teman kerja toxic
Juni 27, 2025 Karir

5 Cara Menghadapi Teman Kerja Toxic, Bikin Kerja Lebih Tenang!

Tahukah kamu, interaksi antar karyawan juga turut membentuk suasana lingkungan kerja secara keseluruhan. Jika terdapat teman kerja toxic, karyawan lain akan merasa terganggu, mengalami burn out kerja, hingga ingin mengundurkan diri.

Jika merasa teman kerjamu toxic, jangan buru-buru resign, ya! Daripada mencari pekerjaan baru dan harus memulai semua lagi dari awal, yuk, coba terapkan beberapa cara menghadapi teman kerja toxic berikut ini!

Bahaya Memiliki Teman Kerja Toxic

Terdapat berbagai faktor penyebab penurunan produktivitas dan kinerja karyawan. Sebuah studi yang diterbitkan oleh International Journal of Environmental Research and Public Health menjelaskan bahwa lingkungan kerja yang toxic merupakan salah satu di antaranya. 

Tidak hanya berdampak pada produktivitas, lingkungan kerja toxic bahkan berpotensi menyebabkan karyawan mengundurkan diri. Di Inggris, survei terhadap lebih dari 2.000 karyawan menunjukkan bahwa 61% pekerja pernah resign karena permasalahan ini.

Ciri-Ciri Teman Kerja Toxic

Kurangnya kesadaran akan teman kerja toxic justru bisa membuat kita menyalahkan diri sendiri, lho! Tentu sangat tidak nyaman, bukan? Oleh karena itu, pahamilah ciri-ciri rekan toxic di lingkungan kerja berikut:

1. Tidak Bertanggung Jawab

Di dunia profesional, sebuah proyek biasanya harus dikerjakan secara berkelompok agar sukses. Namun, teman kerja toxic sering kali tidak mau menyelesaikan tugas yang diberikan dan hanya memanfaatkan koleganya. 

Ketika terjadi kesalahan, tipe rekan kerja satu ini cenderung menyelamatkan diri sendiri dengan menyalahkan orang lain seolah-olah dirinya tidak bersalah. Lebih parahnya lagi, mereka terkadang justru sibuk menyalahkan orang lain daripada mencari solusi. 

2. Terlalu Sering Mengeluh

Mengeluh adalah hal yang wajar, terutama jika beban kerja sangat banyak. Namun, terlalu sering mengeluh juga tidak baik karena dapat menciptakan suasana kerja yang negatif. Daripada terus-menerus mengeluh, lebih baik fokuslah untuk mencari solusi atas sebuah permasalahan.

3. Melakukan Perundungan

Contoh teman kerja toxic lain adalah mereka yang gemar merundung orang lain. Di lingkungan apa pun, perilaku ini tidak bisa dibenarkan karena dampak buruk yang ditimbulkan terhadap korban bisa sangat serius. 

Bullying tentu juga akan mengganggu produktivitas karyawan lain dan membuat lingkungan kantor menjadi tidak sehat. Akibatnya, pekerjaan mudah pun akan terasa sangat berat karena tekanan mental maupun fisik yang dialami. 

4. Hobi Bergosip

Jika rekan kerjamu suka bergosip, kamu perlu waspada! Bisa saja, di lain waktu, kamu yang menjadi bahan gosip. Padahal, masalah personal seharusnya tidak dibawa ke lingkungan kerja.

Bergosip merupakan perilaku toxic karena bisa menimbulkan konflik dan ketidakpercayaan antar karyawan. Selain itu, informasi yang disebarkan juga belum tentu benar sehingga bisa berujung pada fitnah. 

5. Senang Memberi Kritik Destruktif

Di dunia kerja, pemberian kritik sebenarnya penting jika sifatnya membangun. Namun, jika kritik tersebut menjatuhkan atau bahkan merendahkan, besar kemungkinan bahwa orang yang mengkritik merupakan teman kerja toxic

Baca juga: Hustle Culture: Pengertian, Ciri, Dampak, dan Solusinya

Cara Menghadapi Teman Kerja Toxic

Keefektifan dalam menghadapi rekan kerja toxic tentu berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain. Namun, tidak ada salahnya kamu mencoba menyelesaikan masalah ini dengan beberapa cara berikut: 

1. Fokus terhadap Perilaku

Ketika terbawa emosi, sering kali kita terlalu fokus pada kebencian dan menyalahkan teman kerja toxic tersebut. Padahal, sebaiknya kamu lebih fokus pada perilaku toxic apa yang ingin diubah.   

2. Menegur dengan Sopan

Sering kali, seseorang melakukan perbuatan toxic tanpa menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Jika merasa rekan kerjamu seperti itu, tunjukkan bahwa kamu merasa keberatan atas perilakunya. Tentunya, proses menegur harus dilakukan dengan sopan, ya!

3. Mengingatkan Kembali

Merubah perilaku seseorang tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Terkadang, kejadian yang sama bisa terulang tanpa disadari. Jika perilaku masih diulangi meskipun sudah ditegur, kamu bisa mengingatkan orang tersebut kembali untuk menghentikan perilaku yang kurang baik. 

4. Mencari Bantuan Pihak Ketiga

Di sebuah perusahaan, terdapat berbagai pihak yang dapat dihubungi ketika masalah ini terjadi, seperti departemen SDM, HR, atau atasan. Dengan menginformasikan apa yang terjadi, pihak ketiga dapat melakukan tindakan lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

5. Batasi Interaksi

Meskipun sulit, kamu masih bisa meminimalkan interaksi dengan teman kerja toxic, lho! Lakukan interaksi hanya jika diperlukan untuk urusan pekerjaan. Misal, ketika mereka sedang bergosip, kamu dapat menghindar dan berbincang dengan rekan kerja yang lebih positif. 

Baca juga: 7 Usaha Sampingan untuk Karyawan, Enggak Perlu Modal Besar!

Hadapi Teman Kerja Toxic dengan Mindset Stoik

Jika seluruh cara sudah dicoba tetapi masalah belum kunjung membaik, coba terapkan mindset stoik. Dengan filosofi ini, kamu dapat memprioritaskan perhatian pada hal-hal yang dapat dikendalikan. 

Alih-alih mempersulit diri sendiri untuk merubah perilaku rekan kerja, kamu bisa menerima kondisi tersebut dan melakukan apa yang bisa dikendalikan sehingga dampak yang timbul menjadi lebih positif.

Misalnya, ketika rekan kerja marah karena kesalahan pekerjaan, menenangkan pikiran dan merefleksikan diri agar bisa berkembang lebih baik adalah solusi yang lebih bijaksana dibandingkan dengan tenggelam dalam emosi negatif. 

Jika kamu merasa pindah tempat kerja adalah keputusan terbaik, hal tersebut tentu tidak salah. Namun, akan lebih baik jika kamu mencari perusahaan yang mengedepankan kenyamanan lingkungan kerja agar permasalahan yang sama tidak berulang. 

Salah satu perusahaan yang menekankan kondisi lingkungan kerja yang sehat adalah Enesis Group. Komitmen ini dibuktikan dengan prestasi keren Enesis Group dalam meraih kemenangan pada HR Asia Award 2024. 

Jika bekerja di Enesis Group, kamu akan mendapatkan teman kerja anti-toxic dan atasan yang selalu asik. Tak hanya itu, proyek yang diberikan untuk mengelola berbagai brand besar selalu menantang sehingga karier pun melesat dengan cepat.      

Yuk, raih pekerjaan dengan lingkungan kerja anti-toxic dengan bergabung bersama kami. Karier lebih healthy dan happy bersama Enesis Group!

Baca juga: 9 Tips Menjaga Kesehatan Mental yang Efektif, Wajib Tahu!

Related article

Recent Post

alasan tidak masuk kerja agar bos tidak marah
21 Alasan Tidak Masuk Kerja agar Bos Tidak Marah, Catat Apa Saja!
tipe orang yang disenangi dalam dunia kerja
Tipe Orang yang Disenangi dalam Dunia Kerja, Apakah Itu Kamu?
berapa pajak penghasilan karyawan
Berapa Pajak Penghasilan Karyawan? Ini Cara Hitungnya!
tips membuat cv
10 Tips Membuat CV yang Menjual dan Efektif Dilirik oleh HR