mencegah pertumbuhan bakteri tersebut.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kebersihan diri sendiri adalah dengan menggunakan Antis.
Antis adalah pelopor pembersih tangan di Indonesia yang terbukti efektif membunuh kuman sesuai dengan standar WHO dan teruji secara klinis.
Dengan bahan aktif alkohol 70%, Antis dapat membunuh 99% kuman dengan cepat hanya dalam 4 detik.
Lebih dari itu, Antis juga memiliki efek long lasting sehingga mampu memberikan perlindungan dari kuman di tangan selama 2 jam.
Karena memiliki kandungan moisturizer, Antis tidak akan membuat tangan lengket dan kering.
Yuk, gunakan Antis untuk menjaga kebersihan tangan sehingga terhindar dari bakteri penyebab biduran! Healthy product for healthy family.
Baca juga: 13 Cara agar Vitiligo Tidak Menyebar serta Penyebabnya