general trade adalah
Agustus 7, 2025 Karir

General Trade: Definisi, Tahapan, dan Strategi Pemasarannya

General trade adalah sistem distribusi tradisional yang hingga kini masih menjadi bagian dari perdagangan di berbagai daerah di Indonesia.

Kamu tentu tidak asing dengan warung kelontong, toko sembako, atau pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, bukan? Ini merupakan contoh nyata dari jalur general trade

Bagi pelaku usaha, memahami jalur ini sangat penting untuk menerapkan trade marketing guna menjaga daya saing. Mari simak ulasan lengkap mengenai general trade, mulai dari definisi, tahapan distribusinya, serta strategi pemasaran yang bisa diterapkan secara efektif.

Apa Itu General Trade?

General trade adalah sistem perdagangan yang menangani berbagai jenis barang dan layanan tanpa terfokus pada satu kategori tertentu.

Model ini umumnya mencakup pasar tradisional, seperti warung, toko kelontong, atau usaha perorangan yang melayani kebutuhan harian konsumen secara langsung. 

Penjualan dilakukan melalui distributor atau perantara dengan sasaran utama konsumen lokal dan pembelian yang bersifat mendesak. 

General trade berperan penting dalam menghubungkan produsen dengan konsumen akhir, mendukung perputaran produk, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: 10 Contoh Soft Skill yang Wajib Kamu Miliki di Dunia Kerja

Perbedaan General Trade dan Modern Trade

Dalam dunia distribusi, terdapat dua jalur utama yang umum digunakan oleh produsen, yaitu general trade dan modern trade. Keduanya memiliki karakteristik, pendekatan pemasaran, serta target konsumen yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan antara keduanya.

1. Menurut Pengertiannya

General trade adalah model perdagangan yang mencakup berbagai jenis barang dan layanan tanpa terbatas pada satu industri, termasuk toko kecil, agen penjualan, dan pedagang eceran tradisional. 

Sementara itu, modern trade merujuk pada perdagangan melalui saluran ritel modern, seperti supermarket, hypermarket, dan toko besar yang menggunakan sistem manajemen dan teknologi canggih.

2. Produk yang Ditawarkan

General trade menawarkan berbagai produk, termasuk merek lokal dan yang kurang dikenal. Di sini lain modern trade lebih banyak menjual produk dari merek-merek besar, meskipun tetap bisa menyediakan produk lokal.

3. Ukuran dan Skala

General trade umumnya berskala kecil hingga menengah, sering dikelola oleh individu atau keluarga, dan menawarkan produk dalam jumlah terbatas. 

Sebaliknya, modern trade berskala besar dengan jaringan toko yang luas, menyediakan berbagai produk dalam jumlah besar dengan lebih banyak variasi.

4. Pengalaman Berbelanja

Pengalaman belanja di general trade cenderung lebih personal dengan interaksi yang akrab antara pelanggan dan pemilik atau karyawan toko. 

Sedangkan modern trade menghadirkan pengalaman lebih formal dan mandiri dengan penataan produk yang rapi dan pilihan lebih beragam.

5. Kelebihan dan Kelemahannya

General trade unggul dalam hubungan personal dengan pelanggan, fleksibel terhadap kebutuhan lokal, serta memberi peluang bagi produsen kecil. Namun, terbatas dalam kapasitas stok, kurang efisien secara operasional, dan rentan terhadap perubahan pasar.

Modern trade memiliki efisiensi tinggi, harga kompetitif, dan pengalaman belanja yang nyaman, tetapi kurang personal, bisa menggeser usaha kecil, dan bergantung pada teknologi dengan biaya besar.

Baca juga: Berapa Pajak Penghasilan Karyawan? Ini Cara Hitungnya!

Tahapan dalam General Trade

Agar operasional general trade berjalan optimal, ada beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa tahapan dalam general trade:

  • Identifikasi pasar dan pelanggan potensial: Tahap awal adalah riset pasar untuk mengidentifikasi target pasar dan memahami kebutuhan serta preferensi pelanggan.
  • Pengadaan produk: Setelah pasar ditentukan, selanjutnya adalah mendapatkan produk atau barang yang akan dijual, baik melalui pembelian dari produsen, grosir, atau distributor, hingga produk siap untuk konsumen.
  • Penyimpanan dan manajemen inventori: Produk yang sudah didapat harus disimpan dan dikelola secara efisien dengan sistem inventori yang baik untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok.
  • Distribusi produk: Tahap ini mencakup pendistribusian produk dari gudang ke berbagai lokasi penjualan, sering kali dengan bantuan jaringan distributor atau agen.
  • Penjualan dan pemasaran: Produk yang sudah didistribusikan kemudian dijual melalui berbagai saluran, seperti toko fisik atau online. Tahapan ini juga dapat didukung oleh strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan.
  • Manajemen hubungan pelanggan: Fokus utama dalam general trade adalah membangun hubungan kuat dengan pelanggan melalui pelayanan yang baik, penanganan keluhan, dan upaya mempertahankan loyalitas.
  • Ekspansi dan pertumbuhan: Seiring waktu, bisnis dapat melakukan ekspansi dengan memasuki pasar baru, menambah produk, atau meningkatkan kapasitas produksi.
  • Kepatuhan hukum dan peraturan: Penting bagi bisnis general trade untuk selalu mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku, termasuk terkait perizinan dan pajak.

Strategi Pemasaran dalam General Trade

Agar bisnis general trade tetap berjalan kompetitif, dibutuhkan strategi pemasaran yang terarah dan sesuai dengan karakteristik pasar lokal. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  • Segmentasi pasar: Langkah awal adalah mengenali target pasar berdasarkan demografi, lokasi, gaya hidup, atau jenis produk untuk menyusun pesan pemasaran yang tepat sasaran.
  • Penetapan harga dan promosi: Tentukan harga bersaing dengan mempertimbangkan biaya, keuntungan, dan harga pasar. Dukungan promosi, seperti iklan lokal, diskon, acara promosi, hingga kolaborasi produk juga penting untuk menarik minat konsumen.
  • Hubungan dengan pelanggan: Jaga komunikasi dengan pelanggan melalui layanan yang responsif dan pembaruan produk sesuai kebutuhan mereka.
  • Kemitraan usaha: Bangun kerja sama dengan produsen atau pemasok agar mendapat keunggulan produk dan penawaran eksklusif.
  • Program loyalitas: Tawarkan program, seperti diskon berulang atau kartu member untuk mendorong pembelian berulang dari pelanggan tetap.
  • Pelatihan SDM: Pastikan karyawan memahami produk dan strategi pemasaran agar dapat melayani dan menjual dengan efektif.
  • Evaluasi berkala: Tinjau strategi secara rutin agar tetap relevan dengan tren pasar dan perubahan perilaku konsumen.

Itulah pembahasan lengkap seputar general trade, mulai dari definisi hingga strategi pemasarannya. Jalur distribusi tradisional ini memang masih menjadi bagian penting dalam dunia perdagangan, terutama dalam menjangkau konsumen secara langsung dan efisien.

Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, banyak perusahaan menghadapi tantangan besar untuk bertahan dan berkembang. 

Oleh karena itu, apabila kamu sedang menjalani proses pencarian kerja, alangkah baiknya jika memilih perusahaan yang sudah terbukti stabil dan memiliki rekam jejak kuat. 

Salah satunya adalah Enesis Group, perusahaan yang telah berkarya sejak 1988 dan dikenal lewat brand unggulannya yang terpercaya. 

Reputasi positif tersebut bukan hanya berasal dari produknya, tetapi juga dari lingkungan kerjanya yang luar biasa. Bahkan, tahun ini Enesis Group berhasil meraih penghargaan bergengsi dari HR Asia Award 2025 untuk tiga kategori sekaligus, yaitu Best Companies to Work for in Asia 2025, HR Asia Sustainable Workplace, dan HR Asia Tech Empowerment.


Di Enesis, kamu juga bisa merasakan lingkungan kerja nyaman dengan bos asik, teman kerja anti toxic, jenjang karier jelas, serta proyek-proyek menantang yang bisa mengembangkan potensimu.

Yuk, bergabung menjadi bagian dari Life at Enesis. Lebih healthy dan happy berkarir di Enesis!

Baca juga: 21 Alasan Tidak Masuk Kerja agar Bos Tidak Marah, Catat Apa Saja!

Related article