Soffell – Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus demam berdarah tertinggi di kawasan Asia Tenggara. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara endemik demam berdarah dengue (DBD) karena pernah mengalami kasus penyebaran penyakit DBD yang cukup tinggi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang menular ke manusia melalui gigitan nyamuk. Jenis nyamuk yang menjadi perantara penularan virus dengue adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini harus diwaspadai karena bisa menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius. Untuk, kita harus mengetahui apa saja tanda gejala demam berdarah agar bisa segera memberikan penanganan yang tepat jika mengalami gejala tersebut. Lalu, apa saja tanda gejala demam berdarah? Cek jawabannya di bawah ini!
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa tanda gejala demam berdarah hampir mirip dengan flu. Penderita DBD akan mengalami demam tinggi mencapai 40 °C yang disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat. Menurut Johns Hopkins Medicine, demam tinggi akibat demam berdarah tidak sama seperti demam biasa. Penderita DBD akan mengalami demam tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 2 – 7 hari. Akibat demam tinggi, penderita DBD juga bisa mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.
Baca Juga: Waspada Serangan Nyamuk Demam Berdarah di Tempat Liburan
Tanda gejala demam berdarah selanjutnya yang tidak boleh disepelekan adalah sakit kepala. Gejala ini umumnya muncul beberapa jam setelah demam tinggi menyerang. Pan American Health Organization (PAHO) menyatakan bahwa demam berdarah menyebabkan penderita mengalami demam akut selama 2 – 7 hari yang disertai dengan gejala sakit kepala hebat. Umumnya, sakit kepala terasa sangat kuat pada area dahi serta belakang mata. Hal ini pula yang menjadi ciri khas dari penyakit DBD, yaitu penderita mengalami nyeri di belakang mata.
Penyakit demam berdarah juga akan menyebabkan penderita mengalami mual dan muntah-muntah. Infeksi virus dengue pada tubuh akan menyebabkan masalah pencernaan, sehingga penderita mengalami gejala berupa mual dan muntah. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala mual dan muntah biasanya berlangsung selama 2 – 4 hari setelah tubuh terinfeksi oleh virus dengue. Gejala ini menyebabkan penderita tidak enak makan dan minum, sehingga bisa mengalami kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
Johns Hopkins Medicine menyatakan bahwa demam berdarah juga bisa menyebabkan penderita mengalami nyeri di otot, tulang, dan sendi. Pada beberapa penderita, gejala ini dapat muncul dengan rasa nyeri yang hebat, sehingga rasanya tulang seperti retak. Biasanya, gejala ini muncul beberapa saat setelah tubuh mengalami demam tinggi. Nyeri otot dan sendi yang dialami oleh penderita biasanya juga disertai dengan keringat yang bercucuran.
Munculnya ruam-ruam kemerahan menjadi tanda gejala demam berdarah yang paling khas. Penyakit DBD menyebabkan kulit penderita mengalami bintik-bintik kemerahan. Bentuknya seperti pulau-pulau di permukaan kulit. Umumnya, bintik atau ruam kemerahan tersebut muncul pada hari ketiga setelah demam tinggi menyerang dan dapat berlangsung selama 2 – 3 hari. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Infectious Disease mengungkapkan bahwa munculnya bintik merah pada demam berdarah akan hilang jika fase demam akut atau viremia yang dialami penderita sudah mereda.
Nah, itu dia beberapa tanda gejala demam berdarah yang harus kita waspadai. Jika kamu atau orang lain di sekitarmu mengalami gejala yang serupa, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Sebab, demam berdarah perlu mendapatkan penanganan medis khusus agar bisa segera sembuh dan tidak bertambah parah yang dapay mengakibatkan kematian.
Baca Juga: Kenali Cara Berkembang Biak Nyamuk dan Pencegahannya