soal psikotes kerja dan jawabannya
September 12, 2025 Karir

Ini Contoh Soal Psikotes Kerja dan Jawabannya, Yuk Latihan!

Psikotes dikenal sebagai salah satu tahap yang harus diikuti seseorang untuk bisa lolos dalam seleksi kerja. Tahap ini biasanya dilakukan setelah seleksi administratif dan sebelum tahap wawancara, meskipun urutannya bisa berbeda-beda pada tiap perusahaan.

Faktanya, psikotes bisa membantu perekrut untuk mengukur berbagai aspek kepribadian, kemampuan kognitif, bahkan kecerdasan emosional, yang semuanya berkaitan dengan soft skill dan memengaruhi caranya menyelesaikan pekerjaan.

Agar dapat mengerjakan psikotes dengan baik, kamu membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang prima. Oleh karena itu, kamu bisa mulai mengenali model soal psikotes kerja dan jawabannya di sini, lengkap dengan tips menghadapi psikotes kerja agar berjalan lancar. Yuk, simak!

Contoh Soal Psikotes Kerja dan Jawabannya

Perlu diketahui bahwa soal psikotes umumnya terbagi menjadi beberapa tipe, ada yang melibatkan kemampuan verbal, numerik, penalaran, hingga spasial. Berikut ini adalah contoh dan cara menjawab soal psikotes yang biasa muncul dalam tahap seleksi karyawan:

1. Tes Analogi Verbal

Tes analogi verbal merupakan metode dalam psikotes yang digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan pelamar dalam memahami kata-kata, memikirkan hubungannya, dan memecahkan masalah di dalamnya. Di antara contoh soal tes analogi verbal, yaitu:

  • Sawah : padi = … : …
  1. Hutan : pohon
  2. Rumah : jendela
  3. Komputer : laptop
  4. Kamera : lensa
  5. Buku : tulis

Jawaban: A

  • Menangis – sedih = tertawa – …
  1. Ramai
  2. Suka cita
  3. Puteri
  4. Berkelakar

Jawaban: B

  • Fasih = …
  1. Lafal.
  2. Lancar.
  3. Gagap.
  4. Terbata-bata.

Jawaban: B

  • Dinamis >< …
  1. Pasif
  2. Status
  3. Kondusif
  4. Apatis
  5. Pragmatis

Jawaban: B

2. Tes Logika Algoritma

Pada tes ini, pelamar akan berhadapan dengan deret angka yang membentuk pola tertentu. Tes logika algoritma biasanya diujikan untuk posisi yang membutuhkan ketelitian tinggi, seperti data analis, programmer, dan finance. Berikut ini adalah contoh tes logika algoritma:

  • 2, 4, 6, 8, 10, …
  1. 14
  2. 12
  3. 16
  4. 18
  5. 20

Jawaban: B

  • 2, 1, 3, 2, 5, 3, 8, 5, …
  1. 13, 8
  2. 4,6
  3. 11, 7
  4. 4, 13
  5. 12, 9

Jawaban: A

3. Tes Logika Matematika

Meski sama-sama membutuhkan kemampuan berhitung, format tes logika matematika sedikit berbeda dengan tes logika algoritma. Tes logika matematika umumnya berbentuk soal cerita dan memerlukan keterampilan analisis informasi yang cukup baik. 

Contoh soal tes logika matematika adalah sebagai berikut: 

  • Sebuah pesawat terbang mengudara dari Kota Kupang menuju Kota Jakarta pada pukul 07.00 dan membutuhkan waktu perjalanan selama 4 jam. Pesawat ini dijadwalkan transit di Denpasar selama 30 menit. Kapan pesawat tersebut mendarat di Jakarta?
  1. 10.45
  2. 11.00
  3. 11.15
  4. 11.30
  5. 11.45

Jawaban: D

  • Perbandingan permen coklat dan permen mint di sebuah minimarket adalah 9 : 3. Jika jumlah total permen coklat dan permen mint 120, berapa jumlah masing-masing permen tersebut?
  1. Permen coklat 100 dan permen mint 20
  2. Permen coklat 90 dan permen mint 30
  3. Permen coklat 80 dan permen mint 40
  4. Permen coklat 70 dan permen mint 50

Jawaban: B

4. Tes Logika Penalaran

Berbeda dengan tes logika sebelumnya, tes logika penalaran umumnya berbentuk narasi dan untuk menyelesaikannya dibutuhkan kemampuan dalam memahami, menganalisis, sekaligus menyelesaikan masalah. 

Berikut ini contoh tes logika penalaran dalam psikotes:

  • Semua karyawan BUMD merupakan pekerja profesional. Sebagian pekerja profesional merupakan lulusan perguruan tinggi. Apa kesimpulan yang dapat diambil?
  1. Semua karyawan BUMD merupakan lulusan perguruan tinggi.
  2. Sebagian karyawan BUMD merupakan lulusan perguruan tinggi.
  3. Semua lulusan perguruan tinggi merupakan karyawan BUMD.
  4. Tidak ada kesimpulan yang tepat.

Jawaban: B

  • Semua murid mahir dalam bermain basket. Murid yang mahir bermain basket juga pandai berenang. Beberapa di antara murid yang pandai berenang tidak menyukai pelajaran Seni Rupa. Kesimpulan yang tepat adalah ..
  1. Sebagian murid tidak suka Seni Rupa dan tidak mahir bermain basket.
  2. Sebagian murid suka Seni Rupa tetapi tidak mahir bermain basket.
  3. Sebagian murid suka Seni Rupa tetapi tidak suka bermain basket.
  4. Sebagian murid suka Seni Rupa dan mahir bermain basket.

Jawaban: D

Baca juga: 10 Tips Membuat CV yang Menjual dan Efektif Dilirik oleh HR

5. Tes Spasial

Bagi sebagian pelamar, tes spasial mungkin dinilai sebagai salah satu tes yang cukup rumit. Pasalnya, tes ini menuntut kemampuan dalam memvisualisasikan gerakan dan perubahan bentuk dari sebuah gambar.

Tes spasial umumnya dibutuhkan untuk menyeleksi calon pekerja di bidang desain grafis, fotografi, dan arsitek. Berikut ini adalah contoh tes spasial pada psikotes:

Tes Spasial

Sumber: psikoteskerja

6. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

Tes EPPS merupakan tes kepribadian verbal yang menggunakan metode forced choice. Peserta psikotes akan dihadapkan dengan 2 pernyataan dan harus memilih salah satu pernyataan yang paling menggambarkan dirinya.

Tujuan tes ini adalah menggambarkan motivasi, kebutuhan, motif, minat, dan bakat pelamar untuk menilai kecocokannya dengan budaya perusahaan tertentu.

Perlu diketahui bahwa dalam tes EPPS tidak ada jawaban benar dan salah, jadi cukup pilih pernyataan yang paling sesuai dengan dirimu. Beberapa contoh soal EPPS di antaranya:

A. Saya senang menolong rekan kerja saya, jika mereka mengalami kesulitan.

B. Saya ingin menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin.

A. Saya senang menyatakan pendapat pribadi dalam berbagai hal.

B. Saya ikhlas memaafkan teman-teman yang terkadang melakukan hal menyakitkan.

7. Tes Kraepelin

Kalau kamu pernah menemui psikotes yang menggunakan kertas A4 dan berisi banyak deret angka yang disusun secara vertikal, itulah tes Kraepelin.

Pada tes ini, pelamar harus menjumlahkan deret angka dari bawah ke atas, dimulai dari bagian pojok kiri bawah. 

Tes Kraepelin bukan sekadar berfungsi untuk mengukur keterampilan berhitung, tapi juga konsentrasi, ketahanan mental, dan stabilitas emosi. Berikut ini gambaran lembar kerja tes Kraepelin:

Tes Kraepelin

Sumber: tempo

8. Tes Wartegg

Tes Wartegg pertama kali dikembangkan oleh Ehrig Wartegg, seorang psikolog Austria-Jerman. Tujuan dilakukannya tes ini dalam seleksi kerja adalah untuk menilai kepribadian pelamar sehingga tidak ada jawaban yang benar maupun salah.

Untuk mengerjakan tes Wartegg, pelamar akan diberi kertas yang berisi 8 kotak berukuran 4 cm x 4 cm berisi beberapa tanda berbeda. Pelamar akan diminta untuk membuat gambar dari tanda-tanda tersebut dan menuliskan nomor urut tiap menyelesaikan satu gambar.

Selanjutnya, pelamar biasanya akan diminta untuk menuliskan simbol (+) pada gambar yang paling disukai, simbol (-) pada gambar yang kurang disukai, simbol (M) pada gambar yang paling mudah dibuat, dan simbol (S) untuk gambar yang paling sulit.

Baca juga: 5 Cara Perkenalan Diri saat Interview untuk Fresh Graduate, Wajib Catat!

Tips Menghadapi Psikotes

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa dalam menjalankan psikotes diperlukan kesiapan fisik maupun mental yang prima, maka untuk memudahkannya coba terapkan beberapa tips penting berikut ini:

1.  Pahami Tipe-Tipe Soal Psikotes Kerja

Belajar memahami tipe soal dan cara menjawabnya adalah hal yang penting sebelum psikotes berlangsung. Kamu bisa mencari informasinya dari internet, buku panduan, atau berdiskusi dengan teman seperjuangan.

Selain memahami tipe soal psikotes kerja dan jawabannya, kamu juga bisa berlatih mengerjakan soalnya secara mandiri. 

Namun ingat, langkah ini bukan dimaksudkan untuk memanipulasi jawaban, melainkan untuk meningkatkan kesiapan dan rasa percaya diri saat berhadapan langsung dengan soal psikotes.

2. Istirahat dengan Cukup dan Hindari Stres Berlebih

Meskipun disarankan untuk mempelajari tipe soal dan rutin berlatih, kamu tetap harus memperhatikan kondisi fisik dan mental sebelum menghadapi psikotes, ya. 

Kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana, seperti tidur dengan durasi yang cukup pada malam sebelum tes, menghindari stres berlebih, mencukupi kebutuhan hidrasi tubuh, dan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang.

3. Pastikan Alat atau Perangkat Berfungsi dengan Baik

Untuk psikotes yang berlangsung secara offline, tentu kamu harus mempersiapkan alat tulis lengkap, seperti pensil, pulpen, dan penghapus. Jika memungkinkan, sediakan alat tulis cadangan agar kamu tidak panik saat salah satunya rusak.

Adapun jika psikotes berlangsung secara online, upayakan untuk memeriksa perangkat dan hal-hal pendukungnya beberapa jam sebelum psikotes dimulai. 

Agar tidak terhalang kendala teknis, pastikan baterai perangkat sudah diisi ulang hingga penuh, aplikasi berjalan dengan baik, kuota internet mencukupi, dan koneksi internet lancar.

4. Perhatikan Waktu dan Kerjakan Soal Tanpa Ragu

Perlu dipahami bahwa waktu pengerjaan psikotes cukup terbatas. Jadi, jangan habiskan waktu untuk memikirkan jawaban terlalu lama. Oleh karena itu, saat berlatih mengerjakan soal kamu bisa memasang stopwatch dengan waktu yang umumnya digunakan oleh perusahaan.

Hal ini bertujuan untuk melatih otak agar terbiasa berpikir dengan cepat. Berusahalah untuk tetap tenang, fokus, dan jangan terpengaruh dengan kondisi sekitar. Jika masih ada sisa waktu, kamu baru bisa memeriksa kembali jawaban-jawabanmu.

5. Utamakan Kejujuran

Prinsip ini sebenarnya adalah prinsip dasar dalam segala hal, tak terkecuali dalam menghadapi psikotes. Faktanya, psikotes digunakan untuk mengukur kesesuaian kepribadianmu dengan tempat kerja yang kamu lamar.

Dengan melakukan tindakan curang, kamu akan memperbesar risiko gagal. Sebaliknya, jika kamu jujur dan menampilkan dirimu apa adanya, maka akan memperbesar peluang untuk ditempatkan pada posisi yang tepat dan kamu pun bisa berkembang dengan lebih baik.

Itu tadi sejumlah contoh soal psikotes kerja dan jawabannya, sekaligus tips penting yang bisa kamu terapkan menjelang maupun saat menghadapi psikotes. Ingat, psikotes adalah tahapan untuk memasuki dunia profesional, jadi lakukan cara-cara yang berintegritas tinggi, ya.

Integritas yang tinggi akan mengantarkanmu pada lingkungan kerja yang positif. Apakah kamu mencari tempat kerja yang bosnya asik, teman kerjanya anti-toxic, dan perkembangan kariernya jelas? Kalau ya, Enesis Group adalah tempat yang kamu cari selama ini.

Enesis Group adalah perusahaan FMCG ternama di Indonesia yang telah berhasil menciptakan brand favorit masyarakat, di antaranya Adem Sari, Kispray, Vegeta, Soffell, Force Magic, dan masih banyak lagi.

Enesis Group tak hanya berkomitmen untuk menciptakan produk yang solutif bagi masyarakat, tapi juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan diri karyawannya dengan menyediakan beragam project menantang. Jadi, apakah kamu tertarik?

Jangan ragu untuk berkarier di Enesis, karena telah terbukti kiprahnya sejak tahun 1988. Yuk, ini saatnya untuk mulai lebih healthy dan happy berkarir di Enesis!

Baca juga: 5 Cara Perkenalan Diri saat Interview untuk Fresh Graduate, Wajib Catat!

Related article