Pengadaan produk (barang/jasa) merupakan salah satu unsur penting yang sangat berdampak pada kelancaran dan kesuksesan perusahaan.
Karena pengaruhnya yang penting, untuk melakukan pengadaan, diperlukan analisis rutin dan sesuai dengan standar perusahaan. Dalam prosesnya, perusahaan memerlukan seorang analis pengadaan atau procurement analyst yang secara khusus bertanggung jawab di bagian ini.
Jika kamu adalah seorang fresh graduate yang ingin mengembangkan skill di dunia procurement, artikel ini akan membantumu! Mari pelajari apa itu procurement analyst, tanggung jawab, serta kualifikasi yang harus dimiliki melalui artikel ini!
Procurement analyst adalah profesional yang memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan analisis pada proses pengadaan barang dan jasa dalam suatu perusahaan.
Dengan tanggung jawabnya tersebut, seorang procurement analyst harus memiliki pemahaman mengenai kebutuhan bisnis dan dapat melakukan negosiasi dengan baik.
Selain itu, procurement analyst juga memiliki andil dalam mengelola anggaran perusahaan. Dengan memilih pemasok yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, procurement analyst dapat membuat perusahaan tidak perlu mengeluarkan anggaran lebih atau mengorbankan kualitas produk serta layanan yang dibutuhkan.
Gaji procurement analyst tergantung pada pengalaman yang telah dimiliki oleh masing-masing individu yang memiliki profesi tersebut.
Untuk di entry level atau junior procurement analyst, gaji yang ditawarkan umumnya berkisar antara Rp5.100.000 hingga Rp8.800.000 per bulan. Umumnya posisi ini memiliki pengalaman sekitar 0–1 tahun.
Sedangkan, untuk mid level dengan 1–3 tahun pengalaman, kisaran gaji yang diterima akan bertambah, yaitu mulai Rp5.800.000–Rp10.200.000 per bulannya. Lalu, di posisi senior level dengan 4–6 tahun pengalaman, penghasilan bulanannya bisa mencapai Rp7.300.000–Rp11.700.000.
Namun, perlu diingat bahwa gaji ini sangat bergantung pada keputusan perusahaan dan skill yang dimiliki oleh masing-masing individu. Tentunya, posisi ini sangat cocok jika kamu memiliki passion dan ingin bekerja di bidang procurement.
Baca juga: Tipe Orang yang Disenangi dalam Dunia Kerja, Apakah Itu Kamu?
Procurement Analyst adalah salah satu rekomendasi pekerjaan yang cocok jika kamu suka melakukan analisis, evaluasi, dan negosiasi.
Tapi, sebelum itu, sebaiknya pahami dulu beberapa tugas dan tanggung jawab procurement analyst untuk memastikan kamu adalah kandidat yang cocok! Berikut selengkapnya:
Tugas procurement analyst yang pertama adalah melakukan analisis serta perbandingan produk dan jasa yang akan digunakan oleh perusahaan. Pada cakupan tugas ini, procurement analyst akan melakukan analisis terhadap masing-masing vendor.
Lebih lanjut, procurement analyst juga akan menentukan pilihan vendor yang terbaik dan akan dipakai oleh perusahaan ke depannya.
Tugas selanjutnya dari procurement analyst adalah mengevaluasi vendor-vendor yang bertanggung jawab akan pengadaan barang di perusahaan.
Procurement analyst akan melakukan evaluasi kepada vendor yang bekerja sama dengan perusahaan mengenai beberapa hal, misalnya kualitas produk, harga, kecepatan distribusi, serta ketepatan vendor dalam melakukan pengiriman.
Procurement analyst juga bertugas dalam melakukan negosiasi harga, jadwal, dan metode pengiriman barang. Tugas ini sangat penting karena berdampak langsung pada biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh perusahaan di kemudian hari.
Selain itu, tugas ini juga berkaitan dengan kelancaran pasokan kebutuhan produk dan jasa yang menjadi kebutuhan perusahaan agar dapat digunakan dengan tepat waktu. Maka dari itu, seorang procurement analyst wajib memiliki kemampuan negosiasi yang baik.
Procurement analyst juga bertanggung jawab dalam melakukan pembuatan kontrak pemantauan kinerja dengan vendor.
Dalam tugas ini, procurement analyst akan melakukan perancangan dan penyusunan kontrak yang mengatur bagaimana kinerja vendor akan dipantau, diukur, dan dievaluasi selama kontrak kerja sama berlangsung.
Tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh procurement analyst sebelumnya kemudian akan dianalisis dan dituangkan dalam laporan pengadaan. Laporan ini biasanya akan berisi data-data yang telah diolah menjadi informasi laporan untuk perusahaan.
Laporan ini juga dapat menjadi bahan evaluasi dan dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan ke depannya.
Baca juga: 5 Cara Menghadapi Teman Kerja Toxic, Bikin Kerja Lebih Tenang!
Karena tugas dan tanggung jawab procurement analyst yang cukup krusial untuk perusahaan, tentunya terdapat sejumlah kualifikasi yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi seorang procurement analyst. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Itu dia penjelasan mengenai apa itu procurement analyst, tugas dan tanggung jawabnya, serta kualifikasi yang harus dipenuhi jika ingin berkarier di bidang ini.
Sejatinya, hampir seluruh industri membutuhkan profesi ini untuk mengelola kebutuhan pengadaan perusahaan, terkhusus industri FMCG.
Industri FMCG membutuhkan procurement analyst untuk bertanggung jawab dalam melakukan analisis pengadaan yang berhubungan dengan bahan baku kemasan, bahan baku produk, serta berbagai layanan pendukung operasional lainnya.
Nah, apabila kamu sedang menjalani proses pencarian kerja di posisi ini, maka ada baiknya jika kamu bergabung di salah satu perusahaan FMCG tepercaya di Indonesia, yaitu Enesis Group.
Enesis Group adalah perusahaan di balik berbagai brand besar yang sering kamu temui seperti Adem Sari, Antis, Soffel, dan banyak lagi. Enesis percaya bahwa di balik produk yang luar biasa, ada karyawan yang bahagia. Bahagia karena bosnya asik, temen kerja anti-toxic, serta banggka karena brand-nya jelas dan tepercaya.
Enesis juga memiliki berbagai project yang menantang dan perkembangan karier yang terjamin untuk karyawannya. Jadi, jangan ragu berkarier di Enesis karena kiprahnya terbukti dari 1988!
Nah, jangan sampai ketinggalan, ya. Yuk, bergabung dengan Life at Enesis dan raih kesempatan untuk membangun kariermu agar lebih healthy & happy berkarier di Enesis!
Baca juga: 21 Alasan Tidak Masuk Kerja agar Bos Tidak Marah, Catat Apa Saja!